•waktu yang panjang

275 35 4
                                    

Bunda sudah mendengar cerita dari haruto saat mereka berdua sampai dirumah, dirinya juga sangat khawatir jika jeongwoo berubah seperti dulu saat traumanya muncul.

Tapi jeongwoo tak menunjukkan rasa takutnya atau ada tanda tanda jika trauma itu muncul, semua berjalan seperti biasa.

Hanya warna dan raut wajahnya yang memperlihatkan dirinya yang cukup keberatan dengan kejadian kemarin.

Sudah satu minggu juga haruto rutin mengantar jemput jeongwoo sekolah, belum lagi saat jam istirahat atau jam emergency ia akan sangat sigap disetiap keadaan jika semua menyangkut jeongwoo.

"Mau beli makan dulu gak dek?" Haruto coba untuk basa-basi ditengah jalanan yang sedikit ramai akibat lampu merah.

"Bunda tadi ada chat aku kalo lagi diluar loh, kamu pasti pulang nanti lapar. Beli pecel ayam aja mau?" Haruto mencoba menu yang paling umum jika sedang bingung menentukan pilihan.

jeongwoo sedikit berpikir, tapi saran haruto sepertinya tidak buruk jadi ia hanya mengiyakan ajakan haruto tadi.

Di balik helmnya haruto tertawa, melihat sedikit kearah spion kiri dimana bisa melihat jeongwoo yang sedikit menyipitkan mata karena silau matahari yang tersisa sore itu.

"Kok gak jalan? bensinnya abis ta?" sedikit keheranan karena sang supir tak kunjung melajukan motor kesayangannya  padahal lampu sudah hijau

Bukannya menjawab haruto malah terkekeh, segera setelahnya ia melajukan motor cintanya itu perlahan.





"pelan pelan aja ya dek makannya" selagi mencuci tangan pada mangkuk kecil dengan potongan buah lemon jeongwoo hanya melihat apa yang haruto lakukan.

sebenarnya hanya aksi kecil, namun siapapun sepertinya akan dibuat terbawa perasaan jika dilakukan oleh orang yang kita suka, haruto sendiri sedari tadi sedang mencoba menyuir ayam goreng yang fresh dari penggorengan.

"nih selesai, tulangnya haru kasih meng boleh?" tanya haruto meminta izin pada pemilik ayam itu, dengan anggukan jeongwoo menjawab dan setelahnya tulang itu sudah berpindah kepemilikan pada kucing orange yang menunggu sembari menggesekkan sedikit badannya pada kaki mereka berdua sedari tadi.

"Kenyang gak?" Sembari memasang helm haruto bertanya demikian,

"Iya, makasih ya haru uangnya nanti adek ganti" jeongwoo merasa sedikit tak enak karena setiap mereka keluar berdua pasti selalu haruto yang mengeluarkan banyak uang, dia jadi merasa tak enak.

"kaya sama siapa aja kamu dek"

"eh iya deh, minta gantiin ah sekarang!!" sambungnya, akal cerdas si jepang ini bekerja dengan baik (akal busuk)

dengan jahil dia menunjuk arah pipi yang hanya terlihat sedikit akibat tertutup helm,
setelahnya seperti yang kalian tau pasti bukan kecupan atau sesuatu yang haruto harapkan bersentuhan dengan pipinya.

Pukulan mentah jeongwoo layangkan kearah lengan kiri, haruto bersumpah ini lebih terasa pedas dari pada sambal buatan mamanya itu.

setelah meringis ia melihat lagi kearah jeongwoo yang telinganya memerah karena menahan rasa malu luar biasa.

tepi tenang saja disepanjang jalan pulang jeongwoo usap tangan yang tadi ia pukul itu dengan lembut.

sepulang haruto mengantarnya kerumah, jeongwoo tak sadar jika ada wanita muda yang sedang melipat tangannya di dada dengan senyuman penuh arti,

"yang pacarnya sigap banget tuh emang romantis banget ya" itu suara jahil mbak rini, dia pulang lebih cepat karena bunda menyuruhnya mengganti shift di warung.

"apasih dukun, sok tahu" sedikit ada nada mendengus sewot dari si bungsu.

"huh dasar anak kecil kasmaran, udah makan belum kamu cebol?" tak beda dengan kakak dilain rumah, mbak Rini yang terlihat sudah dewasa ini selalu suka menggoda adiknya

"yang cebol tuh kamu ya mbak, badanku gede bongsor gini juga" si adik juga tampaknya sangat bengis membalas perkataan sang kakak, tak mau kalah.

Lagian pikirnya memang benar jika dia sudah cukup besar, dan tentu tak cebol seperti apa yang kakaknya katakan.

"aku udah makan sama haru tadi, nih dari haru" jeongwoo memberikan kresek putih yang ia dapat dari haruto, itu berisi alpukat kocok dengan toping milo cube diatasnya kesukaan sang kakak.

"ini sogokan kamu dipulangin agak sore sama si harumu itu ta?" matanya memicing jahil

"ish, diambil gak?! Kalo gak mau aku minum nih!!" Segera setelahnya kresek putih itu direbut secara brutal.

"enak aja, punyaku ini!!" Sang kakak langsung merebut dari tangan adiknya yang siap dia buka dengan sedotannya itu

'TAK'

suara sedotan yang bertabrakan dengan penutup cup itu terdengar, disedotnya minuman itu sambil sedikit berjalan kearah kursi depan etalase

"bilangin besok-besok, jangan beliin satu doang" tak serius sebenarnya berkata demikian, hanya menggoda adiknya saja.

"malu dong minta gitu ke anak sekolah" matanya melihat sinis kearah yang lebih tua, dia tak suka.

bukannya menjawab yang paling tua ini hanya mengangkat bahunya tak peduli. kembali pada aktifitasnya lagi sebelum tadi terganggu oleh "tamu" yang tak turun dari motonya itu.

setelah semuanya selesai, jeongwoo mencoba merebahkan badannya diatas kasur busa empuk kamar, hari ini tugas tak banyak hanya membuat tugas ppt untuk besok ia presentasikan.

ia coba membuat moodnya lebih bagus lagi, diputarnya lagu take a chance with me milik Niki rekomendasi dari haruto, katanya ini lagu yang sangat ia suka.

jeongwoo tak bodoh untuk tidak mengerti arti tersirat dari liriknya, ini semua apa yang ingin haruto ungkapkan untuknya ia tau haruto cukup bisa mengekspresikan kasih sayangnya dengan baik tapi terkadang haruto juga kesulitan mengungkapkan semuanya.

setelah waktu yang panjang, ia mengerti rasa yang haruto berikan semuanya sudah jelas. Haruto hanya menginginkan cintanya dengan cinta yang jeongwoo miliki dijalin bersamaan tanpa ada rasa sesal jika suatu hari semua kesempatan itu tak ada pada waktu yang tepat diantara mereka berdua.

ia juga ingin setiap hari menggenggam tangan itu erat, tanpa takut tanpa khawatir. Ia mau haruto bukan orang lain, begitupun ia berharap hanya ia yang haruto inginkan.

mulutnya sudah terbuka secara otomatis, dia menguap arti mengantuk dimatikan lagu di laptop warna abu-abu, mencoba untuk membuang rasa lelah hari ini di atas kasurnya dan memulai lagi besok hari yang panjang bersama orang yang membuat hatinya yakin bahwa dia orangnya.






♡⊰⁠⊹.⁠。⁠*⁠♡

hai appin disini!! kalian apa kabar?! semoga baik dan sehat selalu ya!! buat kalian yang masih support aku makasih banget, gak nyangka kalo warung adek rame yang baca dan suka🥺💗 buat yang selalu kirim aku message buat update terimakasih ya💗 maaf banget beberpa janjiku gak bisa di tepati🙏😭
Terakhir, appin love you all💗🌷

💗anyways happy Valentines day💗

(yang gak punya ayang kasian gak bisa mepet mepet kaya orang² dia atas) -haru(nyindir apin) -haru

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(yang gak punya ayang kasian gak bisa mepet mepet kaya orang² dia atas) -haru
(nyindir apin) -haru

     お疲れさまでした、ありがとう!!
またね!!

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Feb 20 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

warung dek woo [HAJEONGWOO]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang