28. Permulaan Sihir ( 2 )

21 6 1
                                    

"Apa Yang Terjadi, Aku Tidak dapat Menguasai ini, Badan Ku rasanya sakit, seseorang telah menyakiti ku." Teriak Goldcorna.

"Kau Tidak akan Bisa Menyakiti Sena Goldcorna." Ucap Nayex.

"Apa maksudmu, AAARGRGR, Ini Rasanya sakit sekali, aku tidak tahan." Teriak Goldcorna.

"Menyakiti keturunan legenda itu, tidak semudah itu, kau mungkin seorang Ratu mungkin bisa saja memperbudak dirinya, tapi ketika kau menyakiti tubuhnya, tubuhmu juga akan sakit." Ujar Nayex.

"Tolong hentikan ini."

"Aku dapat menghentikan mu, lepaskan sihirmu dari Tubuh Sena." Ucapnya tegas.

Goldcorna melakukan perintahnya, dia Menarik sihir yang ada di tubuh Sena, sihir merah Kegelapan itu telah Terlepas dari Tubuh Sena dan mengelilingi Goldcorna seolah menyembahnya.

"Apakah masih sakit?..." tanya Nayex.

"Aku sudah sedikit Baikan." Jawab Goldcorna.

"Baiklah, aku pergi." Nayex melompat dari Jendela Istana itu dengan menggunakan Jubah Hitam sehingga orang-orang tidak akan mengenali identitas aslinya.

"Bagaimana caranya membuat Sena Terbunuh di tangan ku." Gumam Goldcorna menatap luar arah jendela dalam kegelapan malam.

_Kingdom_

"Sang Putri sudah Bangun." Ucap Earl Daisy Dengan semangat.

"Putri Sena." Gerga memanggil namanya.

Sena hanya melirik nya dengan lemah.

"Air." Ujar Sena samar-samar.

"Bubur, bisa kah kau memberikan sang Putri Air Ramuan mu?..." Tanya Earl Daisy.

"Baik Nyonya." Burra memberikan air  dari kendinya.

"Gerga, bisakah Kau memberikan ini kepada sang Putri."

"Baik Tuan." Ucap Gerga.

Gerga mengambil kendi dari tangan Burra, memberikan nya kepada Sena.
Sena langsung meminum air dari dalam kendi itu tanpa Tersisa, dia seperti nya Sangat Haus.

"Putri, apakah Putri Baik-baik saja?..."

"Iya." Jawab nya samar-samar.

"Putri, seseorang telah mengirim kan ku Buah Delima, maukah Putri mencoba nya?..." tawar Gerga yang langsung mendapatkan anggukan dari Sena.

Sena mencicipi buah Itu, Rasanya sangat manis, dia seperti nya langsung mendapatkan energi ketika memakan buah itu.
Ia langsung menduduki dirinya.

"Nyonya muda, seharusnya anda tidak banyak bergerak." Burra memberikan pendapat.

"Tuan bubur, panggil sang Putri, bukan Nyonya muda." Earl Daisy menatap sinis ke arah Burra.

"Baiklah, Putri anda Harus Beristirahat untuk malam ini." Ucap Burra menghela napas kasar.

"Nah seperti itu lebih baik." Earl Daisy Tersenyum ke arah Burra.

Gerga tersenyum kecut melihat percakapan Antara tuan bubur yang mengubah identitas namanya dan Bangsawan Pandora.

"Tuan Putri, Anda Harus Beristirahat dan sekarang tidurlah ini sudah larut dari jam tidur normal mu." Gerga kali ini berbicara.

Gerga membantu tuan Putri untuk membaringkan tubuhnya dan yang benar saja dia seperti sedang memegang Ranting pohon yang Rapuh itu tetapi berharga.

"Terima kasih tuan Bubur, berapa biaya pengobatan nya?..." tanya Earl Daisy kepada Burra.

"Aku tidak Butuh Biaya Pengobatan, tapi ada Persyaratan nya." Ucap Burra serius.

"Apa itu?..." tanya Earl Daisy.

"Kau tidak boleh mengatakan ku kepada orang lain bahwa aku telah menyembuhkan sang Putri, kecuali putri itu sendiri, Rahasia untuk hari ini, aku pamit." Ujar Burra.

"Tung-gu...." sebelum Earl Daisy menyelesaikan kalimatnya, Burra sudah pergi melompat dari Jendela Istana itu.

Kaisar Di Langit Perak ( The Kingdom Of Tartaria And Princess Of Asia )Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang