Hallo ketemu lagi nih,nggak nyangka udah masuk part 11 aja nih, jangan lupa!!!
Vote
Komen
Happy Reading
⚡⚡⚡
Gissela menghapus air matanya menggunakan kedua telapak tanggannya, ia berdiri dan langsung keluar dari bilik kamar mandi.Gissela berjalan menuju wastafel,ia menghidupkan keran air di wastafel untuk mencuci mukanya, Lalu ia menatap wajahnya di depan kaca wastafel itu, pipinya masih memerah bahkan jika disentuh, nyeri itulah rasanya.
Setelah merasa tenang, gissela memilih kembali kedalam kelasnya,walau rasa takut memengaruhi isi kepalanya.
Sedangkan di ruang Uks, elena telah sadar setelah beberapa menit ia pingsan.
"Semua ini gara gara cewe jalang itu"ucapnya lemah.
"Gw bakal akan selalu nindas lo sampai lo pergi dari alam ini, gara gara dia jie nggak suka sama gw, tenang aja jie gw bakal paksa lo jadi milik gw"ucap elena dengan sedikit gila.
Semua orang menatap elena dengan tatapan gila,sungguh sekarang gadis itu gila akan sebuah cinta,ia terobsesi akan sebuah cinta yang membuatnya segila ini,bahkan ia bisa melakukan apapun demi mendapatkan apa yang ia inginkan.
Kring!!!
Bel sekolah telah berbunyi,itu pertanda bahwa sekolah hari ini telah selesai.
Gissela berjalan menuju kelasnya, semua orang dikelas menatap nya dengan sinis, gissela tak sengaja berpaspasan dengan jie.
"Kasih nomor wa lo ke gw"ucap jie dingin.
Gissela menyeringitkan alisnya lalu mengangguk.Jie menyerahkan handphone berkamera tiga boba itu kepada gissela.Gissela mencatat nomornya kekontak jie,ia menyerahkan handphone berlogo apel itu kepada jie dengan hati hati.
"Santai aja kali, kalo jatuh ntar gw beli baru"ucap jie santai.
"I-iya"lirih.
"Nanti gw chat lo, masih banyak tugas yang harus lo kerjain"tekan jie di telinga gissela.
Merinding itulah yang dirasakan gissela saat ini.
"J-jie g-gw bisa minta tolong"
Jie menyeringitkan alisnya.
"Gw mau lo kalo mau ngebahas semua tugas lo di wa aja yaa, kalo di dalam kelas lo nggak boleh ke meja gw untuk ngasih bukunya,nanti buku tugas lo kasih nya di luar kelas aja"ucapnya dengan kepala tertunduk.
"Emang kenapa??"
"Gw takut elena marah jie,nanti bisa bisa biasiswa gw di cabut"
"Gw nggak peduli, maupun dia marah atau nggak tapi kalo biasiswa lo dicabut bilang ke gw,nanti gw yang bayarin biaya sekolah lo sampai tamat"
Gissela hanya mengagguk, Jie berjalan keluar kelas meninggalkan gissela sendiri.
"Lama bener lo jie"ucap garvin menengus kesal.
"Gw ada urusan tadi"
"Mau langsung pulang"ucap sean menengahi mereka.
"Nggak mau nongkrong dulu di cafe"ucap nino
"Nggak, gw mau pulang"ucap jie spontan.
"Yaudah, gw juga capek nih pegel pegel ni badan"garvin memegangi punggung belakangnya yang terasa sedikit nyeri.
Gissela langsung keluar dari ruangan kelasnya, ia tak langsung pulang, gissela lebih memilih pergi keruangan musik di sekolahnya ia akan berada disana sampai suasana hatinya membaik.
Gissela langsung masuk keruangan musik, ia berjalan menuju sebuah piano yang telah disediakan kursi disana, ia mulai mendudukki kursi yang tersedia tersebut, gissela mulai meletakkan jari lentiknya di atas tuts putih piano dan memulai memainkannya dan menyanyikan lagu yang berjudul Mungkin aku tak secantik dirinya.
"Agar seisi dunia tau"
"Mungkin aku tak secantik dirinya"
"Caraku bicara tak semestinya"
"Seperti langit malam yang menghampakan"
"Aku tak seperti yang kau bayangkan"
"Aku masih ada sampai disini"
"Melihatmu kuat setengah mati"
"Melihatmu tersenyum dihadapannya"
"Nyawamu nyala karna dengannya"
Ia menghentikan kegiatan nya, sungguh lagu yang menyedihkan,gissela termenung sesaat, seketika air matanya jatuh begitu saja.
⚡TBC⚡
Rabu,7 Februari 2024
Gimana part kali ini, huhuhu sedihh, jangan lupa vote dan komen!!!
KAMU SEDANG MEMBACA
Bring him back [On Going!!]
Novela JuvenilKisah seorang anak laki laki yang mengidap penyakit mental sekaligus adanya penyakit kepribadian ganda yang membuatnya hidup dalam penderitaan. Kecewa,rasa sakit dan mental yang harus ia hadapi setiap harinya. *** ...