Black Clouds [Tamat]

03. Awal dari bencana di hidup Claire

Jayden melempar semua barang di ruangannya. Belum pernah ia dipermalukan seperti ini. Lamarannya ditolak mentah-mentah oleh Claire. Padahal dia sudah melamar dengan cara paling romantis. Dengan entengnya Claire mengatakan bahwa gadis itu tidak memiliki perasaan kepadanya. Jayden, si pangeran yang selalu mendapatkan semua yang ia inginkan. Untuk pertama kalinya mendapat penolakan. Rasa sakitnya jauh lebih terasa daripada perang yang Jayden ikuti.

Bukannya menyerah, Jayden malah semakin berhasrat untuk memiliki Claire seutuhnya. Baiklah, kali ini dia akan menjalankan dua rencana sekaligus. Rencana yang gagal ia lakukan untuk mencari tumbal bagi dewa yang Jayden sembah—iblis.

Sudah bukan rahasia lagi, bagaimana Jayden memenangkan peperangan. Tentu saja dengan bantuan iblis. Awalnya dia tidak percaya dengan semua itu, tuhan saja dia tidak percaya apalagi iblis. Sebelum salah satu pemimpin sekte pemujaan sekaligus pemimpin penyihir hitam menunjukkan keajaiban iblis yang membunuh musuh dalam satu malam dan membuat pasukannya kebal dari senjata. Bahkan iblis rendahan saja bisa membuat Jayden sekuat itu. Apalagi iblis kelas atas. Namun memanggil iblis kelas atas tidaklah mudah. Sudah puluhan ritual dengan puluhan tumbal pula telah Jayden berikan, namun sang raja iblis tidak juga terpanggil.

Jayden ingin menjadi penguasa yang mutlak, disegani oleh seluruh manusia. Oleh sebab itu, Jayden membutuhkan sedikit bantuan dari makhluk neraka itu. Bukan tanpa alasan dia mendekati Celine. Jayden yang tahu bahwa gadis itu tertarik padanya. Langsung menjalankan rencana untuk menjadikan gadis itu sebagai pengantin iblis alias sesembahan untuk memanggil para iblis. Sayang sekali usaha itu gagal. Rencananya berganti, sekarang Jayden ingin menggunakan Claire sebagai pengantin iblis. Jika berhasil, Jayden akan menjadi penguasa yang disegani, juga mendapatkan Claire di sisinya.

***

Claire begitu terkejut saat mendapatkan kabar bahwa Celine tewas secara misterius di pinggir jalan. Pun Abigail yang ditemukan gantung diri di dalam kamar. Setelah dua berita heboh itu, isu penyihir hitam yang mencari korban semakin menyeruak. Membuat Claire menjadi waspada. Claire merupakan seorang penyihir, bukan tidak mungkin ia akan dicurigai sebagai penyihir hitam.

Berhari-berhari Claire hanya berdiam diri di hutan. Gadis ini tidak mampu membuka portal menuju Gardenia. Tempat tinggal asli miliknya. Sepertinya karena Claire gagal berkomunikasi sengan Samantha. Entah dimana ibunya berada hingga Claire tidak bisa berkomunikasi batin dengannya. Jadilah Claire berdiam diri di hutan. Kadang berubah menjadi tupai atau binatang lain jika ada manusia lewat. Sayangnya, hari ini adalah batas perubahan wujud untuknya sudah habis. Claire perlu berhenti sejenak untuk menambah kekuatan tersebut. Dia belum sekuat ibundanya untuk berubah wujud kapan saja jika mau. Bisa dibilang, Claire dalam keadaan yang lemah karena terlalu banyak menggunakan kekuatan sihir miliknya. Bisa saja dia menggunakan kekuatan terakhir miliknya dengan energi bunga, namun resikonya juga besar. Claire akan semakin lemah dan tertidur untuk waktu yang lama guna memulihkan badan.

"PENYIHIR!"

"TANGKAP PENYIHIR ITU!"

Sialan! Betulan nasib buruk menghantui Claire. Tidak cukup energinya habis, kini manusia malah mengejarnya. Dengan penuh perjuangan di sisa energinya, Claire berlari menghindari warga yang mengejar layaknya menangkap pencuri. Bukannya semakin kencang, namun semakin lama langkah Claire kian memberat. Kakinya terasa bagai batu karang yang keras. Claire berusaha mati-matian mempertahankan kesadaran tubuhnya. Hingga berakhir Claire kehilangan kesadaran akibat kehabisan energi di dalam tubuhnya.

Saat terbangun, Claire merasakan sakit teramat sangat di pergelangan tangannya. Posisinya terlentang di ruangan antah berantah. Claire juga tidak tahu dimana ruangan ini. Yang pasti pergelangan tangannya seperti disayat oleh pisau-benar! Claire mengangkat tangannya yang masih bersimbah darah. Telinganya sayup-sayup mendengar lantunan lagu pemujaan yang entah apa maksudnya. Claire mengenal suara itu. Suara tidak asing kepunyaan Jayden. Mata Claire semakin terbuka lebar, ia dapat melihat Jayden mengenakan pakaian hitam dengan tudung menutupi wajahnya.