Tok tok tok"Reygan" panggil Runa dari depan rumah Reygan.
Tumben sekali pria itu lama membukakan pintu untuknya.Cklek
"Runa? Lagi cari Reygan ya?" Tanya bunda Reygan yang membuka pintu karena ada suara ketukan.
"Iya tan, Reygan-nya ada?" Tanya Runa sambil celingak-celinguk mencari keberadaan Reygan.
"Ada di dalam, sama Alana" jawab bunda Reygan sambil tersenyum.
"Ayo masuk, dingin di luar" ajaknya pada Runa yang hanya diam saja tanpa mengucapkan sepatah kata pun.
"O-oh iya tan" ujar Runa kemudian mengikuti bunda Reygan yang telah masuk lebih dulu.
Sesampainya didalam, suara yang pertama di dengar oleh Runa adalah suara tertawa Reygan dan Alana.
"Runa?" Panggil Reygan dan menghentikan tawanya.
"Sini duduk, kami lagi nonton film" ajak Reygan sambil menepuk-nepuk sofa yang kosong, bermaksud menyuruh Runa untuk duduk disampingnya.
Runa hanya mengangguk, pandangannya tidak lepas dari Alana.
Begitu juga dengan Alana, dia menatap Runa dengan pandangan lurus tanpa ekspresi.
Runa berjalan ke arah mereka dan mendudukkan dirinya di samping Reygan.
"Kamu kesini sama siapa?" Tanya Reygan.
"Aku kesini diantar papa, aku mau minta ajarin ini" jelas Runa sambil menyodorkan sebuah kertas berisi angka-angka yang rumit.
"Ohhh, ini. Nanti ya, setelah Alana pulang baru aku ajarin. Sekarang kita nonton dulu, gapapa kan?" Tanya Reygan sekali lagi, tidak enak juga membiarkan Alana menonton sendirian.
"Gapapa kok" jawab Runa sambil tersenyum, namun matanya mendelik ke arah Alana.
Alana hanya diam, membalikkan badannya menuju layar tv yang sedang menayangkan sebuah kartun spons kuning.
Percakapan hanya sampai disitu, setelah itu hanya ada keheningan dan sesekali terdengar suara tawa dari Reygan maupun Runa.
Alana hanya diam saja, jika memang lucu maka ia hanya akan tersenyum, ia tidak nyaman berada di dekat Runa.
"Kak Gara" panggil Alana sambil menusuk-nusuk lengan Reygan dengan telunjuknya, supaya Reygan melihat kearahnya.
Reygan menoleh ke arah Alana.
"Kenapa hmm?" Tanya Reygan yang masih saja tersenyum karena menonton kartun tersebut."Anterin aku pulang" ucap Alana lirih.
"Pulang?" Tanya Reygan, belum dua jam Alana di sini, tapi dia sudah mau pulang? Tapi ya sudahlah.
Alana menganggukkan kepalanya sebagai jawaban.
"Yaudah ayo, aku anterin pulang. Runa tunggu di sini dulu" ujar Reygan sambil berdiri, diikuti Alana yang mengekorinya dari belakang.
Saat Reygan dan Alana ingin pergi, bundanya Reygan juga ingin ikut, alhasil hanya tinggal Runa saja di rumah.
Gadis itu tersenyum manis.
"Kalian semua bodoh" ucapnya dengan senyum smirk.
Dia bangkit dari duduknya, kemudian berjalan ke arah pintu untuk menguncinya dari dalam.
Setelah mengunci pintu masuk, Runa mulai berjalan-jalan mengitari rumah Reygan, hingga ia berhenti di suatu ruangan yang berada di pojok lantai satu.
Ruangan dengan pintu berwarna abu-abu gelap kenop pintu berwarna emas, ruangan tempat menyimpan harta dan berkas-berkas penting.
KAMU SEDANG MEMBACA
MY WAY
RandomAlana Alexander Logan, gadis cantik berusia 16 tahun, anak bungsu William Alexander Logan dan Eliana Alexander Logan. Alana memang gadis penurut, apapun yang di minta sang bunda akan selalu di turuti. Bunda Alana memang selalu protektif terhadap Ala...