Bab 37

7.6K 434 24
                                    

~~Happy Reading~~

****

Lily membuka matanya perlahan, matanya yang masih menyesuaikan dengan cahaya ruangan dapat melihat siluet sosok yang sedang duduk menatapnya.

Senyuman seketika terbit dari wajah manis gadis itu, "Kamu masih disini?"

"Are you okey?" Tanya Asher lembut dan Lily menyambutnya dengan senyuman menenangkan. Ia menunjukkan pada Asher bahwa ia kini baik-baik saja.

Asher membalas senyuman itu dengan hangat lalu mengelus lembut rambut gadis itu, "Mimpi indah sayang?"

Lily mengangguk lalu bangkit dari posisinya dan menghadap lurus dengan Asher, "Iya. Mimpiin kamu."

"Mimpi apa?" Tanya Asher dengan penasaran, menyambut antusias Lily.

Lily tidak bisa menyembunyikan semburan merah di pipi gadis itu dengan senyuman yang tak biasa. Asher menyipitkan mata, menatap gadis itu curiga.

"Hayo, kamu mimpi yang aneh-aneh kan?"

Lily langsung menggeleng cepat, dan menatap Asher tak terima. 

"Enggak kok."

"Terus kenapa mukanya merah kayak gitu?"

Lily spontan menyentuh kedua pipinya, "Ini soalnya kamu liatin aku mulu."

Asher mengigit bibitnya gemas, rasanya menggoda Lily sangatlah menyenangkan. "Aku liatin kamu setiap saat kok. Terus malunya baru sekarang?"

"Aku tuh selalu malu diliatin kamu tau." Elaknya.

"Masa?"

"Iya."

"Hm, Iya deh iya."

"Ih beneran!"

"Iya sayang."

"Kamu gak percaya?" Ucap Lily dengan nada kesal.

Asher meraih kepala gadis itu lalu mengelusnya kembali dengan lembut, matanya pun menatap lurus pada gadis itu, terjadi keheningan sesaat diantara keduanya, "Maafin aku ya."

Lily mengernyit, ia jadi merasa tidak enak karena Asher sampai meminta maaf. "Jangan minta maaf. Aku gak marah loh."

"Aku tau. Aku cuma mau minta maaf." Terlihat kesungguhan dimata laki-laki itu.

"Ih apa sih sayang, aku gak marah kok. Jangan minta maaf." Lily memeluk tubuh laki-laki itu dan menyandarkan tubuhnya di dada bidang milik Asher.

Tanpa Lily ketahui, raut wajah Asher berubah. Tangannya yang berada di kepala gadis itu beralih memeluk tubuh mungilnya lalu menghirup aroma menenangkan yang selalu membuat Asher merasa pulang ke rumah.

"Kamu kayaknya harus mandi deh sayang." 

Perkataan Asher membuat Lily langsung melepas pelukannya, "Aku bau ya?" Tanyanya panik.

Asher hanya tersenyum tanpa membalas perkataan Lily. Gadis itu menunjukkan wajah jengkel, karena Asher senang sekali menggodanya. 

"Aku mau mandi!" Ujarnya sambil bangkit dari kasur.

"Kalau gitu aku pergi dulu sebentar ya."

"Loh, bukannya kita mau jalan malam ini?" 

"Jalan kok. Aku cuma ada urusan diluar sebentar. Nanti aku jemput lagi ya." 

"Kamu kalau gak bisa, gak papa kok."

"Enggak. Aku bisa. Cuma sebentar aja urusannya. Okey sayang?"

Lily pun mengangguk paham.

MEMORIA (END) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang