chapter 2: pertemuan?

1.6K 149 32
                                    

Warn:
Menurut auth ini chapter alay bgt😭

Silahkan beri dukungan dengan cara vote atau komen ya sayangku

Singkat cerita, paginya para peserta ujian atau calon murid wajib mengikuti ujian, dan (Name) berhasil melewati kedua ujian, jadi hanya tersisa ujian terakhir.

Ujian tahap terakhir adalah melewati labirin, tentu saja labirin tersebut bukanlah labirin biasa, karna Claude Lucci telah memasang berbagai macam perangkap didalam labirin tersebut.

Ujian pun dimulai, semua peserta ujian langsung di teleportasi-kan ke tempat yang acak, beberapa ada yang sendirian, dan beberapa ada yang langsung menemukan seseorang didekat nya.

(Name) berhasil melewati ujian dengan cukup mudah, dan sebelumnya hanya terjebak pada 1 jebakan. Ia keluar dari labirin saat tersisa 8 menit sebelum waktu habis.

(Name) yang awalnya sudah sesak ingin ke toilet, ia langsung meminta izin dan pergi berlari.

Sialnya, dia tidak tau jalannya.

(Name) berlari dan berlari hingga dirinya lelah mencari, karena capek berlarian (Name) pun tidak fokus memperhatikan jalan, membuat dirinya tertabrak pada punggung besar seseorang.

"Woi! Kalo jalan itu... Ha...ti, ..." (Name) yang awalnya ingin marah, tidak jadi karena terkejut dengan ciptaan didepannya.

Didepannya itu adalah seorang lelaki tampan yang memiliki rambut pirang di sisi kanan kepalanya dan rambut hitam di kirinya, mata berwarna terang, dan dua tanda ajaib di wajahnya, salah satunya terletak di bawah mata kanannya dan dua sisanya terletak di bawah mata kanannya. turun ke kirinya.

"Apa kau bilang?." Tanya lelaki itu dengan suara yang tajam dan juga tatapannya.

(Name) mematung memandangi lelaki itu dengan penuh kagum, rasanya seperti akan ditarik ke alam surga

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

(Name) mematung memandangi lelaki itu dengan penuh kagum, rasanya seperti akan ditarik ke alam surga.

Lelaki itu mulai kesal atas perempuan yang bengong tidak bergerak sama sekali didepannya itu. Karena sudah kesal, lelaki itu langsung menarik kerah baju (Name)

"Kalo seniormu bertanya, dijawab."

1 menit...

2 menit......

5 menit.........

Merasa tidak akan dijawab, sang Adam menyentil dahi perempuan, jika ditanya sakit atau tidaknya, sakit.

"Aduh!"

"Udah dibilang jawab." Kata lelaki itu tanpa ada rasa bersalah atau apapun itu.

"Ya tidak perlu di sentil juga kali..." (Name) mengelus dahi nya yang sakit karena di sentil, ingin rasanya mengeluarkan nama nama kebun binatang, tapi ada cogan jadi mau tidak mau harus tahan.

𝙎𝙚𝙣𝙥𝙖𝙞! || Rayne Ames X ReaderTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang