Luka

42 8 0
                                    




"Paansih, masalah catur juga dipanjang-panjangin" gumam yudis yang melihat kelakuan adik-adiknya.

"Kak.." yudis menoleh ke arah sumber suara yang memanggilnya.
"Gue mau nanya" yohan duduk disamping yudis yang duduk sendiri sembari menonton adiknya berdebat.
"Lu curiga gak sih sama tu orang?"

"Maksudnya, Vino? curiga gimana ya?" tanya yudis heran.
"Lu curiga kalo Vino demitnya?" lanjutnya sambil duduk menghadap yohan.

"Ck, bukan gitu. Dari awal Vino kenal kita, perasaan gue udah gak enak"

"Perasaan lu doang kali"

"Tapi kak, lu inget gak? Waktu Vino nanyain buku ke kak jun, dan kayaknya Vino tau banyak tentang buku itu, ya kalau masalah buku sih katanya dari neneknya ya, tapi gimana kok bisa tau semua tentang pintu gaib ini?, dan waktu kak jun nunjukin bukunya, gue perhatiin Vino kek cemas, dan dia bilang buku itu berpengaruh ke dia." jelas yohan panjang.

Yudis tampak berfikir sejenak, mungkin ia merasa perkataan yohan ada benarnya. "Gue juga ngerasa aneh, tapi gaktau letak keanehannya dimana."

"Ngapain tu!!" mereka berdua kaget bukan main ketika satu orang memanggilnya.

"Ohh, gak. Cuma bahas pelajaran" ucap yudis singkat.

"Beneran?, keknya serius amat. Gabung dong."

"Bener...Jun Adyatama...." ucap yudis kalem untuk menjawab pertanyaan aneh dari adiknya. Jun hanya memutar bola matanya malas.

Semua menoleh kearah tiga orang yang saling mengobrol tadi. "Udah gue mau istirahat, cape" ucap yohan yang kemudian beranjak ketempat istirahatnya.

"Semuanya istirahat yo, dan besok jan sampe telat bangun" ucap yudis sambil menepuk-nepukan tangannya.

"Iyee" ucap mereka serempak.


———0———

𝐏𝐚𝐠𝐢 𝐡𝐚𝐫𝐢

"Biar gue aja" ucap jofan.

"Gue aja anjing, lu belakangan aja" jawab juhan ketika sudah dorong dorongan dengan jofan yang ingin melingkari tanggal dengan jarinya.

"Stop woi!!, ngapain sih pada berantem. Salah satu aja, besok gantian!!" bentak ajun kepada kedua adik kembarnya.

"Maap." ucap saudara kembar itu kompak sambil tertunduk.

Tapi disisi lain, ada satu orang yang termenung di sudut ruang belakang yang tampaknya sedang berfikir.

"Eh si yohan mana?" tanya jun ke lainnya.

"Tu.." tunjuk Vino menggunakan dagunya.

Jun menghampiri yohan yang terduduk diam sembari melamun. "Woi" yohan tergelak kaget saat mendengar teriakan dari jun.
"Mau ikut gak lo, kita hari ini mau ke ruang perpustakaan"

Yohan berdiri dan berjalan mendahului jun yang masih melongo tak percaya, seorang jun dikacangin?.
"Anjirr lo"

Semua orang disana berusaha menahan tawanya. Jun menghembuskan nafasnya kasar.

The High School [TREASURE]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang