Masih memiliki rasa, tapi harus berpisah karena emosi sesaat. Itulah kelakuan dari Rian dan Vio.
Rian yang masih memiliki sifat kekanak-kanakan dikarenakan ia adalah anak bungsu dan sering dimanjakan.
Sedangkan Vio yang lebih dewasa karena ia anak sulung dan memikul beban dan juga menjadi harapan kedua orang tuanya dan juga adik²nya.
Keduanya sangatlah kontras. Tapi mereka bersatu, meski tak lama bertahan.
Perpisahan keduanya yang berakhir menjadi tragis dan membuat banyak orang kehilangan air mata. . . . . .
Vio diketahui dijodohkan oleh ayahnya dengan anak dari rekan kerjanya agar kerja sama Mereka berjalan lancar.
Vio yang saat itu masih berpacaran dengan Rian merasa kecewa dengan ayahnya yang asal menjodohkan nya saja tanpa meminta persetujuan dari nya.
"Appa, aku sudah memiliki kekasih. Kenapa harus menjodoh-jodohkan segala. Appa tak pernah meminta persetujuan dariku, dan asal menjodohkanku saja." Vio kecewa dengan sikap ayahnya
"Putuskan pacarmu, sebelum appa yang bertindak" ayahnya tak ambil pusing jika sang anak telah memiliki kekasih
"Appa. Aku benci dirimu" teriak Vio
"Appa melakukan ini demi kebaikanmu" jawab sang ayah
"Jika appa ingin Aku bahagia, batalkan perjodohan ini dan restui hubunganku dengan kekasihku"lirih Vio
"Jangan berharap"singkat sang ayah
"Aku tak akan memutuskannya" ucap Vio lalu pergi meninggalkan sang ayah . . . . . .
"Hiks... Appa jahat. Aku benci appa Rian"ternyata Vio menghubungi Rian agar bisa mengeluarkan keluh kesahnya
"Memangnya apa yang uncle perbuat" Tanya Rian dengan lembut
