Chapter 6: NoMad's Halloween

162 6 0
                                    

The NoMad.

Dengan bantuan dari CIA, Ryke mendapatkan membership dari social club tersebut, tetapi untuk undangannya, pria itu harus mencurinya dari orang lain yang sudah ia awasi sebelumnya.

Untuk masuk ke dalam, ternyata Ryke hanya butuh menunjukkan cincin tengkorak di jari tengahnya, sebagai bukti bahwa ia termasuk dalam daftar tamu undangan.

Tidak pernah terpikirkan olehnya kalau malam ini ia akan menghadiri pesta untuk merayakan Halloween. Ryke tidak pernah mengerti dengan tujuan dari perayaan tersebut. Pernah satu saat ia mengusir anak-anak kecil yang menghampiri pintu rumahnya untuk 'Trick or Treat' sampai membuat segerombolan anak-anak itu menangis dan mengadu pada orang tua mereka.

"I'm in," kata Ryke untuk memberitahu Susan Cooper dan CIA yang terhubung dengannya.

Ryke menyisiri tempat tersebut untuk melihat keadaan, siapa saja tamu yang datang, dan juga mencari keberadaan Alasteir Brown.

Pesta ini dipenuhi oleh banyak pengusaha, anggota kongres, dan juga selebriti. Dengan kostum yang para tamu pakai, Ryke tidak terlalu kesulitan untuk mengetahui profil mereka, yang jumlahnya kurang lebih tujuh puluh orang.

Di ujung sana, yang sedang memegang gelas Martini di tangan kanannya dan berpakaian seperti Batman, namanya William Bassett, ia merupakan seorang bankir yang pernah terjerat dalam kasus pencucian uang. Namun, ia lolos berkat pengacaranya, Harold Smith, yang juga ada disini dan menirukan Elvis Presley.

Ada juga Mike Lewis, seorang senator yang kini berpakaian sebagai Keanu Reeves di film Matrix. Kemudian, Ryke dapat melihat Zorro palsu, alias Bill Johnson, seorang Technopreneur yang sedang sering diperbincangkan belakangan ini.

Ryke dapat mengenali semua orang disana, kecuali satu orang yang berpakaian dengan kostum dari salah satu karakter di film American Psycho, yaitu Patrick Bateman. Ia tidak pernah melihat lelaki muda tersebut yang umurnya belum lebih dari dua puluh delapan tahun dari tampang dan tingkah lakunya.

Seraya mengamati 'Patrick Bateman' yang sedang berbincang dengan seorang gadis yang ia percayai seorang model, Ryke mengambil segelas Champagne dari nampan yang dibawakan oleh seorang pelayan yang menghampirinya.

  "Ada tanda-tanda dari Brown, Labonair?" tanya Susan Cooper kepadanya.

  "Belum," jawab Ryke singkat, masih dengan matanya yang terus mengitari rooftop itu.

  "Seharusnya dia akan tiba sebentar lagi," kata Susan Cooper yang masih terhubung dengannya.

Sebenarnya Ryke sangat merindukan pekerjaannya seperti ini. Menjadi seorang mata-mata. Namun, selalu ada yang harus dikorbankan.

Saat ia bekerja dengan Damien Mikaelson, pria itu jarang sekali untuk memberikannya misi karena pria itu tidak pernah menyuruhnya untuk turun ke lapangan kalau menurutnya ia tidak memerlukan tim khususnya. Dan selama ia empat tahun bekerja untuk Damien Mikaelson, pria itu mengerahkan ia dan pasukannya hanya saat melawan Leonardo Pierce dan Belva White saja.

Kalau boleh jujur, kerja di bawah Damien Mikaelson merupakan pekerjaan yang dapat ia nikmati, walaupun saat ia menjadi anggota Navy SEALs, tugas ia adalah untuk memata-matai dan membunuh orang seperti Damien Mikaelson. Mungkin jika Navy SEALs dan CIA mengetahui hal itu, ia akan diburu dan dibunuh. Dan juga, jika Damien Mikaelson tahu ia dipekerjakan oleh CIA sebagai mata-mata mereka, kemungkinan besar, pria itu akan membunuhnya.

Mungkin memang tujuan hidupnya adalah untuk membunuh dan akhir dari hidupnya adalah untuk dibunuh.

Welcome to Ryke's shitty life.

Irresistible Sight | Irresistible Series #2Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang