Mew menghela nafas pelan, sebelum melangkah memasuki ruangan Kepala Direksi. Bukan karena dia gugup namun karena pria tua gendut itu sedikit membosankan dan terlalu cerewet, terlebih pria itu terlalu penasaran dengan kehidupan cinta Mew.
"Selamat datang penulis paling romantis di sini, Khun Mew. Atau aku harus memanggilmu Khun Mathew Sun?"
"Terserah pada Anda saja Khun, lagipula bukan hanya saya penulis cerita romantis di perusahaan ini."
"Tentu, tapi story Anda selalu saja bisa menjadi trending pembaca setiap kali di luncurkan. Baiklah, kalau begitu apa akan ada ide baru saat ini?"
Pria tua bernama Khun Panut itu menatap Boss yang kini berdiri diam di samping Mew, dia tahu tak mungkin bertanya pada sosok Mew yang jawabannya akan berakhir dengan kata "entahlah, mungkin nanti".
Sedangkan Boss yang kini di tatap hanya tersenyum tipis seakan memberikan sebuah harapan besar bagi pria itu, tentu saja membuat pria paruh baya itu juga melebarkan senyumnya.
"Aku tahu kalian tak pernah mengecewakanku, jadi apa..."
"Apa rapatnya bisa di mulai Khun? Aku harus mengantar Mew ke tempat lain setelah ini, Anda tidak ingin tenggat penulisan naskahnya terlambat bukan?" Ucap Bos sebelum Mew menatapnya tajam.
"Tentu saja, baiklah mari kita mulai dan lupakan dulu tentang kisah cinta penulis romantis kita."
Rapat pun di mulai dengan Mew yang hanya terdiam sepanjang rapat berlangsung, pria itu bahkan hanya duduk dengan gelisah tepat setelah sebuah pesan terkirim di benda pipih miliknya.
"Ayo bertemu Mew, aku menunggumu di tempat biasa."
Mew menatap Boss yang saat ini juga menatapnya dari sudut mata bulat pria itu, Boss tahu benar jika Mew selalu saja enggan mengikuti rapat pertemuan antar penulis seperti ini terlebih saat di sana Khun Panut turut hadir.
"Baiklah, jadi kapan aku bisa mendapatkan judul baru untuk story lainnya?"
"Tentu saja seperti biasa Khun Panut, satu minggu sebelum kita meluncurkan edisi terakhir buku yang diterbitkan." Ucap Bos dengan senyuman tipis.
"Baiklah, semoga judul buku kali ini juga akan mengalami kesuksesan. Dengan begitu bisa memberikan semangat bagi penulis lainnya, benar begitu Khun Mew?"
"Tentu saja Khun."
"Baiklah ini saatnya kita berpesta, dan Khun Mew..."
"Maaf tapi saya harus bertemu seseorang saat ini Khun Panut?"
"Benarkah? Apakah dia sosok inspirasimu? Apa sekarang kau..."
"Permisi Khun."
Mew bergegas pergi di ikuti oleh Boss yang kini menatap tak suka pada sosok Mew.
KAMU SEDANG MEMBACA
Imagination Lover
RomancePenulis sebuah Novel romantis yang menemukan sosok imajinasi yang dia cintai