Happy Readinggg
Jangan lupa vote...."Boleh kah aku egois? Meminta untuk tetap tinggal meski awal nya aku hanya tempat singgah."
- Zoe Amorreiza.
Saling menggengam dan tersenyum mengelilingi kota, Malam indah di taburi banyak bintang serta semilir angin menjadi kan malam itu semakin istimewa, seakan paham dua manusia sedang merayakan cinta.
Perasaan berbinar menyelimuti hati nya, ia tak sabar untuk mewujudkan wish list berikut nya, dan partner nya adalah cowo yang di cintai nya, ternyata menyenangkan merasakan kehangatan pelukan melalui orang lain, selain keluarga. Hanya senyum manis yang hadir di wajah nya, Kiral sedang pergi bersama teman nya, mama nya pun berada di kamar nya. Sera sudah siap dengan penampilan nya, ah ya, jaket nya juga sesuai kata Sagara. Malam itu mereka akan menghabiskan waktu bersama, sesuai janji Sagara yang akan menemani gadis itu mewujudkan semua impian nya.
Mendengar suara motor yang di kenal nya, ia segera beranjak menuju depan rumah nya untuk menemui pemilik motor tersebut.
"Hai." sapa cowo itu ketika Sera berada di depan nya, ia telah tiba di rumah gadis itu.
"Kaku bangett hahaha......." Sera merasa masih aga canggung jika harus berbicara formal seperti itu.
"Hahahaha..............belajar jadi he's a gentleman." balas Sagara.
"Gue izin mama lo dulu ya, Pinterr banget di pake jaket nya." puji Sagara menatap wajah manis di depan nya, tak jarang senyum itu pun mampu membuat senyum di bibir nya terbit.
"Dangdut lo mah, yuk masuk dulu." Sera sangat bersemangat, meski belum tau kemana arah nya dia akan di bawa.
"Gue panggil mama dulu ya."
"Assalamualaikum mah, Gara mau izin ajak Sera keluar." sambut nya ketika melihat wanita cantik itu keluar bersama putri nya, mama Asma tersenyum hangat menyambut kembali kedatangan pria itu.
"Waalaikumsalam sayang, boleh nak. Di jagain ya Sera nya, mama titip sama kamu." mama Asma mempercayakan anak gadis nya kepada pria tampan itu, ia percaya jika Sagara bisa menjaga anak nya.
"Kita pamit ya mah." Sera menyalimi tangan mama nya dan mengecup sebentar pipi mama nya lalu berlalu menjauh sambil terkikik geli. Sang mama hanya tersenyum menggeleng anak nya masih seperti bayi bagi nya.
"Pelan pelan naik nya."
Sagara segera membukakan pijakan kaki dan membantu Sera memakai helm, mendapat perlakuan seperti itu membuat nya merasa beribu kupu kupu berterbangan di perut nya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Bandung Dan Sagara
Teen Fiction"Benar kata mereka, mencintai tak akan bisa jika hanya satu pihak, nyata nya cinta memang menyakitkan hanya ada dua ruang yg tersisa bahagia atau kecewa. manusia kadang memang lalai dengan perasaan yang mereka punya dan terlalu mempercayakan rasanya...