•> Part 04

22 3 0
                                    

Setelah mendapat panggilan dari RS yang mengabari bahwa Fatih mengalami kecelakaan kerja, Deven lantas bergegas ke RS tadinya Anneth hendak ikut namun suaminya itu melarang dan memintanya untuk menunggu saja dirumah besok baru ke RS-nya. Alhasil sedari tadi wanita itu tak pernah tenang selalu gusar menunggu kepulangan sang suami namun sampai malam sudah larut pun Deven belum juga kembali.

Tak lama kemudian terdengar suara derum mesin kendaraan memasuki pekarangan rumah, Anneth segera berjalan membukakan pintu utama.

" Enak juga ya ternyata kalo udah punya istri, pulang kerja ada yang nyambut disenyumin lagi coba kalo malam ini juga bisa-" Deven menggantung kalimatnya seraya menatap wajah istrinya.

" Bisa apa?" Tanya Anneth sembari menyalami dan mencium punggung tangan Deven dengan khidmat.

" Enggak, ayo masuk udah malem" tangan kekarnya melingkar sempurna dipinggang ramping Anneth, membawa wanitanya memasuki rumah.

" Gimana kondisi bang Fatih?" Tanya Anneth.

" Kondisinya kritis sampai sekarang masih koma" Deven menghela nafas lelah."Kamu udah makan belum?"

" Belum, kan nunggu suamiku pulang"

Kedua sudut bibir Deven tertarik keatas membentuk lengkungan indah diwajahnya. keduanya lantas menuju meja makan untuk menyantap makan malam bersama sambil bercengkrama ringan.

" Viola cantik ya, Yang?" Tanya Anneth sengaja memancing.

" Kamu lebih cantik dan lebih segalanya sayang" Puji suaminya membuat pipi Anneth seketika bersemu merah.

" Gombal ih! Dasar buaya darat"

" Apa aku kelihatan kayak buaya?"

Anneth tertawa geli, tidak menyangka lelaki yang dulu terlihat super cuek dan cenderung menyeramkan itu ternyata bisa berlaku lembut serta hangat kepada pasangannya.

" Emang kamu beneran nggak tertarik sama dia?"

" Kamu itu lama-lama cerewet juga kayak nenek-nenek" Deven menarik hidung istrinya gemas, lalu meneguk air putih dalam gelasnya."Aku mandi dulu"

Anneth mengangguk lalu beranjak membawa piring bekas mereka makan ke wastafel. Sementara Deven menyempatkan diri memasuki kamar anak-anaknya sebelum ke kamar utama, hal ini sudah terbiasa ia lakukan sejak dulu.

" Good night princess" Diakhiri dengan mengecup kening Veana cukup lama sebelum kembali menutup pintu ia melirik kasur sebelah yang bertema Transformers tempat tidur sang putra yang kosong karena pemiliknya belum kembali.

Deven mendesah frustasi menghadapi putra sulungnya itu. Kemudian menutup pintunya pelan dan beranjak menuju kamar utama.

Beberapa menit berlalu Anneth baru saja keluar dari kamar mandi setelah mencuci wajah serta menggosok gigi perempuan itu lantas mendudukkan diri dimeja rias untuk ritual memakai skincare malamnya.

" Udah malem, kamu kenapa belum tidur?" Tanyanya setelah selesai dengan kegiatannya, ia beranjak dari posisinya menjadi duduk disebelah Deven yang masih berjibaku didepan laptop dan terlihat serius menatap layar berukuran 14 inci yang ada dihadapannya itu.

" Kamu sendiri kenapa belum tidur?" Tanyanya balik.

" Nungguin kamu"

" Udah, nggak perlu ditungguin aku biasa begadang sampe pagi, kamu tidur aja nanti sakit"

" Tapi aku nggak bisa tidur kalo kamu belum tidur"

Lelaki itu mematikan laptop menutup dan meletakkannya diatas nakas."Ayo tidur, udah melem"

SWEET HOME Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang