Setelah 1 minggu Seokjin berada di Busan, ia akhirnya memutuskan untuk kembali ke Seoul. Ia ingin menyelesaikan masalahnya bersama Sangyeob, membatalkan pertunangannya dan membongkar semua kebusukan Sangyeob selama ini.
Malam hari sebelum kembali ke Seoul, Seokjin tengah mengepack semua barang dan pakaiannya.
"Kau yakin sayang?" tanya Jungkook meyakinkan Seokjin kembali dengan keputusannya.
Seokjin menghampiri Jungkook yang tengah duduk di seberangnya, dengan laptop dihadapannya.
"Aku yakin. Aku tidak bisa terus lari dari masalahku, aku harus menyelesaikan semuanya dan aku harus berbicara pada orang tuaku juga." kata Seokjin yang menyamankan tubuhnya berada di pangkuan sang kekasih.
"Baiklah jika itu keputusanmu, aku akan mendukungnya. Kamu tau kan jika aku selalu ada untukmu dan siap kapanpun kamu membutuhkanku?"
"Aku tau itu. Kamu memang terbaik." Seokjin melingkarkan tangannya di leher Jungkook, lalu memberinya sebuah kecupan di kening Jungkook.
"I love you Seokjin."
"I love you more baby. Apa yang sedang kamu kerjakan?"
"Aku hanya mengurus beberapa berkas saja."
"Apa sekarang kamu mulai membantu appamu untuk mengurus perusahaan?"
"Hhmm..aku anak laki satu satunya dan harus melindungi keluargaku, terutama Yuna. Dia masih belum mendapatkan keadilan dan aku belum bisa menemukan siapa orang yang membuat adikku sampai seperti sekarang."
"Kamu melakukan hal yang baik. Aku kasihan pada Yuna, di umurnya yang masih muda dia harus menanggung beban berat seperti itu. Beruntung Mingyu mau menjaganya dengan baik.
Jika kamu tau siapa pelakunya, apa yang akan kamu perbuat?"
"Mungkin menghajarnya sampai tidak berdaya atau mengulitinya sekalian kalau perlu. Apa saja yang penting dendamku terbalaskan."
"Yaakk! Sadis sekali kau ini. Apa kamu seorang psikopat sampai berpikir seperti itu?" Seokjin memukul dada Jungkook cukup keras setelah mendengar perkataan sang kekasih.
"Hahaha..aku tidak akan berbuat sejauh itu baby, aku hanya menggodamu saja. Tapi memberinya beberapa pukulan terdengar tidak sadis bukan?"
"Aku ikut ya kalau kamu mau menghajar pelakunya?"
"Kenapa?" Jungkook mengerutkan keningnya mendengar permintaan sang kekasih.
"Yuna sudah kuanggap seperti adikku sendiri, aku merasakan apa yang dia rasakan. Aku tau dibalik senyum dan tawa cerianya, dia masih menyimpan sebuah trauma dan rasa bersalah pada dirinya dan juga keluarganya. Dia masih merasa itu semua kesalahannya karena tidak bisa menjaga diri dengan baik." kata Seokjin dengan raut wajah yang sedih ketika mengingat keadaan Yuna dan kisah dibaliknya.
"Maka dari itu, aku ingin membuat perhitungan pada laki laki br*ngs*k yang sudah membuat sulit kehidupan Yuna. Rasanya beberapa pukulan saja tidak cukup untuk pria seperti itu, mungkin sayatan pada tubuhnya atau menggantungnya di atas kolam penuh ikan piranha menjadi hukuman yang pantas untuknya. Sekalian saja mengebiri dia agar tidak seenaknya menggunakan barangnya pada orang lain." imbuh Seokjin kini dengan bersemangat.
Jungkook cukup terkejut dengan pernyataan Seokjin yang lebih terlihat seperti seorang psikopat.
"Apa kamu yakin bukan dirimu yang psikopat Jin? Aku sampai merinding mendengar perkataanmu barusan." Jungkook menahan tawanya saat menggoda sang kekasih.
Seokjin yang sadar dengan perkataannya menjadi malu sendiri.
"Hahaha..jangan bersikap seperti itu, aku menjadi gemas melihatnya."
KAMU SEDANG MEMBACA
Cause You Are My Euphoria || KOOKJIN
Fanfiction"Haruskah aku memperjuangkanmu atau merelakanmu bersama dengannya? Hanya kita yang tau akan dibawa kemana cinta kita." Kookjin story.