Reva mendekatkan dirinya pada Zee, ia mengelus bahu Zee, seakan menguatkan.
"Rev, gue mohon kasih gue kesempatan buat bikin lo suka ke gue, gue yakin lo bisa jatuh cinta ke gue Rev, lambat laun." Zee masih memohon.
"Gue tau mungkin gue bukan standar orang yang lo mau, tapi gue bakal usahain biar selalu jadi apa yang lo butuhin, kasih gue kesempatan ya Rev?"
Air mata Zee turun tanpa permisi di pipinya, ia menurunkan pandangannya. Menangis dengan sayatan hatinya disana.
Reva memeluk erat Zee, ia juga tak tega. Pasalnya orang didepannya ini yang beberapa kali menyelamatkan hidupnya. Reva ikut meneteskan air matanya, entah kenapa.
"Gue minta maaf Zee...."
Mereka menghabiskan beberapa menit untuk menangis, sambil berpelukan tentunya. Tanpa ada kata maupun kalimat yang keluar dari satu sama lain.
Zee melepas pelukan itu, menatap Reva, ia menampilkan senyuman tulusnya.
"It's ok Rev, gue juga gak bisa paksa lo. Tapi, janji tetep jadi temen gue ya? Jangan asing setelah apa yang gue utarain malem ini. Kalo jadi asing kan gue yang malu." Ucap Zee dengan tawanya di akhir kalimat.
Reva hanya tersenyum, melihat mata indah yang sedang menahan tangisnya itu membuatnya sakit.
Zee mengacak rambut gadis didepannya, ia beranjak dari sofa yang mereka duduki sambil tetap tersenyum, ia berniat keluar dari kamar itu.
Saat berjalan untuk menghampiri pintu, Reva berlari menyusul, Reva memeluk erat tubuh Zee dari belakang.
Reva menghela nafasnya.
"Bantu gue biar suka sama lo Zee, yakinin perasaan gue."
Zee tersentak, hatinya seperti disiram air, matanya memancarkan kebahagiaan. Ia berbalik badan dan memeluk Reva lebih erat, mengecup pucuk kepala gadis yang sedang ia peluk itu.
"Gue janji Rev, gue bakal bikin lo jatuh cinta ke gue, makasih banyak ya Rev..."
Ia kembali menangis, kali ini tangisan kebahagiaan, hati dan perasaannya masih campur aduk. "Ini gue pacaran nih sama Reva?" Gumamnya.
Mereka berpelukan dengan jantung yang sepertinya menyatu, degupan itu bisa mereka rasakan satu sama lain dalam beberapa waktu.
"Lo gak pegel pelukan sambil berdiri kaya gini? Gue pegel Zee, leher gue kebas."
Zee melepas pelukannya, ia menarik Reva untuk duduk kembali di sofa, ia mengambil ponsel di sakunya.
KAMU SEDANG MEMBACA
Love Hate Relationship (Zeedel)
أدب المراهقينReva & Zee, dua anak "pembuat onar" SMA 48 Jakarta tiba-tiba selalu disatukan semesta untuk selalu bersama. "Reva dom, lu juga dom, kalian gabisa pacaran nyet" - A "Gue bisa bikin Reva jadi sub" - Z FIKSI GxG area ⚠️ 18+ | 21+ 🔞 Yang dibawah umur j...