9

410 29 8
                                    

"Mas ihh berangkat ya... Nanti mas pulang aku janji deh kasih mas jatah"

Jihoon yang mendengar itupun langsung tegak dan tersenyum sumringah.

"Kamu beneran kan?? Gak bohong??" Tanya jihoon

"Iya, ya udah sana berangkat"

"Siap boss" ucap jihoon sambil memberikan gestur hormat

~~~

🌈🔞🔞🌈

Kini hyunsuk sedang bersama doyoung di taman rumah nya. Tiba tiba seseorang membuka gerbang pintu rumahnya dan terlihat mobil hitam memasuki halaman rumah nya.

"Kakek!!" Seru doyoung menghampiri seorang lelaki yang baru saja turun dari mobilnya.

"Uhhh, cucu kakek sudah berat rupanya"

"Ayah" sapa hyunsuk sambil menghamburkan pelukannya kepada seseorang yang ia sebut dengan kata 'ayah' itu.

"Mari masuk ayah, doyoung turun dari gendongan kakek... Kasian kakek kamu keberatan"

"Baik Buna" jawab doyoung dengan wajah murungnya

"Eoh, tidak apa apa... Doyoung tidak berat berat banget kok" jawab sang ayah

"Tuh Buna, kakek bilang Doy gak belat" jawabnya dengan ekspresi melet

""Sudah sudah ayok masuk" lerai ayah dari hyunsuk. Kita sebut saja dengan tuan Choi.

Tuan Choi merangkul hyunsuk dan tangan satunya menggendong doyoung.

"Jadi ayah ada apa kesini?" Tanya hyunsuk sambil menghidangkan teh yang ia sudah siapkan

"Nak, kau pasti tau maksud dari kedatangan ayah kesini"

"Kalo untuk itu, aku menolak ayah"

"Tapi nak-

Belum selesai tuan Choi berbicara, hyunsuk langsung membopong doyoung yang ternyata sudah tertidur.

"Aku mau menidurkan doyoung dulu dikamarnya" ucap dingin hyunsuk.
























Kini hanya tersisa hyunsuk dan sang ayah. Obrolan yang sepertinya cukup penting.

"Ayah, hyunsuk gak mungkin harus jauh dari mereka"

"Ayah tau nak, tapi ini demi kebaikan dan kelangsungan hidupmu"

"Tapi ayah, apakah disini tidak bisa??"

"Bisa, tapi kan kau benar benar harus fokus pada pengobatan mu. Ayah tak ingin kehilangan harta ayah satu satunya" mohon sang ayah. "Hanya beberapa tahun saja, lalu kemudian semua akan kembali baik baik saja"

,"nanti aku pikirkan kembali"

"Baik, semua keputusan ada di tanganmu" ucap sang ayah sambil memberikan pelukan hangat dan ia pun pamit. "Ayah pergi dulu, ayah harap kau bisa mengambil keputusan yang baik"

























17.30 WIB

BUTUH BUNDA (HOONSUK)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang