🏅Chapter 42- SIDANG 🏅

483 24 16
                                    

∆ BERLAYAR KU DI LAUTAN. MENEMBUS OMBAK MENERJANG. MENJADI.... BOBOYBOY.. 🤣∆

AKU CAPEK MODE SERIUS. NGELAWAK DULU BOLEH YA, EHEHE😁
AKU MENULIS BAB INI DENGAN RISET SEHARIAN. JIKA ADA KESALAHAN MOHON KOREKSINYA🙏 AKU BERUSAHA SEMAKSIMAL MUNGKIN, TAPI PASTI TIDAK AKAN LUPUT DARI KESALAHAN.

KOMENTAR PER PARAGRAF, YAH! JANGAN SIDERS, VOTE DAN KOMENTAR KALIAN SANGAT MEMBANTU PENULIS DARI SEGI SEMANGAT DAN MENARIK MINAT PEMBACA LAIN.

TERROR PENULIS SEPUASNYA BOLEH, TAPI JANGAN SPAM NEXT. KASIH KOMENTAR YANG GREGET BIAR PENULIS MAKIN GREGET DAN CEPET UPDATENYA. 😉

JANGAN LUPA FOLLOW !
IG: wp.alqhie_elbha
Tiktok:WP.Elbharra

HAPPY READING!

HAPPY READING!

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

🥇🥈🥉

" Menjadi bagian dari perjalananmu adalah harapanku. Namun jika kamu tidak menghendakinya, aku bersedia pergi. "

~Elbharra~

" Aku pergi untuk mengucapkan selamat tinggal. Bukan untuk menuntut balasan atas perasaanku yang telah kuberikan, "

~Syiedzha~

" Ternyata, kau adalah harapan yang sempat membuat diriku terbelenggu dalam angan, "

~Alqhiea~

🥇🥈🥉

Jarum jam menunjukkan pukul 10:39 wib. Alqhiea baru saja terbangun dari tidurnya. Gadis itu mengangkat kepalanya dari sisi brankar. Pemandangan pertama yang ia lihat ketika membuka mata adalah Elbha yang masih memejamkan mata. Gadis itu menghela napas berat lalu mengerucutkan bibirnya tetap dengan tatapan ke arah Elbha.

" Lo belum bangun juga, Kak?" Lamat-lamat gadis itu meneliti detail wajah Elbha. Meskipun pucat pesona ketampanan cowok itu tidak pudar sama sekali. Justru menurut Alqhiea Elbha semakin terlihat tampan saat memejamkan matanya tenang.

Salah satu sudut bibir Alqhiea tertarik. " Pantes idola semua kaum hawa. Kalau menurut biologi mungkin struktur wajah lo sempurna, Kak, " Alqhiea terkekeh ringan.

Alqhiea mengalihkan tatapan ke arah pintu ruang ICU. Belum ada yang datang sama sekali untuk menggantikan dirinya menjaga Elbha. Alqhiea menarik ujung kerah jaketnya lalu mengendusnya perlahan. " Yaampun... Gue bau banget belum mandi. " pekiknya tertahan lalu melirik jam dinding. " Astaga... Udah jam sepuluh aja, "

 GUS ELBHARRA ( TERBIT) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang