BAGIAN 53 : The Voice [3]

810 44 91
                                    

Okee mari kita berdawaaaai bersama-sama 😇

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Okee mari kita berdawaaaai bersama-sama 😇

Please drop your comments and votes as a support for me, thank you :)

○○○

Desember, 19. 2024.
    [08.21 AM]

Sudah empat hari berlalu. Ruang yang setahun belakangan kosong itu kini telah berpenghuni. Meski begitu, nuansa dingin tetap menyelimuti pintu yang selalu tertutup rapat. Penghuni di dalamnya pun seperti mayat hidup, ia akan makan, minum, memenuhi panggilan alamnya, namun jiwanya kosong. Kekosongan yang tak ia tampakkan kepada siapa pun.

Jeff terjaga seperti hari-hari sebelumnya, kesunyian menyambut paginya penuh suka cita. Terbatuk pria itu memberikan gema yang menekankan betapa sunyi ruangan itu. Jeff berusaha bangun dari tidurnya dengan susah payah. Lengannya tidak bisa ia gunakan sebagai penopang, lehernya tidak bisa ia tarik untuk membawa bahunya naik.

Seperti tiga hari lalu, Jeff perlahan memiringkan tubuhnya, ia kerahkan semua kekuatan pada bahu dan punggung yang menempel di sandaran sofa. Bergeser sedikit demi sedikit bahu dan punggung itu hingga ia terduduk sempurna.

Batuk masih terus terdengar di ruang yang sepi. Di sisi kursi itu sudah ada sebuah meja kecil, di mana semua yang Jeff butuhkan ada di sana. Handphone, tablet, tumblr, kontak listrik, camilan, obat, vitamin, dan gitar pemberian yang terkasih berdiri di sampingnya.

Jeff ambil tumblr, lalu meminum air yang masih hangat suhunya. Batuknya mereda tidak lama setelah ia minum.

Mengembus napas Jeff dengan berat. Sudah ada sarapan di atas mejanya yang mungkin diantarkan sang Mama. Pria itu mengambil tablet, lalu kembali duduk bersandar.

Jeff memeriksa pesan yang masuk, salah satunya dari sang Manajer yang akan datang untuk mengganti perban bersama Perawat setelah jam makan siang.

Ia lalu membuka laporan yang Khun Venus kirimkan ke emailnya. Tersenyum getir Jeff membaca setiap kontrak yang memilih mundur. Dadanya sesak kala membaca bagaimana pemutaran musiknya melonjak gila-gilaan di platform dalam empat hari ini. Ah, Jeff berharap itu semua bukan karena rasa iba lantaran penyanyi ini harus vakum dari industri untuk beberapa waktu.

Ramai jagat maya kala itu, 14 Desember. Air mata banjir di negeri gajah putih, di belahan Asia lain, dan negara dimana nama Jeff menggaung indah. Berita kecelakaan itu kembali naik ke media sosial, nama Jeff Satur menjadi topik hangat yang begitu banyak dibicarakan media online juga offline.

Seperti halnya teman-teman Jeff, para media pun memikirkan satu nama yang begitu melekat pada sang dewa. "Dimana Barcode?"

「Little President sedang dalam misi rahasia na. Biarkan dia fokus.」cuit akun resmi Studio on Saturn.

The Voice | JeffBarcode [COMPLETED]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang