18. Died in the line of duty

218 15 2
                                    

10 menit kemudian tembakan yang tadinya terus-terusan di luncurkan kini berhenti setelah gedung pbb benar-benar hancur dan tidak ada satu pilar pun yang berdiri

Orang-orang yang ikut terkena dampak dari reruntuhan dari jarak jauh hanya mengalami luka ringan sementara orang-orang yang melakukan bentrok antar polisi dan anggota taliban banyak yang mengalami luka parah

Teriakan histeris dari orang-orang yang menyaksikan kejadian tersebut terus terdengar

Para polisi yang juga berdatangan segera mengevakuasi para korban dan membawanya ke rumah sakit

Mingi,Seonghwa, beomjoong,dan yeosang segera berlari mendekati puing-puing bangunan

Mereka mencari keberadaan Raven 5, Yunho,jongho,san dan kedua presiden yang belum sempat menyelamatkan diri

Meskipun semua orang tahu kalau tidak akan ada yang selamat dari tertimpa gedung setinggi dan setebal gedung pbb tapi untuk kali ini yeosang berharap kalau mereka masih dalam keadaan hidup

Entah itu kondisinya kritis ataupun kehilangan bagian anggota tubuh yeosang tidak perduli yang ia harapkan mereka masih bernafas saja itu sudah cukup

Ia tidak ingin kehilangan siapa pun di timnya

Tiba-tiba di sebelahnya mingi langsung berlari begitu dirinya melihat salah satu seragam tim ateez yang berada di bawah reruntuhan

Setelah di dekati mingi bisa melihat kalau banyak sekali darah yang merembes dari dalam

Dan bisa ia lihat juga name tag yang ada pada seragam tersebut, terdapat tulisan Jeong yunho yang membuat dirinya langsung meneteskan air mata namun tanpa suara

Perlahan mingi mulai menggali reruntuhan tersebut dengan diam tapi lama kelamaan akhirnya mingi menyerah lalu tangisnya pecah sampai bisa di dengar oleh semua orang yang ada di tempat kejadian

Tangannya juga dengan cepat menyingkirkan reruntuhan yang berada di atas tubuh yunho

"Aaaaarrrgggg hiks!! hiks!! Yunho-ya a-aku aku tidak akan membiarkan mu mati hiks"

"HAAAARRRGGH SIALAN!!! JEONG YUNHO HIKSS!!"

bukannya hanya mingi yang menangis tapi seonghwa dan yeosang juga ikut menangis

Terlebih lagi tak jauh dari tempat yunho ada jongho yang juga dalam kondisi yang sama seperti yunho

Darah keluar dengan deras karena baik jongho san maupun yunho tidak ada yang memakai pengaman kepala

Lalu 50 meter dari keduanya terdapat san yang dalam kondisi tengah memeluk Seungyoun dan Maddox

Beomjoong yang menemukan san langsung terduduk lemas

Menyadari ada mayat yang tertimbun di bawah reruntuhan anggota tim evakuasi pun langsung melakukan tugas mereka

15 menit kemudian mereka memberitahukan bahwa ada 5 anggota pasukan khusus yang meninggal lalu 2 presiden dari negara Bolivia serta kanada dinyatakan terluka parah

Para korban meninggal awalnya akan di bawa ke rumah sakit untuk diperiksa namun beomjoong menolak karena masih menunggu hongJoong dan wooyoung kembali

Selagi menunggu keduanya mereka bertiga pun duduk di dekat mayat san,jongho, yunho, maddox dan seungyoun

Seonghwa dengan lembut mengelus punggung yeosang karena anak itu saat ini tengah menangis sesenggukan

Meskipun tangisnya tidak sekencang mingi tadi seonghwa tahu bagaimana rasanya menangis tanpa suara

Begitu sesak dan juga sangat menyakitkan

Tiba-tiba yeosang memeluk seonghwa dengan erat dan menyembunyikan wajahnya di pundak seonghwa

"Hyung hiks... Kenapa harus jongho hiks"

"Ke-kenapa hikss kenapa tidak aku saja h-hyung"

"Yeo sssttt, kau tidak bisa melawan kehendak tuhan,kau harus mengikhlaskan jongho"

"Bagaimana pun jongho juga tidak ingin kehilangan mu,, kita semua kehilangan teman-teman kita yeo dan itu membuat ku juga ingin menangis tapi mau bagaimana lagi ini sudah menjadi tugas kita"

"Ini lah kenapa aku benci menjadi anggota BIN, meskipun ini terlihat seperti pekerjaan yang keren tapi resikonya benar-benar buruk"

Perkataan beomjoong langsung di notice oleh mingi yang sedari tadi menggenggam tangan pucat yunho

Kepalanya dengan cepat langsung menghadap beomjoong yang tengah bersandar pada pembatas jembatan

Hingga akhirnya mata keduanya saling tatap untuk waktu yang cukup lama

Beomjoong kemudian memberikan smirk pada mingi ia lalu duduk di sebelah mayat san yang terbaring di dalam kantung mayat namun Zipper-nya hanya di tutup sebatas dada begitu juga dengan mayat yang lain

Tangan kotor dan penuh luka itu memainkan salju dan di bentuk menjadi bola salju, beomjoong terus melakukannya hingga ia bisa membuat boneka salju dari tumpukan bola tersebut

"Awalnya aku tidak ingin menjadi anggota BIN tapi saat kami masih kecil hongJoong berkata pada ayah dan ibu bahwa dia akan menjadi anggota bin suatu hari nanti"

"Jadi setelah keluar sekolah aku memutuskan untuk masuk BIN lebih dulu dari pada hongJoong sehingga nanti saat dia masuk aku bisa langsung melindunginya"

Yang awalnya yeosang menangis sesenggukan sambil memeluk seonghwa kini sudah dalam keadaan duduk seperti semula

Telinganya mendengarkan beomjoong bercerita sedangkan matanya memperhatikan tangan beomjoong yang tengah membuat sesuatu

Hingga akhirnya salju pun turun dan tidak ada satupun dari mereka yang beranjak dari sana

"Hyung" - Yeosang

"Hhhmmm?" - Beomjoong

"Jika Hongjoong mati apa kau juga akan menangis?" - Yeosang
















Update!!!
Akhirnya!!! Makasih buat yang setia nungguin Dangerous Statement dari tahun lalu sampe sekarang😭😭

Karena tinggal beberapa chap lagi, mudah²an bisa kelar dalam waktu satu minggu ini☺️☺️

✔✔Dangerous Statement [Ateez : BxB] Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang