26. Tolakan

39 5 0
                                    

Louis sesekali mengusap keringat di dahinya, sambil berjalan Gontai Menuju ke arahku.

Ia merebahkan tubuhnya dengan lelah diatas sofa panjang sambil menghela nafas.

"Ada hal buruk yang tiba-tiba terjadi di TKP" gumamnya dengan nada normal, seolah nafasnya kembali membaik.

Aku mengangkat alis dan duduk di sebelahnya.

"Apa yang terjadi?" Tanya ku, dibarengi dengan Fishl yang cuma diam berdiri di sebelahku.

Louis menghela nafas, jemarinya masih sesekali mengelap keringat. Sambil menolehku ia menjawab.

"Pisau bukti di tangan Omega Menghilang. Bukan itu saja, ada saksi yang mengaku kalau mereka melihat bayangan hitam mengambil nya lalu melembur ke tanah" jelas Nya.

"Hahaha, serius?" Aku tertawa puas mendengar penjelasan Louis, membuat pria itu mengerutkan dahi dan meluruskan duduknya.

"Apa yang lucu?? Aku serius! Atau.! J-jangan bilang.. kau.."

Merasakan kecurigaan di hatinya, Louis membenarkan posisinya menjadi duduk. Matanya melebar ketika tanganku meraih sebilah pisau dari dalam retakan dimensi.

"Yup! Tebakan mu benar.."

Aku mengangguk dan mengayunkan pisau yang ku ambil.

"...Aku yang mengambilnya, bayangan yang kau lihat tadi itu teknik ku" jawabku santai, dilanjutkan memanggil Darkness yang langsung muncul tepat di hadapan kami.

"Ti-tidak mungkin..!!"

Louis malah berdecak kagum ketika Darkness muncul, seolah terlupakan dengan Topik Pisau yang lebih penting.

Seolah tubuh nya sudah pulih, ia berdiri dan mendekati bayangan itu.

Matanya berkilauan bak melihat emas, dengan mulut menganga louis berjalan memutari darkness sambil sesekali bergumam Dalam Bahasa Asing yang aku mengerti, kemungkinan adalah Bahasa Elf.

"Astaga.. lihatlah betapa indahnya Teknik ini. ini... Ini sangat sempurna! Omg.. bentuk tubuh nya.. kaki nya.. oh!! Dan bahkan Ia tembus saat ku sentuh!!!!"

Gerak tubuh pria itu terlihat takjub dan tergila-gila dengan darkness, sedangkan bayangan ku cuma diam cuek memperhatikannya dengan tatapan datar.

"Well terimakasih atas pujiannya, jadi.. ada yang bisa aku Bantu lagi??" Tanyaku, sambil mengarahkan pisau itu pada Louis, seolah memintanya untuk mengambil dari tanganku.

"Tidak ada sih, tapi Kapten dan si kakek tua itu ingin bicara denganmu" jawab nya lalu meraih Pisau itu dan menaruh di Dimensional Storagenya.

"Heee.. ada keperluan apa???"

Louis menggeleng.

"Entah, aku juga tidak tahu"

"Sekarang?"

Louis mengangguk.

"Ya, mereka memintaku untuk kembali membawamu. Kau tidak sedang sibuk kan? Eh? Aku baru sadar kalau Si Dark disaster tidak disini. Biasanya ia menempel seperti hama disebelahmu" Sindir nya.

"Noah sibuk mengurusi masalahnya sendiri, mungkin ia akan kembali setelah urusannya selesai"

"Ohh.. ok lah, ngomong-ngomong kalau tidak ada yang perlu kau urusi, ayo kita berangkat sekarang"

"Huum!" Aku mengangguk, lalu menoleh pada Fishl yang sedari tadi bungkam seribu bahasa.

"Kalau begitu Fishl, aku izin pergi bersama Louis dahulu. Terimakasih atas semua bantuanmu! Akan ku kabari jika aku kembali"

Bereinkarnasi Menjadi Penjahat Utama Di Game! 【Gēmu no mein'vu~iran ni tensei!】Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang