Chapter 1

105 5 7
                                    

Seungeon tau ada yang salah dengan perasaannya terhadap hyung tertua EVNNE, Keita.

Iya tau bahwa apa yang Ia rasakan pada pria yang lebih tua 3 tahun darinya bukan lagi perasaan menyayangi seorang adik terhadap kakaknya.

Dan Seungeon tau, bahwa diantara ketujuh member EVNNE, Keita merupakan orang dengan tingkat kepekaan paling tinggi.

Maka seharusnya Seungeon tidak terkejut dengan apa yang pria itu katakan saat mereka berdua memutuskan menghabiskan waktu untuk menonton sebuah film bersama ditengah malam, karena Insomnia yang kerap kali mendera keduanya.

****************

"Kau menyukaiku ?."

Seungeon menolehkan kepalanya cepat kearah Keita yang duduk dengan tenang disampingnya sembari fokus memandang kearah tv di hadapan mereka berdua.

"Apa, maksudmu hyung ?."

"Kau pikir aku bodoh dan tidak peka ? Seungeon-i."

Seungeon tau Ia seharusnya menghindar, atau setidaknya berdiri dan pergi dari posisinya saat ini untuk menghindari pertanyaan yang dilontarkan pria yang lebih tua darinya.

Tapi nyatanya dia hanya diam, membiarkan Keita melakukan hal yang tidak pernah sedikitpun terpikirkan olehnya akan dilakukan oleh seseorang yang paling sering menghindari skinship diantara member lainnya.

Malam itu, ketika semua member EVNNE tertidur, dan hanya mereka berdua yang tersisa diantara ketujuh member lainnya.

Keita menciumnya.

Keita member yang paling sering menghindari skinship, mencium Yoo Seungeon tepat dibibirnya.

**********

Keita tahu, Ia tahu dengan jelas, bahwa ada yang berbeda dari setiap perlakuan yang diberikan Seungeon padanya.

Ia peka bahwa Yoo Seungeon yang Ia kenal sebelumnya bukanlah Yoo Seungeon yang sekarang berdiri dihadapannya.

Ia tahu bahwa apa yang Seungeon inginkan darinya telah berubah.

Seungeon sudah tidak menginginkannya sebagai sosok kakak laki-laki, tetapi sebagai seseorang yang pria itu anggap spesial.

Maka dengan segenap keberaniannya, malam itu Keita memutuskan untuk menanyakan kejelasan perasaan pria Yoo padanya, dan memberanikan diri menunjukkan sedikit sikap yang cukup berani, agar pria yang lebih muda darinya tau, bahwa Ia merasakan perasaan yang sama dengan yang dirasakannya.

Namun, satu hal yang tidak Keita sadari, malam itu, malam dimana Ia memutuskan untuk mencium Seungeon, seseorang melihat apa yang mereka lakukan dengan tatapan penuh kebencian.

***************

"Kau menyukai Keita hyung ?."

Seungeon menoleh kearah pria berkacamata yang saat ini sedang menatapnya dengan serius.

"Apa maksudmu ?."

Deja vu Seungeon merasakan deja vu dengan kejadian yang saat ini dialaminya.

Tanpa sadar Ia tersenyum mengingat apa yang terjadi pada malam dimana Keita menanyakan tentang perasaannya terhadap pria yang lebih tua.

Namun, sayangnya pukulan pada pipi kanannya membuatnya tersadar dari lamunannya mengenai malam itu.

Malam dimana Ia dan Keita memutuskan untuk melewati batas yang tidak seharusnya mereka langgar.

Seungeon merasakan tarikan pada kerah piyama yang Ia kenakan, cengkraman pria dihadapannya semakin mengerat melihat Seungeon hanya tersenyum miring setelah mendapat pukulan darinya.

"Jika iya memangnya kenapa ? Yunseo-ya ?."

Iya, Pria yang sejak tadi berbicara bersama Seungeon adalah Yunseo.

Begitu juga pria yang memukulnya, membuatnya tersungkur dari kursi dapur di dorm mereka dan saat ini sedang menatapnya dengan penuh kebencian.

"Aku sudah memperingatkanmu untuk berhenti menyukai Keita hyung, Seungeon."

"Sudah berapa kali aku katakan bahwa aku menyukainya, aku menyukai Keita hyung jauh lebih besar dari perasaan yang kau rasakan saat ini padanya."

Seungeon tertawa menanggapi ucapan pria yang beberapa bulan lebih muda darinya itu.

Ia seolah sengaja memancing emosi Yunseo dengan memberikan kalimat yang terdengar begitu menyebalkan di telinga pria bermarga Ji.

"Yunseo, kau tidak bisa mengatur perasaan seseorang."

"Kau boleh menyukai bahkan mencintai Keita hyung sebanyak apapun, tapi ingat, sampai kapanpun faktanya Keita hyung jauh lebih menyukai diriku dibandingkan dirimu."

Ucapan Seungeon kontan menyulut emosi Yunseo. Membuat pria bermarga Yoo semakin tersenyum senang melihat perubahan pada raut wajah pria dihadapannya.

"Seungeon, kau tahu dengan jelas berapa lama dan siapa yang menyukai Keita hyung terlebih dahulu."

"Jika kau lupa, aku sahabatmu Seungeon. Kita sudah cukup lama bersama-sama, dan kau pun tau dengan jelas bahwa aku begitu menyukai Keita hyung."

"Tapi kenapa ? Kenapa kau berani-beraninya mendekati Keita hyung dan merebutnya dariku ?."

Seungeon melepaskan cengkraman Yunseo padanya yang mulai melonggar, sebelum menatapnya angkuh.

"Yunseo. Kau lupa ? Atau kau pura-pura tidak ingat ? Malam itu, malam dimana kau menyaksikan apa yang kami lakukan di ruang tamu, kau lupa siapa yang menyatakan perasaannya dan memulai semuanya terlebih dahulu ?."

Yunseo menolehkan kepalanya kearah lain, menghindari tatapan Seungeon yang terkesan merendahkannya, karena bertanya hal yang sudah pasti Ia ketahui jawabannya.

Hal yang paling tidak ingin Yunseo ingat dalam hidupnya dan Hal yang paling ingin Yunseo hapus dari kepalanya.

Hal yang membuatnya membenci dirinya sendiri karena memutuskan untuk diam menyaksikan apa yang hyung tertua serta Sahabatnya lakukan semalaman di ruang tamu dorm mereka.

***************
*Flashback*

Malam itu, Yunseo memutuskan untuk keluar dari kamarnya, karena rasa haus yang Ia rasakan.

Sudah beberapa hari ini Ia kerap kali mengalami kesulitan untuk tidur. Jadwal mereka yang seringkali tidak beraturan, membuat Yunseo perlu melakukan penyesuaian ulang terhadap jam tidurnya.

Sejujurnya Ia masih bisa mendengar suara tv yang menyala di ruang tamu dorm mereka, membuatnya melangkah dengan penuh rasa penasaran dari kamar yang Ia tempati bersama ketiga member lainnya, untuk melihat siapa yang masih belum tidur, sama seperti dirinya ditengah malam seperti ini.

Sayangnya, baru saja Yunseo membuka pintu kamar, Ia merasa menyesal karena memilih keluar di waktu yang tidak tepat.

Dari tempatnya, Ia bisa melihat Keita -pria yang ia cintai- sedang berciuman dengan Seungeon.

Seseorang yang dengan jelas mengetahui perasaannya terhadap Keita. Seseorang yang sudah Yunseo anggap sebagai saudara.

Awalnya Yunseo berpikir bahwa keduanya hanya terbawa suasana dari film yang mereka tonton, dan memutuskan untuk menunggu hingga keduanya selesai, agar Ia tidak perlu melihat Seungeon dan Keita berciuman tepat di depan kedua matanya.

Namun nyatanya, harapannya berakhir pupus ketika ternyata apa yang dilakukan Seungeon dan Keita tidak berhenti seperti apa yang Ia harapkan.

Keita mulai berpindah kepangkuan Seungeon, dan apa yang mereka perbuat semakin membuat Yunseo marah dan memutuskan untuk berhenti melihat 'kegiatan' yang keduanya lakukan, meskipun Ia tetap harus mendengar suara-suara tidak senonoh yang berasal dari ruang tamu dorm mereka.

To be continued

*****************

Halo, ini tulisan pertamaku setelah sekian lama gak nulis, semoga kalian suka ya dengan ceritanya, jangan lupa vote dan comment !

Oh iya, ini ceritanya bxb ya, so kalau gak suka feel free buat gak read ya, Terima kasih 😊

Desire Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang