bab 1

280 64 13
                                    

Halo guys, akhirnya story ini bisa di terima ya 🤭🤭

Tenang aja story kali ini gak akan di pusingkan dengan alur yang rumit, author akan kasih jeda waktu di awal cerita klo emang waktunya lompat.

Dan ya, ini bukan sesuatu yang berbau mistis jadi gak usah takut. Ini hanya sebuah kisah cinta seorang penulis...author capek nulis yg sedih mulu 🤣🤣

So, mari kita lanjut aja...

Hiks

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Hiks...hiks...

Seorang anak kecil terlihat sedang menangis dengan kedua tangan memeluk kaki kecilnya, kepalanya menunduk dengan suara tangisan yang memilukan hati membuat siapa saja yang mendengarnya akan merasa kasihan.

Tak jauh dari anak itu terlihat anak lainnya yang lebih tua terlihat menatap diam pada anak itu sembari menghela nafas, anak itu perlahan melangkah mendekat pada sosok anak yang masih terus menangis pilu.

"Sampai kapan kau akan menangis? Kau ingin membuat matamu buta?"

Anak yang lebih kecil menghentikan tangisannya, mendongakkan kepalanya menatap  tak bersahabat pada sosok lain yang berdiri di depannya dengan wajah jengah dan tangan yang menyilang di dadanya.

"Jangan menggangguku."

"Aku seharusnya yang mengatakan itu padamu, jangan menggangguku dengan rengekan mu itu, suaramu sangat jelek hingga membuat telingaku ingin pecah."

"Kalau begitu jangan di dengarkan."

"Kau pikir aku tuli, lagipula kau tidak dengar ibu panti memanggilmu sejak tadi. Kau akan tetap membuat semua orang khawatir?"

"Diam lah phi, sudah kubilang jangan menggangguku."

"Hah...kau menjengkelkan, kau pikir dengan terus menangis seperti itu orang tuamu akan kembali hidup?"

"Phi Bos, kau jahat. Kau..."

"Ini."

Bos menyerahkan sesuatu pada sosok kecil di sampingnya membuat anak itu menatap terkejut.

"Apa ini phi Bos?"

"Hadiah ulang tahun, maaf jika itu terlambat."

"Terima kasih, tapi phi...bukankah ini sangat mahal, darimana phi mendapatkannya. Tunggu...phi tidak..."

"Kau pikir aku pencuri? Aku membelinya dengan susah payah Mew, kau tahu itu bahkan menghabiskan semua uang hasil bekerjaku. Itu memang mahal, tidak itu sangat mahal sialan."

"Hahaha...aku sudah mengatakan itu bukan, meski ini terlihat kecil tapi barang ini sangat mahal."

Mew menatap sebuah bolpoint yang tersimpan di sebuah kotak di tangannya, senyumnya terlihat mengembang di wajah tampannya.

Imagination LoverTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang