[Raul PoV]
Turnamen Akademi Grunbelt telah berakhir, Putri Alisha adalah orang luar pertama yang memenangkan turnamen ini. Di babak final, dia mengalahkan Brian dengan sangat mudah tanpa perlawanan sama sekali.
Kali ini, Plot Armor yang ia miliki tidak bekerja sama sekali, kah?
Saat ini, aku sedang menuju ke aula utama untuk menghadiri pembukaan acara kelulusan murid-murid tahun ajaran ketiga.
Sesampainya di sana, terlihat sudah banyak siswa yang telah hadir di tempat ini.
Aku kemudian duduk di salah satu kursi yang masih kosong. Pada sisi pandangan mataku, aku melihat seorang Pria berambut pirang yang sedang tertunduk dengan wajah yang murung.
Di sampingnya, Ariel terlihat sedang menghiburnya dengan kata-kata penyemangat untuk membuatnya ceria kembali.
Sepertinya, Brian masih tidak percaya akan kekalahannya melawan Putri Alisha di babak final beberapa hari yang lalu. Dia selalu percaya diri dapat melalui segala rintangan yang ia hadapi untuk meraih impiannya itu.
Jika mengikuti scenario yang ada di dalam game, memang benar Brian lah yang menjuari turnamen ini. Akan tetapi, di realita kali ini, Putri Alisha tiba-tiba datang ke akademi lalu membuat alur cerita berubah.
Kurasa ini akan lebih baik untuk membuatnya sadar diri di masa depan. Jika tidak ada Putri Alisha, maka aku sudah berencana untuk melakukannya pada Brian suatu saat nanti.
Setelah beberapa saat kemudian, Headmaster William terlihat memasuki aula lalu berjalan menuju podium. Para murid akademi kemudian terdiam untuk mendengarkan apa yang akan dikatakan pria tua itu.
"Murid-muridku sekalian, kita hadir di sini untuk merayakan kelulusan bagi murid tahun ajaran ketiga akademi ini!" ucap Headmaster melakukan pidato pembukaan.
"Mereka sudah melalui tahapan-tahapan yang menguras tenaga, mental dan waktu untuk sampai pada titik ini," kata Headmaster tersenyum pada kolom tempat duduk murid tahun ajaran ketiga.
"Namun kalian jangan bersantai terlebih dahulu karena tantangan yang lebih besar akan menanti kalian! Perjuangan yang sesungguhnya adalah ketika kalian menjadi ksatria-ksatria di luar sana menjaga keamanan, ketika kalian menjadi penyihir-penyihir yang berjuang untuk membuat kehidupan rakyat menjadi lebih baik dan ketika kalian menjadi penyembuh-penyembuh di luar sana yang berjuang menyelamatkan hidup orang lain."
Mendengar kata-kata Headmaster, para murid tahun ajaran ketiga membusungkan dada mereka dengan bangga karena telah berhasil melewati semua ini.
"Namun aku yakin, kalian akan berhasil melewati segala tantangan yang akan menanti kalian nanti. Itu karena kalian adalah orang-orang spesial yang berhasil lulus dari akademi paling terkenal di seluruh dunia ini!" ucap Headmaster terdengar bangga. "Aku—Sebagai perwakilan dari akademi mengucapkan, selamat bagi kalian yang telah lulus dari akademi ini!"
Headmaster kemudian mulai bertepuk tangan yang diikuti oleh seluruh Instruktur dan murid-murid yang hadir di aula utama ini.
"Sekarang, kita akan panggil satu-persatu siswa dan menyerahkan lencana kelulusan ini," kata Headmaster yang kemudian turun dari podium. "Kami akan memanggil murid berdasarkan Rangking dari yang teratas!"
Kalau tidak salah, murid tahun ajaran ketiga yang paling tinggi hanya menempati posisi ketiga saja. Itu karena peringkat kedua ditempati oleh Elena dan posisi pertama ditempati oleh Valeria.
"Dengan total poin 1003 dan menempati peringkat ketiga keseluruhan akademi ini, Emilia de Cataluna!"
Setelah namanya dipanggil, terlihat wanita berambut coklat pendek berdiri lalu berjalan menuju panggung yang ada di depan. Nampak ekspresinya tidak terlihat senang walaupun menjadi yang terbaik di tahun ajaran ketiga.
KAMU SEDANG MEMBACA
I'm a Villain In My Own Game?
FantasiGenre : Isekai, Action, Adventure, Romance Tag : Isekai, Academy, Knight, Magic, Saint, Anti-Hero, Hated-Protaginost, Empire, Noble, Politic * Bukan Novel terjemah, ini Karya Orisinilku Asli Kalian bisa Support aku di link ini ya .... https://saweri...