Suasana gelap dan hening di galeri seni memberikan nuansa misterius yang membuat Taehyung dan Jennie merasa seperti tenggelam dalam dunia yang terpisah dari kenyataan. Mereka berdua, seorang seniman dan seorang penggemar seni, tengah menikmati momen berkeliaran di tengah karya-karya indah yang terpajang di dinding.
Dalam keheningan tersebut, Taehyung mengamati wajah Jennie yang penuh kekaguman saat melihat sebuah lukisan abstrak dengan warna-warna yang mencolok. "Jennie, apa pendapatmu tentang lukisan ini?" tanya Taehyung sambil tersenyum.
Jennie menatap lukisan tersebut dengan serius sejenak sebelum menjawab, "Menurutku, ini menciptakan perasaan kekacauan yang indah. Warna-warnanya seolah-olah saling bertabrakan, namun menciptakan harmoni yang sulit dijelaskan."
Taehyung mengangguk setuju, "Benar, kekacauan yang indah. Sama seperti kehidupan, bukan? Terkadang, di tengah kekacauan, kita bisa menemukan keindahan yang tak terduga."
Jennie tersenyum, "Kau selalu punya cara unik untuk melihat segala sesuatu, Taehyung. Bagaimana dengan lukisan ini?" Ia mengarahkan pandangannya pada sebuah lukisan pemandangan alam yang indah.
Taehyung mengamatinya sejenak, "Lukisan ini menangkap keindahan alam dengan begitu nyata. Aku bisa merasakan kesunyian hutan dan hembusan angin di lukisan ini. Sang seniman pasti memiliki hubungan yang mendalam dengan alam."
Jennie setuju, "Iya, sepertinya dia berhasil menyampaikan kedamaian dan keindahan alam dalam satu sentuhan sapuan kuas. Sangat memikat."
Mereka melanjutkan perjalanan mereka di sepanjang galeri, mendekati lukisan-lukisan dengan sudut pandang yang berbeda. Setiap karya seni memancarkan energi yang berbeda, dan Taehyung dan Jennie menyajikan pandangan masing-masing.
Ketika mereka berada di depan lukisan yang penuh warna dan semarak, Taehyung menyapa, "Jennie, bagaimana pendapatmu tentang lukisan ini? Aku merasa seperti di sebuah pesta warna-warni yang tidak pernah berakhir."
Jennie tertawa, "Aku merasa sama, Taehyung. Ini seolah-olah mengajakku untuk ikut merayakan kehidupan. Sang seniman mungkin ingin menyampaikan bahwa kehidupan itu penuh warna dan keceriaan."
Taehyung mengangguk, "Kita seolah-olah terlibat dalam sebuah tarian warna yang tak terbatas. Sangat menggugah imajinasi."
Mereka melanjutkan perjalanan mereka, obrolan tentang seni yang membuat waktu terasa terbang. Kemudian, ketika sampai di depan lukisan potret seorang wanita yang penuh emosi, Jennie mengalihkan perhatian Taehyung dengan tanya, "Apa yang kau rasakan melihat lukisan ini, Taehyung?"
Taehyung menatap lukisan dengan serius, "Aku merasakan kehidupan yang penuh dengan kisah yang tak terungkap. Tatapan wanita ini seolah-olah mencerminkan kehidupan yang penuh liku-liku. Sang seniman pasti memiliki kemampuan unik untuk menyelami kedalaman hati manusia."
Jennie menimpali, "Tatapan matanya begitu intens. Seperti menembus jiwa penontonnya. Sang seniman mungkin ingin kita merasakan emosi yang ia rasakan saat melukis lukisan ini."
Taehyung tersenyum, "Benar, ini adalah keajaiban seni yang bisa membuat kita terhubung dengan perasaan manusia secara mendalam."
Obrolan mereka terus berlanjut, dengan seni sebagai pusat perbincangan. Di suatu sudut galeri, mereka menemukan lukisan abstrak yang sangat unik dan tidak biasa. Taehyung tertawa, "Wow, ini sungguh luar biasa! Aku bahkan tidak tahu harus berkata apa."
Jennie ikut tertawa, "Aku juga bingung. Sang seniman pasti punya cara yang unik untuk menyampaikan pesannya. Mungkin ini adalah karya seni yang memang harus dihayati tanpa kata-kata."
Sambil tertawa, Taehyung mengangguk, "Setuju. Beberapa seni memang lebih baik dibiarkan bebas, agar setiap orang bisa menemukan makna yang paling sesuai untuk mereka."
Mereka berdua terus berkeliling di galeri seni, menikmati momen kebersamaan mereka. Percakapan mereka berlanjut, tidak hanya tentang seni tetapi juga tentang kehidupan, impian, dan pandangan mereka terhadap dunia.
Ketika akhirnya mereka tiba di ruang pameran terakhir, mereka menemukan sebuah instalasi seni interaktif yang memungkinkan pengunjung menjadi bagian dari karya seni itu sendiri. Taehyung dan Jennie tanpa ragu memasuki ruangan tersebut, terlibat dalam pengalaman seni yang membuat mereka berdua tertawa riang.
Taehyung berkata, "Ini seperti kita menjadi bagian dari karya seni ini sendiri. Sang seniman pasti memiliki visi yang luar biasa untuk menciptakan sesuatu yang dapat dirasakan langsung oleh penonton."
Jennie mengangguk setuju, "Sangat menyenangkan dan kreatif. Saya suka bagaimana seni bisa menjadi pengalaman hidup."
Mereka berdua tertawa riang, menikmati setiap momen di ruang pameran interaktif tersebut. Percakapan santai dan tawa mereka membuat waktu terasa melambat, seolah-olah seni telah menciptakan gelembung waktu di dalam galeri itu sendiri.
Saat mereka keluar dari galeri seni, wajah Taehyung dan Jennie bersinar dengan kebahagiaan. Mereka merasa telah menemukan keindahan dalam seni dan satu sama lain. Meski tak selalu sepakat dalam penafsiran terhadap setiap karya seni, mereka menyadari bahwa keberagaman pandangan adalah bagian dari keindahan seni itu sendiri.
"Taehyung, aku benar-benar menikmati hari ini. Terima kasih sudah mengajakku ke galeri seni," ucap Jennie dengan senyum cerah di wajahnya.
Taehyung tersenyum, "Sama-sama, Jennie. Aku juga senang bisa berbagi momen ini denganmu. Seni memang sesuatu yang bisa kita nikmati bersama, tidak peduli dari latar belakang atau pandangan hidup apa pun."
Mereka melanjutkan langkah mereka, keluar dari galeri seni dengan hati yang penuh dengan kebahagiaan dan keindahan yang baru mereka temukan. Percakapan mereka tentang seni bukan hanya sekadar diskusi, tetapi sebuah perjalanan ke dalam diri masing-masing yang membuat mereka semakin mengenal dan menghargai satu sama lain. Dan seperti karya seni yang terpajang di dinding galeri, kisah mereka pun menjadi bagian dari keindahan hidup yang tak terduga.
****
KAMU SEDANG MEMBACA
[ONESHOOT] Story of Taennie
Short StoryThis is oneshoot story of Taehyung and Jennie ❤ Enjoy gurls💫💫