22. Rahasia Hati

3.1K 329 6
                                    

Tiga hari sebelumnya

Ups! Gambar ini tidak mengikuti Pedoman Konten kami. Untuk melanjutkan publikasi, hapuslah gambar ini atau unggah gambar lain.

Tiga hari sebelumnya...

Setelah Mahi perhatikan ternyata bukan cuma dirinya yang sedang galau, adiknya Mentari juga akhir-akhir ini jadi lebih banyak diam, tidak lagi sering menggodanya dan hanya menimpali seperlunya.

Setelah di ingat-ingat, itu dimulai sejak pembicaraannya di telepon dengan seseorang. Ketika Mahi mencoba bertanya. Mentari selalu mengatakan bahwa dirinya baik-baik saja dan hanya di dipusingkan oleh masalah pelajaran.

Hingga di suatu sore ketika Mahi yang sebelumnya pamit akan ke gym bersama Amanda terpaksa kembali karena adik Abi itu memilih pulang karena merasa kurang nyaman di sana.

Ketika sudah berada di depan toko, dia melihat Mentari masuk ke dalam dengan membawa gelas, karena itu Mahi langsung saja masuk dan naik ke atas karena mengira adiknya itu hanya sebentar untuk mengambil minum dan juga sedang tidak ada pelanggan.

Setelah berganti pakaian dan hendak ke bawah, baru di pertengahan tangga, dia mendengar percakapan serius dari dua orang yang begitu ia kenal suaranya, Mentari dan Bagas.

"Aku akan jujur pada Mahi tentang perasaanku padamu, aku ingin menikahimu Tari, tapi kenapa Kakakmu yang jadi patokan. Dari gelagatnya kurasa dia tidak akan menikah selamanya, apa kau juga akan begitu?!"  Nada suara bagas terdegar tinggi dan tegas namun ada keputus-asaan di dalamnya.

"Memang akan seperti itu Kak, aku akan menghargai dan mengikuti apa keputusan Kak Mahi, tolong jangan berharap padaku lagi, carilah perempuan lain untuk dinikahi" balas Mentari dengan mata berkaca-kaca.

"Tapi kita saling mencintai dan aku tidak mau menikah selain denganmu, bagaimana kalau kita jujur saja pada Mahi agar dia memberikan restunya"

"Jangan membebani Kakakku dengan urusan seperti ini!"  pulanglah Kak! Jangan terlalu sering datang kemari untuk alasan apapun!"

Mentari mendorong tubuh besar Bagas yang mengungkungnya di dinding tangga, pergerakan itu membuat Mahi melangkah mundur secara perlahan agar keberadannya tidak di ketahui. Setelahnya ia kembali ke kamar.

Sungguh hal yang tidak pernah Mahi duga sebelumnya kalau ternyata Mentari dan Bagas menjalin hubungan tanpa sepengetahuannya. Selama ini mereka bersikap biasa saja, bahkan dirinyalah yang lebih akrab dengan adik bungsu Bu RT itu.

Entah sudah sejauh dan selama apa hubungan mereka hingga bahkan Bagas berniat menikahi adiknya yang baru berusia 18 tahun.

Setelah Mahi berpikir kembali, akhirnya ia bisa menemukan alasan logis kenapa Bagas selalu menanyakan tentang pasangan dan sering terkesan memancing untuk menyadari perasaannya pada Abi.

Rasa bersalah segera menyeruak di  hati Mahi, meski ada sedikit kekecewaan karena Mentari menyembunyikan hal sebesar ini darinya, namun ia sadar semua juga karena dirinya yang terlalu kaku soal perasaan hingga memberi contoh pada adiknya.

Setelah sejam merenung, Mahi keluar dari kamar dengan jus lemon dan martabak manis kesukaan adiknya, dia berjalan ke tangga lalu turun dan menghampiri Mentari yang sedang duduk melamun di depan etalase sambil memandang ke jalan.

Langsing is My Dream (End)Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang