JANGAN LUPA TINGGALKAN VOTE DAN KOMEN KALIAN YA!
SIAPA YANG KEMARIN MINTA DOUBLE UPDATE CUNG TANGAN? NIH, UDAH AKU TURUTIN, YA! ^^
HAPPY READING
┗━✦❘༻༺❘✦━━┛
Fokus Kahiyang berada di titik lingkaran yang ada di ujung sana. Pistol-pistol tertata rapi di sekeliling. Pukul 20.00 WIB, Kahiyang melakukan latihan mingguan bersama Ayah. "Dengar, Kahiyang. Fokus dan keseimbangan."
Kahiyang mengangguk, dia menajamkan mata untuk menembakkan peluru tepat di titik hitam yang sudah di pasang Ayah. Setelah semua pas, Kahiyang menarik pelatuk.
Dor!
Meleset. Peluru tidak menembus ke arah titik hitam. Kahiyang berdecak kesal. Dia melepas kacamata yang melindunginya, serta mengembalikan pistol tersebut ke tangan Ayah. "Gagal lagi, Yah. Maaf, ya."
"Tidak masalah, Kahiyang. Mungkin memang belum saatnya kamu belajar ini. Minggu depan kita latihan lagi, ya." Ayah membongkar pistolnya, dan menyimpan di dalam sebuah kotak.
Kahiyang menghembuskan nafas panjang. Tangan Ayah mengusap surai rambut anaknya. "Ayah duluan, ya. Ada kerjaan mendadak," kata Ayah pamit. Kahiyang mengacungkan jari jempol merespon.
"Jangan sedih. Kegagalan adalah kunci segalanya. Gagal bukan berarti kita kalah, Nak. Udah, gak apa-apa," kata Ayah, memberi semangat kepada Kahiyang.
"Siap, Ayah. Gagal bukan berarti kalah."
"Ini baru anak Ayah. Yaudah, Ayah duluan, ya." Ayah berlalu pergi meninggalkan Kahiyang sendiri di ruang itu. Tatapan Kahiyang berkeliling di sekitar. Kakinya melangkah menuju sederetan pistol-pistol yang terkunci rapat.
"Gimana kalo semisal peluru di pistol ini bersemayam di dada Selena?" pikir Kahiyang.
Manusia adalah pendendam. Dan Kahiyang salah satunya. Dengan berbagai aksi yang Selena perbuat pada dirinya akhir-akhir ini, membuat Kahiyang merasakan arti sebuah dendam itu.
"Lo salah main-main sama gue, Selena. Gue bukan tipikal manusia yang gampang kalah. Kita tunggu tanggal mainnya. Gue kasih makanan dulu buat sikap angkuh lo itu."
Kantong Kahiyang bergetar, menandakan ada pesan di dalam ponselnya yang ia simpan di situ. Ketika layar terbuka, terdapat notifikasi dari nomer tidak di kenal. Kahiyang melihat pada profil yang tertera. "Selena?"
"Setan banyak bacot!" Kahiyang mengetikan pesan balasan kepada nomer tersebut. Manusia angkuh ini benar-benar menguji emosi Kahiyang.
KAMU SEDANG MEMBACA
BAD LIAR [REVISI]
Teen FictionPART MASIH LENGKAP _________________________________________ ⚠️ BANYAK KATA UMPATAN⚠️ Surat kematian Kaniya menjadi pukulan berat tersendiri dikehidupan Kahiyang. Dia merasa janggal akan kematian Kakaknya itu. Terlebih, Kaniya-Kakak Kahiyang ditemu...