Bab 22 : Kasmaran Dan Kasus.

58 9 1
                                    

Pagi itu Johnny datang lebih awal karena ia mengingat bahwa ada pekerjaan yang harus ia kerjakan saat itu, makanya dia datang lebih awal.

" Hai John? awal sekali datangnya, ada apa? " tanya Jennie yang melihat kehadirannya.

" Halo, aku hanya ingin mengerjakan pekerjaan ku yang belum selesai semalam saja "  jawab Johnny yang mendengarnya.

" Ah begitu, semangat " sahut Jennie sambil tersenyum dan Johnny hanya membalas senyumannya itu lalu melanjutkan pekerjaannya.

Johnny datang sekitar jam 06.05 pagi, Yuta dan lainnya saja baru datang jam 07.15 pagi dan Yuta pun langsung menyapa dirinya.

" Wow John dari jam berapa kau ada disini? " tanya Yuta yang melihat pekerjaanya.

" Aku disini sudah dari jam enam pagi lewat lima, bagaimana hubungan mu dengan Winwin? masih baik-baik saja bukan? " tanya Johnny balik yang masih sibuk mengetik di komputernya itu.

" Ya baik, apa kau sudah menembak Ten untuk menjadi kekasih mu? " tanya Yuta yang duduk di kursi kerjanya.

" Tentu saja, aku sudah melakukannya " jawab Johnny dengan anggukan kepala.

" Hahaha apa dia menerimanya? " lanjut Yuta yang masih ingin tahu akan hal itu.

" Hai sayang " sapa Ten pelan yang membuat Johnny melihat ke arah Yuta dan tersenyum.

" Kau kira aku akan tertinggal dengan dirimu? haha tentu tidak, aku hanya mencari waktu yang tepat saja " balasnya yang menatap ke arah Yuta.

" Ya-ya baiklah aku paham, selamat untuk pasangan baru " ujar Yuta yang mulai mengerjakan miliknya.

Tiba-tiba saja Yuta dan Johnny ditugaskan untuk mengurus kasus kematian yang masih belum bisa di katakan pembunuhan atau bunuh diri.

" Jo! Yuta! kalian berdua turun ke tkp sekarang! " seru salah satu petugas dari luar ruangan mereka dan Johnny dengan Yuta langsung bergegas sambil membawa jas mereka.

Ternyata kedua kesayangan mereka juga ikut dalam mengurus hal ini apalagi mereka sebagai ahli forensik untuk di kantor kepolisian.

Mereka pun pergi ke rumah tkp tersebut, ternyata seorang wanita yang bernama Eillen Park yang tewas setelah mengonsumsi buah dan menghirup sebuah bunga beracun, untungnya kedua barang itu sudah di amankan.

" Eillen Park, berusia 22 tahun dan dia pindahan dari Kanada, serta dia juga bekerja sebagai designer di salah satu brand lokal yang terkenal " ujar Winwin yang membaca biodata diri tentang korban.

" Buah dan bunga? apa itu penyebab kematiannya? " tanya Johnny kepada Winwin dan Winwin mengangguk.

Johnny mencoba memeriksa keadaan tubuh korban dengan sarung tangannya, dia heran kenapa bisa memakan buah beracun jika bunga bisa saja dia tak tahu bunga itu beracun sebelumnya.

" Jo? dia memakan buah apel dan mangga yang terkena pestisida secara berlebihan serta dia memasukkan beberapa bunga ke dalam tehnya yang membuat dia terkena paralysis dan ginjalnya menjadi sakit " jelas Ten panjang lebar kepadanya.

" Oh iya paralysis ini keadaan dimana seseorang kehilangan kemampuan untuk bergerak atau menggunakan sebagian atau seluruh bagian tubuhnya. Paralysis biasanya disebabkan oleh kerusakan pada sistem saraf pusat, seperti otak atau sumsum tulang belakang, yang mengontrol gerakan dan fungsi tubuh. Paralysis dapat bersifat sementara atau permanen, tergantung pada tingkat kerusakan saraf yang terjadi " sambung Ten dengan panjang lebar.

" Tapi apa sebelumnya ada yang memberikan bunga atau buah itu? atau kedua-duanya? " tanya Johnny lagi yang masih mencoba memecahkan kasus ini.

" Dia tewas sekitar pukul 09.13 menit dan kita disini sudah sejam yang lalu dan katanya tadi ada paket yang memberikan ia bunga dan buah itu di dalam satu kotak, kami tengah melakukan pengecekannya " sahut Ten yang mendengarnya.

"Love Story at Police Headquarters" | Johnten & Yuwin. [SLOW UP]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang