Satu kata yang bisa aku ucapkan. Gila. Dari depan seperti bangunan angker di dalamnya brutal banget.
Aku menelusup masuk, dan melihat sekitar. Sekali lagi, beberapa orang memperhatikan penampilan ku.
Jujur aku ini salah kostum. Aku melihat sekitar dan terlihat seorang tak asing di pojok bagunan ini. Terlihat beberapa kaleng alkohol dan beberapa botol Soju.
Namun disebelah orang itu ada gadis tinggi. Aku menghampirinya dan benar. Itu Sam. Dia selingkuh?! WTF?!
Disana juga ada Marjo dan seorang pria manis. Tempat apa ini sebenarnya.
"Sam?"
Dia menoleh kearah ku dengan pandangan sayu. Pengaruh alkohol itu sudah menguasainya.
Gadis disebelah Sam pun juga ikut menoleh kearah ku.
"kamu ngapain kesini?"
"dia siapa?" aku menunjuk ke arah gadis cantik di sebelah Sam. Jujur dia cantik, sekali dengan tank top putihnya.
"adik kelas"
"jenzy" gadis itu mengulurkan tangannya padaku.
"Naya, pacar Sam" aku menjabat tangannya dan mengucapkan hal yang mungkin membuat gadis itu akan cemburu atau marah. Namun respon yang dia berikan tidak memuaskan. Justru dia malah tertawa saat aku mengatakan itu.
"kenapa?"
"aku tau kamu pacar nya kak Sam"
"maksud kamu? terus kalau kamu tau dia pacarku kenapa kamu mesra-mesra ke dia"
"aku sudah di bayar untuk itu"
"Sam? kamu sewa cewek?" Aku melemparkan pertanyaan kepada Sam yang sudah setengah sadar.
"iya"
"aku kurang apa? kamu udah lakuin apa aja sama dia?"
"waduh, tenang kak. Kak Sam gak macem-macem. Dia belum apa-apain aku kok"
"gue gak tanya sama lo"
"Sam!"
"suntuk nay, gue gak tega buat bejatin lo lebih dari biasanya"
"terus? dengan itu kamu sewa cewek? sebejat apa emang kamu? sini sama aku"
Apa aku ikut gila malam ini, aku melepas jaket ku dan juga kaos crop yang ku kenakan. Menyisakan bra putih dan celana pendek hitam.
Sam langsung berdiri dan memeluk. Hangat, tubuhnya sangat hangat.
"stop. Buat apa kamu buka ini semua?"
"biar kamu bisa liat aku, kalau aku juga jago"
"bukan itu mau ku nay, ikut aku." Sam menutupi tubuhku dengan jaket ku tadi. Dia menggenggam tanganku dan mengajakku ke sebuah toilet.
Apa aku salah? aku juga ingin Sam puas dengan memiliki ku seorang. Aku cemburu. Apa aku gak bisa lakuin itu dengan Sam? aku bisa dan aku mau.
"nay, maaf aku udah sewa cewek. Tapi bukan tanpa alasan aku juga gak lakuin hal mesum sama dia. Awalnya aku ingin lakuin hal mesum sama dia. Tapi aku larut sama pikiran ku, dan dia akhirnya juga bercerita dengan ku. Aku gak tega lakuin itu juga. Dan kamu, aku gak mau sama kamu karena kamu harus aku jaga bukan aku rusak. Aku gak pernah minta ke kamu kalau bukan kamu dulu yang lakuin"
"gak Sam, itu salah. Aku punya kamu. Kamu boleh lakuin apapun ke aku, asal jangan pergi ke orang lain. Please. Aku mau sama kamu Sam" Aku gila. Aku yakin akan itu. Aku menarik Sam untuk mencium ku. Tangan ku dengan spontan mengalung di leher Sam.
KAMU SEDANG MEMBACA
OBSESSION (END)
Random"Kita abadi dalam sebuah karya" bahasanya rusuh, bocah bukan pendosa jauh-jauh 18+ lgbt . . . pada dasarnya cinta sejenis itu tidak akan berakhir bahagia jika kita berada di habitat yang tidak sebenarnya. tidak selalu tentang nafsu