Pergi

9.3K 494 130
                                    

Jangan pernah menyia-nyiakan pasangan yang telah Allah kirimkan untukmu. Karena, jika kamu melepasnya, belum tentu kamu bisa menemukan yang jauh lebih baik daripada dia di masa yang akan datang.

-Zhafi Abyan Falah

-Zhafi Abyan Falah

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Gus Afif mengenderai mobilnya dengan kecepatan penuh. Seusai pertemuan dengan sang adik tadi, pikiran Gus Afif begitu kacau. Dadanya naik turun, tapi kali ini ia tidak marah sama siapapapun, ia marah pada dirinya sendiri.

Padahal Gus Afif sudah mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh, tapi ia merasa bahwa mobil yang ia kendarai berjalan sangat lelet. Pikirannya kini hanya tertuju pada sang istri. Ia ingin segera menemui istrinya.

Selang beberapa saat, mobil yang dikendarai oleh Gus Afif kini sudah memasuki pekarangan rumah. Ia langsung turun dan tergesa-gesa untuk masuk ke dalam rumah.

Tanpa mengetuk pintu terlebih dahulu. Gus Afif langsung membukanya dengan kunci cadangan. Gus Afif masuk ke dalam rumah dan langsung mencari keberadaan istrinya.

Sepi. Ya, rumah itu terlihat sangat sepi, Gus Afif tidak menemukan sang istri di lantai bawah. Mungkin istrinya kini tengah istirahat di kamar, pikir Gus Afif.

Ia langsung melangkahkan kakinya menyusuri anak tangga menuju lantai atas. Gus Afif langsung membuka gagang pintu dan segera masuk ke dalam kamar.

Gus Afif mengedarkan pandangannya pada seluruh ruangan itu, tapi sayangnya, Gus Afif tidak menemukan keberadaan istrinya.

Gus Afif melangkah ke arah balkon kamar, tetap sama, ia tidak menemukan keberadaan istrinya di sana.

Gus Afif mengingat-ngingat kembali tempat yang paling disukai istrinya. Dan ia teringat, bahwa istrinya sangat suka duduk-duduk di taman belakang.

Gus Afif langsung bergegas turun untuk mencari istrinya di taman belakang. Tapi, nahas, ia tetap tidak menemukan istrinya di sana.

Gus Afif menjambak rambutnya frustasi. Sebenarnya, ke mana istrinya itu pergi, kenapa tidak izin terlebih dahulu.

"Akhhh, Rara," teriak Gus Afif begitu frustasi.

Gus Afif kembali melangkahkan kakinya masuk ke dalam rumah. Ia kembali menaiki tangga untuk menuju kamar.

Di dalam kamar, saat hendak melangkahkan kakinya ke kamar mandi, karena ia tadi belum sempat mencari istrinya di sana. Tapi, langkah Gus Afif terhenti tatkala melihat sebuah kotak di atas nakas yang sebelumnya ia tidak pernah melihat kotak itu.

Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang