Vote, komen, and happy reading 🖤
.
.Kantin, menjadi destinasi tempat istirahat yang paling diminati. Lagipula kemana lagi siswa Derlangsa jika lapar selain kantin. Haechan sudah duduk dengan Felix setelah memesan seblak. Katanya Haechan kangen dengan makanan yang sering ia makan di Bandung dulu. Dan pemuda berambut blonde itu setuju.
"Jadi gimana SMA Derlangsa?" tanya Felix.
"Ya kaya sekolah biasa," balas Haechan.
"Udah ada yang bikin hati lo kejer-kejer belum?" goda Felix. Haechan terkekeh geli, padahal baru beberapa jam Haechan disini.
Dua orang itu bercerita banyak hal, ah tepatnya Felix bercerita tentang seluk-beluk sekolah mereka. Haechan hanya jadi pendengar yang baik, bahkan ketika Felix menceritakan pengalamannya selama tinggal di Australia dulu.
Sesekali ia tertawa menanggapi humor yang dilontarkan Felix. Tak jarang pula mereka jadi perhatian orang-orang, ingat Felix itu terkenal. Lumayan banyak fans, dan tak sedikit pula yang suka pada pemuda manis itu. Tapi sayangnya, pawangnya galak.
"Bunda Ten pasti makin cantik ya,"ujar Felix.
"Lo nggak lihat cetakannya didepan nih?" Felix menyentil kening Haechan, memang sih Haechan itu mirip-mirip Ten tapi kan beda, kalau Ten itu cantiknya menjurus ke seksi gitu. Kalau Haechan sih arah ke gemes.
"Lo nggak cantik ya," cibir Felix.
Haechan tertawa lagi, sampai suara keributan terdengar. Ada empat orang laki-laki berjalan masuk ke kantin yang menjadi sorotan Haechan. Jantungnya lagi-lagi berdegup cepat melihat orang-orang yang familiar.
"Couple goals!"
"Mereka kok cakep banget sih anjir!"
Mengabaikan teriakan itu Haechan melirik ke arah Felix, bertanya kepada sahabatnya.
"Jangan heran, mereka keluarga Jung sama Nakamoto," ujar Felix.
"Emangnya mereka siapa?" tanya Haechan.
"Oke gue kenalin." Felix menarik tubuh Haechan, lalu jemarinya terarah pada pemuda-pemuda yang kini sudah duduk di salah satu meja kantin.
"Yang pertama, Jung Jeno." Felix menunjuk pemuda tampan yang bermata sipit. Tengah tertawa bersama dua orang lainnya disana.
Jung Jeno. Haechan ingat orang ini ada diurutan ketiga di pajangan polaroid milik Jeongin. Masih terbayang jelas, bahwa Jeno merangkul Jeongin lalu tersenyum bersama, mengakibatkan kedua pasang mata mereka juga ikut tersenyum.
Orang itu juga masuk daftar Haechan. "Bungsu Jung, bapaknya donatur sekolah kita. Kapten futsal, ketua fotografi," jelas Felix. Haechan manggut-manggut.
"Itu si pendek manis mulut pedes, Huang Renjun."
Huang Renjun. Tak ada di potret polaroid milik Jeongin, tapi Renjun juga circle mereka, haruskah Haechan juga curiga?
"Peringkat paralel ketiga, nggak ada yang menggeser posisi dia." Haechan manggut-manggut paham.
"Terus yang itu yang mirip kelinci, namanya Na Jaemin."
KAMU SEDANG MEMBACA
Puzzle Piece | Markhyuck
DiversosBACA WARNING! Keisengan baru🙏 *** Kedatangan Seo Haechan sebagai murid baru di SMA Derlangsa. Tak ada yang istimewa, hanya saja ia menjadi pusat perhatian setelah terang-terangan menyatakan suka pada Mark Jung. Masalahnya cuma satu Haechan menginc...