Hari sudah menjelang pagi dan jam sudah menunjukan jam 6 pagi, Alvin sudah bangun setengah jam yang lalu untuk melaksanakan sholat subuh.
sekarang dia sudah berada di dapur untuk sarapan, dia memasak nasi goreng ala kevin jika ingin memasak.
setelah beberapa menit di depan kompor akhirnya nasi goreng telor dadar akhirnya selesai dan tidak lupa teh hangat karna Kevin tidak terlalu suka kopi yang pahit.
membawa ke meja makan dan makan dengan keheningan karna hanya dia di sini dan semingu sekali akan ada maid yang akan datang ke sini untuk bersih bersih, itu memang perintahnya sedari dulu.
dan saat mereka kesini Alvin akan keluar agar tidak di curigai yang tidak tidak karna bisa masuk ke dalam apartemen ini.
setelah selesai makan dan minum teh hangat, alvin mencuci piring dan gelas dan berjalan ke ruang tamu.
dia duduk di ruang tamu dan menyalakan sistem yang yang dia buat untuk apartemen atau markas rahasia dari tablet yang bermerek apel.
ting
Sistem kembali menyala..
suara AI menggema di seluruh tempat itu.
"AI" ucap alvin datar.
Suara baru, pengenalan ulang..
tuan Alvin rizqi affrian selamat datang.
"sekarang aku adalah tuanmu jadi panggil aku tuan Alvin bukan kevin, mengerti"
ucap alvin setelah menganti sandi dan mengatur ulang sistem.
siap laksanakan tuan alvin
"hm"
"apa ada yang datang beberapa hari ke belakang"
tidak tuan tapi ada dua wanita yang bertugas membersihkan beberapa ruangan.
"hari apa saja" tanya alvin yang bersandar ke sofa dan menyalakan tv dan membuka siaran berita beberapa bulan yang lalu.
kamis tuan
sudah 1 jam alvin menonton di depan tv dan dia mulai bosan, akhirnya dia berjalan ke ruang pribadi miliknya.
ceklek
pintu terbuka dan alat alat moderen di sana langsung menjala otomatis saat satu kamera mengarah ke pintu masuk.
di setiap ruangan ada cctv di ruang tamu, dapur, teras kamar atas dan pintu depan.
"tuan alvin" ucap sebuah hologram wanita yang memakai pakaian jas hitam dan dasi hitam, rambut pendek berwarna keemasan dan kacamata bulat hitam.
Alvin tidak membalas sapaan AI, Alvin berjalan ke arah kursi besar di depannya banyak komputer dan laptop yang sudah menyala di meja besar di depannya .
mengetik sesuatu di sana dan benar saja berita tentang kematiannya sudah menyebar, Alvin sedikit ada rasa bersalah pada sang kakak angkat yang akan menikah tapi tidak ada kebahagiaan di sana.
"maaf" hanya itu yang bisa dia ucapkan, wajah sang paman dan bibi benar benar sangat menyedihkan di vidio saat acara pernikahan kak bianca dan pasangannya.
di sisi lain
"hah, kemana anak nakal itu. ingin sekali aku mengurung dia lagi di ruang bawah tanah" ucap iron yang memijit pangkal hidungnya yang sedikit pusing.
wanita paruh baya datang dan duduk di samping sang suami, menepuk pundak iron.
"mungkin dia butuh waktu sendiri mas, jangan khawatir dia pasti kembali ke sini" ucapnya dengan wajah khawatir.
sekarang keluarga Affrian sedang berkumpul di ruang tamu dan satu remaja perempuan anak dari sang istri atau adik tiri fahmi dan alan.
salsa zila affrian seumuran dengan Alvin. zila, Alan, dan Alvin bersekolah di sekolah yang sama namun orang orang hanya tau adik Alan hanya zila bukan Alvin, mungkin teman teman Alan tau Alvin adalah adik kandungnya.
dan nama Affrian selalu hilang saat di tempat umum atau di tanyai namanya karna tidak di ijinkan menyebarkan marga di akhir nama Alvin.
"biarin pa, anak itu biarin tinggal di bawah jembatan yang dingin dan gelap" ucap Alan yang asik dengan hp miliknya.
"dia pasti akan kembali" fahmi merasa ada yang aneh pada dirinya saat ada darah di ruangan sang adik semalam.
"benar pa, bang Al pasti balik kalo udah lapar atau kalo gak dia bakalan sekolah kan? bisa ketemu dia" ucap zila dengan nada imut nya.
'ck, jalang ini'
👻💥
sudah 3 hari alvin tinggal di apartemen rahasianya, dan tubuhnya sudah sembuh walaupun tidak semuanya dan kepalanya tidak perlu di perban lagi.
dan malam ini alvin berencana masuk ke sekolah lagi, karna alvin belum lulus sekolah.
dan ternyata dia sekolah di sekolah yang dia buat beberapa tahun yang lalu, dan untung sekali setiap tahun jika tidak ada jadwal dia sering berkeliling memantau proyek atau sekolah miliknya agar tetap terkendali.
dan Alvin sudah membeli peralatan sekolah dan motor sport biru gelap tadi siang dan motornya akan sampai nanti pagi.
"AI"
Sistem aktif
Ada yang bisa saya bantu tuan Alvin..
"hologram" setelah mengatakan itu sebuah hologram yang waktu itu yang berada di ruang pribadi Alvin sudah ada di kamar miliknya, berdiri di di samping tempat tidur Alvin.
"ya tuan" ucap AI sambil membungkuk.
"apa mereka mencari" tanya al soal iron.
"ya tuan mereka memeriksa cctv rumah sakit dan melihat anda keluar, tapi hanya sampai lorong keluar dari rumah sakit tidak sampai parkiran" alvin mengangguk mengerti.
"jam"
"sudah jam 9 kurang tuan" ucap hologram itu atau kita panggil AI
Alvin hanya berdehem. sangat peka.berjalan ke kamar miliknya dan merebahkan tubuhnya ke kasur yang empuk itu.
Alvin tersenyum bahagia, penderitaan nya yang dulu tidak akan ada lagi sekarang.
"bebas, hemm. mungkin gue akan buat geng motor seperti anak jaman sekarang" kevin membuka hp miliknya bukan milik alvin, hp alvin sudah dia buang saat pergi dari rumah sakit beberapa hari yang lalu.
"AI"
Ya tuan
"buat geng motor dan carikan aku sekretaris baru"
anda ingin saya membuat namanya apa tuan, dan anda ingin orang seperti apa? apa seperti tuan zayyan?
"hm, Tigre blanco sepertinya keren. yah seperti zay juga bagus tapi sedikit lebih muda mungkin"
laksanakan tuan, selamat malam
lampu di kamar itu tiba tiba mati dan di gantikan dengan lampu tidur.
KAMU SEDANG MEMBACA
Transmigrasi kevin or alvin (Hiatus Sementara)
Teen Fictionkisah Kevin Anggara Ariga yang merupakan CEO dan memiliki perusahaan terkenal di jerman dan kebanyakan cabang berada di indonesia. hidup sendiri tanpa ada orang tua di sampingnya yang menyemangati harinya yang suram dan kejam. karna sebuah kesengaja...