Mulai dari awal

7K 391 65
                                    

ゑ⎛⎝ ﷽ ⎠⎞ゑ

Happy Reading

*
*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Setelah mendapat info tentang keberadaan istrinya, Gus Afif langsung mengendarai mobilnya dengan kecepatan penuh. Pikirannya begitu kalut karena takut telat untuk menjemput sang istri.

Gus Afif kini sudah sampai di Bandara. Benar, ia memang lagi ke Bandara setelah mendapat kabar dari asistennya bahwa istrinya kini tengah berada di Bandara.

Entah mau ke mana? Gus Afif juga tidak tau, tapi yang pasti sekarang Gus Afif sudah sedikit lebih lega ketika melihat orang-orang masih banyak di sana.

Gus Afif langsung berjalan tergesa-gesa mengelilingi Bandara. Ia mencari keberadaan istrinya yang sangat sulit untuk ditemukan.

Ia merasa frustasi tatkala belum juga bisa menemukan jejak sang istri. Ia tak menyerah begitu saja, dan langsung kembali mencari istrinya sebelum terlambat.

Setelah sekian lama berkeliling, Gus Afif melihat seorang perempuan yang tak asing di matanya. Ia menggunakan kebaya hitam syar'i serta hijab yang senada, dan jangan lupakan, ia juga memakai masker untuk menutupi sebagian wajahnya.

Tak mau berlama-lama, Gus Afif langsung mengahampiri perempuan itu. "Assalamualikum," salam Gus Afif setelah berada di hadapan perempuan yang sangat familiar di penglihatannya.

Perempuan itu langsung menolehkan pandangannya tatkala mendengar salam dari Gus Afif. Seketika, matanya terbelalak ketika melihat siapa pria yang ada di depannya saat ini.

"Mas Afif," lirihnya.

Gus Afif yang mendengar suara itu pun langsung memeluk tubuh istrinya dengan begitu erat. Gus Afif menumpahkan air matanya di pelukan sang istri.

Sementara Ning Rara yang mendapat pelukan secara tiba-tiba seperti itu dari suaminya nafasnya langsung tercekat. Ia bertanya-tanya, kenapa sikap suaminya bisa jadi seperti ini.

Gus Afif terus menumpahkan air matanya dipelukan sang istri. Tidak perduli bagaimana orang-orang melihatnya, yang terpenting saat ini ia sudah berhasil menemukan istrinya. Dan Gus Afif sangat bersyukur karena tidak sampai terlambat menjemput istrinya.

Dengan ragu-ragu, Ning Rara membalas pelukan Gus Afif. Ia memberikan usapan lembut pada punggung tegap suaminya yang kini sedang naik turun karena sedang tetisak dari tangisnya.

Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang