halloooooo!!!🦋bebas mau atau enggaknya komen, vote, fav, saya gak maksa. tapi saya juga akan sangat berterimakasih jikalau ada yang mau memberikan jempolnya untuk cerita ini🦋
🦋 terimakasih kepada para fans alfianlea yang membuat saya jadi berminat membuat cerita au ini menjadi versi wp buahahaha🦋
🦋happy reading all🦋
🦋🦋🦋🦋🦋
❗Revisi kapan gua ada waktu❗
Gadis berkepang dua itu baru saja menampakkan dirinya berjalan memasuki kantin diperhatikan semua orang. Dua gadis tengah mengekor dibelakangnya, satu memegangi kipas dan satunya membawa bedak baby yang tak pernah bisa terlepas dari tangannya.
Dia Anlea, Adisca, dan Pretty. Kakak kelas 12 jurusan IPS tapi hobbi mempelajari matematika. Katanya biar gak goblok goblok amat.
"Ya, lo ngerasa gak, orang orang lagi liatin gue?" Tanya Adisca dengan pedenya membuat Pretty menganga.
"Liatin lo? Huh? Gak salah? " Pretty tertawa mengejeknya. "Ya jelas liatin gue kalik? iya, kan, Ya?" Tatapannya menghunus pada Anlea.
"Lo kira gue takut sama mata sinis lo?" Sarkas Anlea.
Ya atau Lea adalah panggilan kecil Anlea. Gadis itu tak berminat menanggapi pertanyaan kedua sahabatnya karena matanya sedang mencari seseorang di antara banyaknya manusia dikantin pemersatu orang yang lapar itu.
Seseorang tersenyum smirk begitu menangkap sosok Anlea ditengah kebingungan mencari keberadaan nya itu. Dia bersiul khasnya membuat mata Anlea menoleh.
Lambaian lentik salah satu seorang siswa membuat senyum simpul Anlea terangkat. Dia menemukan keberadaan cowoknya. Lelaki berjaket hitam serta rambutnya yang acak-acakan masih mengenakan baju basket itu belum kunjung melepas bandana dikepala. Wajahnya masih terlihat memerah karena kepanasan usai latihan bersama teman temannya.
"Cus!" Ajaknya menarik kedua sahabatnya yang sibuk berdebat perihal siapa yang paling dilirik di kantin itu. Dasar gak ada kerjaan!
"Hai bawelnya Alfi. Gimana hari ini? "Bintang tersenyum elegan menyapanya. Rasanya ingin muntah mendapati kedipan genit dari cowok gila itu.
"Buruk karena gue liat wajah lo!" Jawab Anlea seketus-ketusnya.
"Ehh. Dedek emes Adiscakk?" Andre ikut menyapa Adisca. Namun respon Adisca membuat bibirnya jadi manyun.
"Siapa lo? Kenal? Perasaan gak deh! " Sinis Adisca bicara kepada sang mantan. Memang agak berbeda jadinya kalau sudah menjadi mantan ya? Gemas.
"Lelaki yang pernah lo puja puja akan ketampanannya, "ujar Andre bangga membuat Adisca ingin muntah.
"Gak usah di ladenin. "Kata Pretty menarik Adisca duduk dibangku yang telah disediakan untuk keduanya.
Anlea duduk di dekat Alfi. Dia menyesap minuman dingin milik Alfi tanpa pamit. Seperti biasa Alfi tak mempermasalahkannya selagi itu kekasihnya.
"Mau pesan apa, hm?" Tanyanya melirik Anlea. Lihatlah, hanya dengan satu tatapan dan senyumannya menatap semestanya ini saja sudah membuat banyak orang iri di siang bolong.
"Stik kentang aja. Sama minuman dingin kayak punya lo. "Jawab Anlea.
"Minumannya satu berdua aja, gimana? Mau gak, hmm?" Tanya Alfi sengaja menggoda dengan menaikturunkan alisnya.
KAMU SEDANG MEMBACA
ALFIANLEA {completed}
Teen FictionTakdir gak ada yang tahu. Anlea bagi Alfi adalah segalanya. Pun, Alfi bagi Anlea adalah rumahnya. 🔋🔋🔋 :kalau mau baca versi au nya juga bisa cek langsung ke tiktok saya ya❗ 89% beda alur. start:kam, 8 february 2024.