Bernyanyi

44 20 6
                                    

Hallo semuanya!!!
Gimana liburnya? Lumayan nih 4 hari!! Bisa istirahat dan bisa update pastinya. Btw seperti biasa, jangan lupa kasih dukungan kalian dengan cara vote, coment dan share cerita ini.
Terimakasih dan selamat membaca!!!










Author POV

Di sekolah hal yang pertama Karina temui adalah siswa dan siswi yang berlalu lalang di halaman dan dikoridor sekolah. Karina yang sudah biasa dengan hal ini melangkahkan kakinya dengan santai dan tenang tanpa mengetahui bahwa auranya membuat orang-orang merinding saat melihatnya.

Setibanya dikelas, seperti biasa ruang kelas sudah seperti hutan belantara. Karina yang mengetahui sebentar lagi akan apel memilih untuk minum terlebih dahulu lalu kembali menuruni tangga untuk menuju ke lapangan.

"KARINA!!" Suara yang sama dan tak pernah berbeda.

"Jangan teriak-teriak Bella! Masih pagi." Jawab Karina.

"Hehehe, temenin ke toilet yuk!! Mau benerin baju, liat kancing gue miring" Ucapnya lalu memperlihatkan ke arah Karina.

"Yasudah ayo" sahut Karina lalu mereka melangkah menuju ke toilet.

Suara derap langkah dari sepatu memasuki telinga Karina dan kembali untuk kesekian kalinya Karina melihat Rayhan melewatinya.

Suara derap langkah dari sepatu memasuki telinga Karina dan kembali untuk kesekian kalinya Karina melihat Rayhan melewatinya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

"Ternyata dia" gumam Karina pelan nyaris tak terdengar.

"Dasar kucing nakal" lanjutnya lagi.

"Siapa yang Lo bilang kelinci nakal?"

Author POV end







Karina POV

"Siapa yang Lo bilang tikus nakal?"
Nyaris saja jantungku copot jika saja aku punya riwayat jantung.

"Ngagetin mulu heran" ucapku kesal dan hanya dibalas kekehan olehnya.

"Jadi, siapa?" Tanyanya lagi.

"Kepo Lo!" Sahutku lalu pergi meninggalkannya.

"WOY KARINA ANJING" teriaknya lalu berlari mengejarku.

Saat kami sampai ternyata sudah ramai di lapangan bahkan sudah terlihat rapi. Sepertinya, aku tidak mendengar bel berbunyi tadi. Apel pagi yang akhirnya membuatku sedikit melupakan Rayhan si kucing nakal itu.

Setelah melaksanakan apel, kamipun kembali ke kelas masing-masing untuk mengikuti pembelajaran. Namun, ternyata kesialan kembali mendatangiku.

"Anak-anak hari ini kita akan praktek bernyanyi. Siapkan lagu apa saja dan maju satu persatu ke depan. Saya kasih waktu 10 menit untuk bersiap-siap" ucap guruku.

"Nyanyi lagi, nyanyi lagi" ucap Salsa dengan wajah frustasinya.

"Udah, nyanyi lagu balonku juga ga masalah" ucapku dan dibalas delikan tajam olehnya.

LOVE STORYTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang