18. Ketahuan

835 10 1
                                    

"Aaah... ya, yaa... ssshhh.... it's really good, Baby..."

Jaxton merasa berada di surga ketika batang extra large miliknya berada di dalam mulut Audriana yang mungil. Gadis itu melakukan blow job dengan sangat pintar, meskipun pada awalnya ia terlihat bingung dan kikuk.

Namun saat Jaxton perlahan mengajari bagaimana cara memanjakan benda perkasa miliknya, Audriana dengan cepat dapat menguasainya dengan cukup mahir. Bibir merah merekah itu begitu ketat membungkus miliknya yang besar, memberikan kenikmatan demi kenikmatan yang membuatnya semakin melayang.

Jaxton menggeretakkan giginya, Gairah yang berkobar hebat di dalam dadanya membutuhkan siraman air untuk dipadamkan jika ia tidak ingin ikut terbakar.

"Damned! Cukup, Audriana Camelia! Aku sudah tidak tahan lagi!" geramnya bagai binatang buas yang sedang birahi.

Tangan kekar itu menyentak lengan Audriana hingga gadis itu pun berdiri berhadapan dengan Jaxton. Bibirnya yang merekah  terlihat basah dipenuhi cairan pelumas yang keluar dari senjata lelaki itu.

"Shit!! Kamu sexy sekali, Baby!" Umpat Jaxton frustasi sembari menyambar bibir Audriana dan menyapu semua cairan itu dari mulutnya.

"Ahhk!!" Audriana terkesiap kaget ketika Jaxton tiba-tiba saja melepaskan ciumannya dan membalikkan tubuh sensual itu hingga membelakanginya.

Perlahan lelaki itu menuntun dirinya untuk membungkukkan badan hingga bagian depan tubuh Audriana bertumpu pada meja makan. Jaxton pun ikut membungkuk di belakangnya, terus memberikan kecupan-kecupan panas di sepanjang bahu, punggung, serta garis pinggangnya yang berlekuk sempit.

Tangan lelaki itu berkelana untuk meremas bokong sintal yang membuatnya gemas, dan tangan satunya lagi berada di dada bulat Audriana untuk memainkan puncaknya.

"Aku akan masuk sekarang." Deru napas Jaxton yang meniup anak-anak rambut di pipi Audriana terdengar berat.

Jaxton kembali memberikan kecupan panas di sepanjang leher jenjang Audriana, dengan sengaja meninggalkan jejak-jejak cinta merah tua yang akan menjadi penanda bahwa Audriana hanya miliknya.

Lalu perlahan dan tanpa melepaskan kecupannya, Jaxton mulai melebarkan kaki Audriana dan menyentuh bagian lembut taman surganya.

Basah dan hangat.

Jaxton menyeringai senang ketika mengetahui bahwa Audriana sepertinya telah siap untuk menerima dirinya.

"Uukhh... hhh...!!" Meski telah berulang kali benda keras nan padat milik Jaxton memasuki liangnya, tetap saja Audriana membutuhkan waktu untuk terbiasa. Celah miliknya masih begitu sempit jika dibandingkan dengan batang ekstra besar milik Jaxton.

"Uumm... haahh..." erangan lirih itu tak lagi malu-malu terlontar dari bibir manis Audriana saat Jaxton mulai menggerakkan pinggulnya dengan gerakan yang erotis dan memancing gairah.

Pergesekan antara benda yang keras dengan bagian lembutnya membuat manik bening beriris hitam milik Audriana berubah menjadi sayu.

"Sssh... Kenapa kau bisa senikmat ini, Audriana? Aaargh!!" Jaxton mengerang panjang ketika hujaman demi hujaman yang ia berikan bagai menimbulkan efek snowball yang semakin lama semakin bergulir dengan cepat.

Audriana merintih ketika Jaxton semakin kuat memacu dirinya hingga tubuh gadis itu bergoyang hebat di atas meja makan.

Jaxton mengangkat pinggang ramping selembut sutra itu ke atas. Dengan posisi yang masih menungging dan kedua kaki Audriana yang terangkat tak lagi menjejak di atas lantai, lelaki itu kembali menghujam lubang sempit dan nikmat itu hingga semakin lama semakin cepat tak terkendali.

DI ATAS RANJANG MR. CEO (21+) Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang