Tamu tak dikenal

6.7K 386 26
                                    

ゑ⎛⎝ ﷽ ⎠⎞ゑ

Happy Reading

*
*
*

***

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

***

Khanza kini tengah memasak lebih pagi untuk menyiapkan sarapan untuk suaminya sebelum berangkat. Gus Zhafi hari ini mempunyai jadwal yang lebih pagi, sehingga Khanza sudah berkutat di dapur lebih awal.

Kini semua makanan sudah tertata rapi di atas meja makan. Khanza hanya tinggal memanggil suaminya yang masih belum turun.

Ia hendak melangkahkan kakinya, untuk memanggil sang suami, tapi langkahnya terhenti tatkala melihat suaminya yang sudah menuruni anak tangga.

"Mas, kamu sudah selesai siap-siap?" Tanya Khanza pada sang suami yang berjalan mendekatinya.

"Iya, kenapa?"

"Kalau udah, langsung sarapan, soalnya aku udah masak buat kamu," ucap Khanza.

Gus Zhafi menganggukkan kepalanya. "Temani."

Khanza menggelengkan kepala tatkala mendengar ucapan suaminya. Inilah sisi lain dari sang suami. Tapi, anehnya, dia hanya menampakkan sifat itu pada dirinya saja.

Khanza langsung menyendokkan nasi serta mengambil lauk pauknya. Setelah selesai, ia langsung duduk untuk segera memulai ritual makannya.

Setelah beberapa saat, Gus Zhafi dan Khanza kini sudah selesai makan. Khanza langsung mengantar suaminya sampai depan pintu. Tak lupa menyalami tangan sang suami dengan ta'dzim, dan Gus Zhafi membalasnya dengan sebuah kecupan lembut yang cukup lama di kening istrinya.

"Hati-hati ya Mas," ucap Khanza yang diangguki oleh Gus Zhafi.

"Iya. Kamu juga hati-hati di sini, kalau ada apa-apa langsung hubungi aku," balas Gus Zhafi.

Khanza mengangguk menanggapi ucapan suaminya.

"Aku berangkat dulu, assalamualikum,"

"Iya. Wa'alaikumsalam warohmatuallahi wabarkatuh,"

Gus Zhafi langsung melangkah untuk menuju mobil.

Khanza yang melihat mobil suaminya sudah keluar dari pekarangan rumah pun langsung kembali masuk ke dalam rumah.

Khanza mengayunkan langkah kakinya menuju dapur karena ia mau menyelesaikan kerjaannya yang masih belum selesai.

Selang beberapa saat, Khanza sudah selesai membereskan semuanya. Ia langsung bernafas lega, dan langsung beranjak pergi dari dapur.

Bersamamu hingga ke syurga (TERBIT)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang