Bab 5: Garis Batas

670 106 13
                                    

Red Light

Night Has Come Fanfiction

Bab 5: Garis Batas


Cuaca masih belum terlalu panas saat rombongan berkumpul di tepi jalan setapak hutan, di jalur yang akan mereka daki. Pada akhirnya hanya tujuh orang yang memutuskan untuk menyusuri garis batas yang mengarah ke gunung dan mencari bantuan.

Youngeun menggigit bibirnya cemas saat melihat teman-temannya bersiap. Ia sangat ingin bergabung, tapi Junhee benar—ia masih harus mengistirahatkan kakinya. Ia hanya akan memperlambat mereka jika memaksa ikut.

"Kalian yakin tentang ini?" tanya Youngeun pada Hyunho dan Donghyun.

Mereka bertukar pandang dan mengangguk bersamaan. Donghyun tersenyum, melirik kelompok Somi, "Ya, harus ada yang menjaga mereka."

Youngeun mengikuti arah pandang Donghyun, menahan senyumnya saat melihat Nahee. Gadis itu tampak bersemangat dengan pendakian ini. Tebakan Youngeun adalah dia begitu bersemangat karena ada Hyunho juga.

Hyunho menepuk pundak Youngeun meyakinkan, "Medannya mungkin sulit, tapi kami sudah terbiasa dengan situasi semacam ini. Gadis-gadis itu yang lebih mengkhawatirkan." Dia berkata dengan percaya diri. Bagaimanapun juga, Hyunho dan Donghyun memang seorang atlet, sudah pasti mereka tak terlalu kesulitan nanti.

"Kamu harus fokus merawat kakimu," ujar Donghyun.

Pipi Youngeun memerah mendengarnya, "Kakiku sudah sembuh. Hanya masih terasa kaku karena efek jangka panjangnya. Aku sebenarnya bisa saja ikut—"

"Bujukanmu tak akan berhasil, Youngeun. Aku paham kamu pasti merasa bertanggung jawab, tapi memang sebaiknya kamu tetap di sini. Harus ada yang mengawasi selagi yang lain pergi." Hyunho memotongnya, menasihati panjang lebar.

Youngeun mencebikkan bibir. Hyunho benar, dan sekarang dia terdengar seperti ibunya saat berceramah.

"Tidak ada yang ingin kamu terluka, jadi tinggalah. Itu perintah," tambah Donghyun sambil menepuk kepala Youngeun beberapa kali.

Youngeun menyelipkan kelingkingnya ke kelingking Donghyun, membuat janji. "Kembalilah dengan selamat."

Donghyun mengangguk dengan sungguh-sungguh, "Tentu saja."

Di samping mereka, Hyunho menghela nafas dengan dramatis. "Apakah itu pengkhianatan di depan mataku? Youngeun, kamu hanya mengkhawatirkan Donghyun?"

Youngeun memutar matanya melihat tingkah kekanakan Hyunho, "Iya, kamu juga, Hyunho. Jaga Nahee juga, kamu tahu dia menyukaimu."

Ekspresi aneh melintas di wajah Hyunho sesaat, "Sayang sekali aku suka orang lain."

Alis Youngeun berkerut bingung—ada orang lain yang merebut hati Hyunho? Youngeun baru tahu itu sekarang. "Kamu apa?"

Hyunho hanya menyeringai, menolak untuk mengatakan lebih banyak. "Oke, saatnya kita mulai pendakiannya."


...


Setelah rombongan pergi untuk memulai misi mereka mencari bantuan ke desa, Youngeun kembali masuk ke dalam gedung pusat retret, berpisah dengan Yoonseo dan Jeongwon. Mereka pergi ke sisi utara gedung, entah apa yang mereka rencanakan.

Sementara itu, Youngeun berjalan cepat menyusuri lorong, hendak mencari tempat yang mungkin bisa mengarahkan dirinya ke petunjuk soal permainan kematian ini. Meski Youngeun masih tak terlalu yakin apakah permainan ini dilakukan manusia atau ada kekuatan supranatural di belakangnya.

𝗥𝗲𝗱 𝗟𝗶𝗴𝗵𝘁Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang