1

2.4K 223 22
                                    

Elias Judah, anak lelaki 10 tahun itu terpaku menatap ke arah kedua orangtuanya yang membawa seorang anak laki laki lain di gandengan tangan mereka.

"Eli, dia akan menjadi adik kecil mu oke? Hadiah valentine dari Bunda dan Ayah," ucap seorang wanita sekitar 40 tahunan yang tetap terlihat cantik, Amara Judah, omega yang telah melahirkan Elias.

Elias tak langsung merespon, ada jeda beberapa saat sampai akhirnya anak lelaki berwajah teduh itu tersenyum memperlihatkan gigi rapihnya yang tertata dan berkilau bak mutiara kecil di untaian gelang.

Raut wajah Elias makin bersinar, dia bahagia. Perasaan senang sedang membeludak di dalam dirinya. "Adik? Sekarang aku punya adik?" Elias berlari mendekati anak lelaki yang jauh lebih pendek darinya.

"Kau adikku?" Mata berbinar Elias menatap mata sayu dan dalam milik adik barunya.

"Vincent North. Namanya Vincent, Eli sayang..." Sang Ayah yang seorang Alpha mengangkat Elias dan mencium pipinya.

"Kau senang kan? Kau tak akan kesepian lagi sekarang." Delton mengamati wajah anaknya yang sangat bahagia karena dia membawa seorang anak lelaki tak berkeluarga ke dalam rumah ini sebagai teman, saudara, atau apapun yang Elias mau.

Delton menurunkan Elias dari gendongannya dan Elias langsung menautkan jari jarinya dengan jari jari Vincent.

"Vin, panggil aku kakak, ok? Aku akan menjadi kakak yang baik untukmu!" Elias berucap dengan semangat namun tetap membuatnya tenang dan sangat enak untuk dipandang.

"Uhm!" Vincent kecil mengangguk.

Vincent North tak banyak bicara. Anak laki laki kurus itu lebih sering terdiam sambil terus memperhatikan apapun yang Elias lakukan. Dia juga senang mendengar semua hal yang keluar dari bibir Elias.

Vin suka mendengarkan, memperhatikan, dan mengagumi Eli...

Elias menarik tangan Vincent dan membawa adik barunya untuk mengelilingi rumah barunya.

Hingga tibalah mereka di sebuah ruangan teduh dengan tatanan rapih, kamar Elias.

"Ini akan jadi kamar kita. Kau dan kakak akan tidur bersama."

Tangan Vin di tarik ke atas ranjang. Rasa lembut halus dan harum dapat Vincent rasakan.

'Aroma kakak sangat manis,' ucap Vincent dalam hati.

Ketika Elias mulai menanyakan tentang banyak hal, seperti, "kau berasal darimana? Mengapa ayah dan bunda bisa membawamu kemari? Vin, apa kau kabur dari rumah?" Elias menutup mulutnya sendiri. Dia terkejut dengan pertanyaan nya yang terlalu liar.

Raut wajah Elias berubah pucat pias. Dia takut pertanyaannya menyakiti perasaan Vincent yang jauh lebih muda darinya itu.

"Ma-af, Aku-"

"Jangan minta maaf, kak." Vincent menggeleng sambil menyentuh pipi Elias.

'Sangat lembut.'

"Orangtuaku dihukum mati di pengadilan. Dan aku dimasukan ke panti asuhan, aku kabur dari panti asuhan dan hampir tertabrak mobil ayah dan bunda. Jadi setelah itu mereka mengadopsiku..." Vincent menjelaskan.

Elias makin merasa bersalah. "Maaf! Vincent, aku tidak tahu semuanya sangat berat untukmu." Elias tak menunggu untuk langsung memeluk erat adik barunya.

"Tak apa, sekarang kau punya keluarga dan rumah. Ada aku, ayah dan bunda. Oke? Kau senang kan?"

"Iya..."

'Nyaman...'

***

Hari hari berlalu dipenuhi kebahagiaan di antara keluarga beranggotakan empat orang itu.

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: May 03 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Imprisoned By Enigma (BL)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang