Part 3

819 70 2
                                        

HAPPY READING..





Christy terduduk dikursi depan kelasnya. Setelah dari kantin, gadis itu langsung memutuskan untuk kembali ke kelas. Dan akhirnya, ia berdiam diri disini seraya menatap gerombolan siswa yang tengah bermain bola basket ditengah lapang sana.

Christy tersenyum sejenak. Menatap lekat salah satu lelaki yang tengah bermain basket itu. Dan lelaki tersebut lah yang menjadi alasan Christy bisa terduduk didepan kelasnya saat ini.

Jujur saja, Christy sudah mengaguminya sejak lama. Awalnya, ia hanya kagum saja. Namun, seiring berjalannya waktu. Semua perasaan itu berubah. Semakin dalam. Dengan kata lain, Christy mencintai lelaki tersebut. Gadis itu hanya dapat memendam perasaannya. Tanpa bisa ia ungkapkan.

Saat ini pun, Christy hanya bisa memandanginya dalam jarak. Tak pernah ada keberanian sedikit pun untuk lebih dekat. Ia terlalu takut untuk melakukannya.

Tanpa Christy sadari. Kini, Oniel tengah berdiri diambang pintu kelasnya. Gadis itu langsung mengikuti arah pandang mata Christy. Kemudian, ia tersenyum seraya menggelengkan kepalanya pelan.

"Ditatap mulu.. Takut ilang ya, orangnya." celetuk Oniel yang langsung duduk disamping Christy. Christy sedikit terkejut dengan pergerakan tersebut.

"Tenang aja, kali. Ga akan kemana-mana, kok." lanjut sahabatnya itu dengan iseng.

"Apaan sih?" balas Christy geleng-geleng kepala. Seketika, pandangannya teralihkan.

Oniel tersenyum melihat reaksi Christy tersebut. Lalu, Christy kembali menatap ke arah lapangan. Diikuti oleh Oniel.

"Masih mau dipendem sendirian aja nih?" celetuk Oniel tiba-tiba. Dan berhasil membuat Christy kembali menatap ke arahnya.

"Hh? Dipendem apaan?" balas Christy pura-pura tak mengerti. Sejujurnya, gadis ini paham dengan arah pembicaraan Oniel. Namun, ia lebih memilih untuk mengelak.

"Udah deh, Chris? Gue tau, dari tadi lo lagi liatin siapa." ungkap Oniel lagi.

"Emangnya, gue liatin siapa?" Christy masih dengan mode sok polosnya.

"Christy? Jangan lo fikir kalo selama ini gue ga perhatiin lo." Oniel menatap lekat mata Christy.

"Gue bisa liat dari cara lo natap dia, merhatiin dia. Dan gue bisa liat itu. Gue bisa liat, kalo lo itu nyimpen rasa ke dia." ungkap Oniel lagi menuturkan dengan lembut.

"A-apaan, sih?" Christy masih mengelak seraya tersenyum kikuk.

"Masih ga mau ngomong ke gue, nih?" tanya Oniel sedikit berbisik didekat Christy.

"Gue sepupu lo, ini." lanjut Oniel lagi.

Christy menatap Oniel lekat. Lalu, kembali menatap ke arah lelaki pujaannya itu. Seketika, hening menerpa keduanya.

"Ya udah, lah. Biarin aja." seru Christy yang seakan sudah pasrah dengan keadaan perasaannya saat ini.

"Kok, dibiarin? Cinta itu harus diperjuangkan." balas Oniel sedikit membara.

"Diperjuangkan gimana? Dia kenal gue aja, ngga." ungkapan Christy kali ini, berhasil membuat Oniel bungkam.

Apa yang dikatakan Christy ada benarnya. Belum lagi dengan keadaan mereka yang beda kelas. Memang berat jika keadaannya sudah seperti ini.

"Y-ya, lo deketin dia lah. Ajak kenalan." seru Oniel memberi solusi.

"Hh? Apaan sih? Ya kali gue duluan yang deketin?" Christy membantah perkataan Oniel tersebut.

CINTA TAK SEARAHTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang