“Seharusnya makin hari makin taat malah makin maksiat.“
~tulisan seseorang semoga Allah menjaganya.
"pagi Ummii" sapa Zahra ketika ia tak sengaja berpapasan dengan Ummi nya Gus Fachrul.
"pagi juga, Zahraa." sapa balik sang Ummi.
"Ummi mau kemana nih? kok bawa keranjang?" tanya Zahra
'kalian tau ga sih, keranjang yang suka dibawa sama orang yang mau pergi ke pasar? ah, intinya itulah. Author nya gatau mau ngasih ilustrasi nya kek mana. sesuai imajinasi, atau yang kalian tau aja😁. intinya, bukan keranjang yang ada di supermarket ya..'
"Ummi mau ke pasar. mau belanja sayuran. stok sayuran nya udah habis." jawab sang Ummi.
Zahra manggut-manggut. "Ummi kesananya sendiri?"
"enggak, sama Ustadzah Ibel, dan Mbak Qistha."
Zahra mengangguk faham. "biar aku aja Ummi!" ini bukan suaranya Zahra. melainkan suaranya Gus Fachrul. ia tiba-tiba saja datang, sambil menyeletuk seperti itu.
"Ummi sih, boleh-boleh aja, kamu belanja sayuran dipasar, tapi, memangnya kamu mau ke pasar nya sendiri? atau.. mau ditemenin Ustadzah Ibel sama Mbak Qistha aja? biar nggak salah beli juga," ujar Ummi Laeli.
"kan, ada Zahra Ummi.. masa iya perginya sama orang lain? nggak sama istri sendiri?"
"terserah kamu aja. eh, tapi ngomong-ngomong tumben banget, kamu mau ke pasar? biasanya juga, kalau Ummi ajak nggak mau?" Ummi Laeli memicing keheranan sang anak. "ada gerangan apakah ini?" tanyanya sembari mencolek dagu anaknya.
"nggak ada apa-apa. kebetulan aja, ada sesuatu barang yang mau dibeli." jawab Gus Fachrul.
"barang yang mau kamu beli, banyak?"
"sedikit doang."
"yaudah, tinggal nitip aja ke Ummi. biar yang beli Ummi sama Ustadzah ibel dan Qistha." ujar Ummi Laeli.
"ah, nggak usah. biar Fachrul sama Zahra aja yang ke pasar. Ummi duduk manis saja disini, nunggu Fachrul pulang dari pasar." ucap Gus Fachrul.
"yasudah. ini, catatan belanjaan yang bakal kamu beli ya.. dan ini, uang nya." Ummi Laeli menyodorkan secarik kertas yang berisi catatan belanjaan, dan juga uangnya.
Gus Fachrul mengambil itu. "iya."
"ke pasarnya naik motor kan?" tanya sang Ummi.
Gus Fachrul mengangguk. "iya, Ummi."
"hati-hati, kalau mau nge-jalanin motornya! jangan ngebut-ngebut loh!"
"iya Ummii, Fachrul tau"
"yasudah, Ummi masuk ke dalam dulu ya.." Gus Fachrul dan Zahra mengangguk. setelah itu, Ummi Laeli pun benar-benar masuk ke dalam rumahnya.
"Gus"
Gus Fachrul menoleh ke samping. "apa?"
"eumm.. padahal, niatnya Zahra mau nyuci baju.." cicit Zahra.
KAMU SEDANG MEMBACA
GADIS GENDUT MILIK GUS MUDA
RomanceCerita ini, menceritakan seorang perempuan yang bernama Chamelia Zhafira Az-Zahra. yang dimana, perempuan ini slalu dihina hanya karna bentuk tubuhnya yang gendut. namun, tak disangka-sangka Gus muda yang bernama Muhammad Fachrul Hidayatullah ini, k...