Ikatan di atas kertas

283 32 5
                                    

Jimin dan yoongi baru saja sampai di sebuah mansion keluarga min setelah resepsi melelahkan sebuah pernikahan. Banyak kerabat yang datang dan para petinggi perusahaan yang hadir kala itu. Mereka yang sama-sama membutuhkan berakhir dengan sebuah ikatan yang terbentuk tanpa perasaan di dalamnya. Jimin Sang putri perusahaan sebuah furnitur terbesar di Busan yang terancam bangkrut, dan min yoongi sang tuan muda yang harus menikah untuk mendapatkan posisi hak waris dari sang ayah. Sebuah syarat dirinya baru bisa mengambil alih perusahaan. Sebuah pernikahan kontrak pun terjadi begitu saja.

"Kamarmu sebelah sana, di samping kamarku. Buatlah dirimu senyaman mungkin. Ini sekarang juga rumahmu" wajah datar tanpa ekspresi itu berbicara begitu santai pada Jimin. Tak masalah, bagi Jimin ini juga hanyalah sebatas ikatan di atas kertas. Tak ada yang dia harapkan dari pria di depannya ini.

"Terimakasih yoongi, ayo hidup sebagai partner yang baik" Jimin tersenyum, senyum bulan sabit yang menenggelamkan matanya dengan begitu cantiknya.

Satu lagi bayi menggemaskan yang yoongi temui dalam hidupnya. Sedangkan bayi satunya memilih pergi meninggalkannya.

"Hm, aku masuk dulu. Acara tadi sangat melelahkan. Kau juga istirahatlah Jimin. Kalau ada apa-apa kau tinggal memangil para pelayan. Mereka akan selalu siap melayanimu. Ada tombol kecil di samping tempat tidurmu. Kalau kau memencetnya maka para pelayan akan segera datang ". ucapan terpanjang yoongi selama mereka bertemu. Jangan heran mereka bahkan baru bertemu dua Minggu yang lalu. Pertemuan tak terbayangkan saat mereka menghadiri sebuah pesta ulang tahun klien mereka di sebuah Cruise ship mewah dua Minggu yang lalu.

Pertemuan klasik, Jimin tak sengaja menabrak yoongi saat menuju bagian luar kapal untuk menikmati semilir angin yang lembut dan laut yang tampak bercahaya di bawah sinar matahari. Dua orang yang sama-sama jenuh dengan pesta yang terasa menyesakkan. Pesta memuakkan demi perebutan kekuasaan dan pengaruh di kalangan para orang-orang darah biru seperti mereka. Apalagi Jimin, yang berada di ambang kehancuran bisa jadi bulan-bulanan untuk para sosialita itu mengusiknya. Meskipun belum ada yang berani terang-terangan mengatakan penghinaan pada dirinya dan keluarganya.

"Ayo menikah" ucap Jimin tiba-tiba. Hingga mereka berdua yang sedang diam menikmati lautan sama-sama saling pandang.

"Kenapa? Ah, aku tau kau butuh bantuanku bukan? Makanya kau mengajakku menikah tanpa pertimbangan seolah kau sedang menawar sebuah barang di pasar" yoongi terkekeh. Baru kali ini dia bertemu gadis yang begitu terang-terangan begini. Dia kenal gadis yang baru saja melamarnya seolah menawar ikan di depannya ini. Siapa yang tidak kenal bangsawan kaya raya dari Busan yang hampir bangkrut ini? Sudah jadi rahasia umum di kalangan sosialita kalau keluarga park berada di ambang kehancuran. Meski baru pertemuan pertama, bukan berarti mereka tidak mengenal satu sama lain.

Keluarga bangsawan yang rata-rata merupakan garis keturunan raja dan ratu Joseon pada zaman dahulu. Menyebar dalam jumlah terbatas di seluruh Korea. Para konglomerat berdarah biru yang memiliki kekayaan di luar nalar orang-orang. Meski tak semua klien yang berada di ruang pesta merupakan keturunan darah biru, tapi mereka adalah para konglomerat yang memiliki harta yang tak akan habis meski tujuh turunan hanya sibuk menghamburkan-hamburkan uang. Namun dalam persaingan mengerikan ini ada yang mengalami hal-hal sial seperti kalah dalam perebutan kekuasaan dan menuju kehancuran. Entah itu di tipu lawan, atau dikalahkan lawan dalam perebutan kekuasaan dan pengaruh. Contohnya keluarga park. Satu-satunya hal yang membuat orang-orang seperti mereka mengalami kebangkrutan.

Kamar yang bagus, hampir sama besar dengan kamar miliknya. Oh, tentu saja suaminya adalah min yoongi. Konglomerat yang sedang naik daun dan berada di bagian paling puncak. Meski Jimin tak yakin hal yang membuat yoongi begitu mudah menerima tawarannya. Karena Jimin yakin yoongi tidak mungkin sendiri bukan? Dan tidak mungkin dia tidak di gilai para gadis-gadis konglomerat itu. Dan lebih tidak mungkin lagi yoongi tertarik atau jatuh cinta secara tiba-tiba pada gadis yang jelas ingin memanfaatkan dirinya. Tapi kenapa yoongi memilihnya begitu saja? Apa karena yoongi tau Jimin tak akan menuntut untuk di cintai? Atau karena yoongi tau bersama Jimin dia tidak perlu repot-repot untuk jatuh cinta pada siapapun. Lagipula ini hanya dua tahun, Jimin hanya butuh waktu dua tahun untuk bisa membuat keluarga nya kembali bangkit. Tentu saja dengan dana yang akan di berikan yoongi sebagai hadiah pernikahan. Ayahnya, butuh dana itu secepatnya.

"Aku tidak percaya, aku benar-benar ada disini sekarang. Pernikahan ya?" Jimin melirik cincin berlian yang melekat di jari manisnya. Tampak begitu cantik dan berkilau. Tapi ingatan bahwa yoongi mengecup keningnya alih-alih mencium bibirnya di depan pendeta membuatnya tersenyum kecut. Tapi apa yang bisa dia harapkan?

"Astaga park Jimin, apa yang kau harapkan? Bukankah kau juga tidak mencintai nya? Lalu untuk apa kau berpikir sejauh itu?" Jimin menggelengkan kepalanya kuat. Dengan hati riang dan tanpa beban dia menuju kamar mandi miliknya. Dia menemukan Bathtub yang sudah di isi dengan susu dan Mawar. Ah, setidaknya dia bisa berendam hari ini dan mengistirahatkan tubuhnya dengan benar. Beberapa bulan ini dia bahkan tidak bisa tidur dengan baik akibat permasalahan keluarganya.

.....
"Kau tidak makan siang?" Yoongi dan Jimin sudah berada di meja panjang untuk makan malam.

"Aku ketiduran setelah berendam. Aku tidak tau aku akan tidur selama itu" Jimin duduk dengan anggun. Yah, khas para konglomerat.

"Kau tidak protes kita tidak melakukan hal sebagai suami istri?" Yoongi memecah keheningan kala hidangan sudah di sediakan para pelayan. Mendorong troli dengan penuh makanan dan menatanya dengan seksama. Tak peduli meski para pelayan mendengarnya. Toh itu bukan sesuatu yang bisa mereka sembunyikan di mansion ini. Lagipula tak akan ada yang berani macam-macam dengan menyebar rumor di mansion ini kalau tidak mau kepala mereka berlubang oleh timah panas.

"Tak masalah, aku baik-baik saja. Lagipula bukankah kita sudah sepakat?" Jimin tersenyum manis. Senyum yang lagi-lagi membuat yoongi berpikir telah memungut bayi itik yang menggemaskan dengan bibir mengerucut lucu.

"Tak masalah mereka menyebutmu gadis murahan yang memohon di kakiku demi harta dan kedudukan?" Yoongi menatap Jimin Lamat dengan satu suapan daging setelahnya.

"Tak masalah. Tapi aku juga penasaran, kenapa kau memilihku? Dan menerima tawaranku begitu saja?" Jimin meminum wine yang ada di depannya dengan anggun.

"Karena kau cantik dan aku butuh orang sepertimu" jawab yoongi santai dengan wajah datar.

"Alasan yang cukup rasional. Kemana kita akan berbulan madu?" Ucapan Jimin menghentikan suapan terakhir yoongi.

"Kau ingin kemana?" Kali ini yoongi meletakkan tangannya di bawah dagu. Meski mereka berdua sama-sama tak yakin dengan bulan madu, hanya saja seluruh wajah menatap gerak-gerik mereka sekarang. Akan berbahaya kalau mereka terlihat tidak harmonis dan bahagia. Yoongi juga tau, kalau itu terjadi akan semakin banyak yang bisa menghina dan merendahkan Jimin.

"Aku ingin ke Oia, Santorini Greece. Bangunan serba putih dengan laut biru adalah kesukaanku. Aku suka laut dan warna birunya. Seperti kaca milik langit yang berkilau" Jimin tersenyum membayangkan tempat itu akan segera dia datangi.

"Baiklah, besok kita akan terbang kesana" peralatan di depan mereka sudah bersih. Para pelayan baru saja selesai membereskannya.

"Aku akan tidur di kamarmu malam ini. Meski hanya dua tahun aku tidak ingin rugi. Kau tau? Mungkin dengan begitu kau akan ada alasan untuk disisiku lebih lama" yoongi pergi begitu saja tanpa mendengar jawaban Jimin.

"Ternyata kau bahkan bisa menyentuhku tanpa perasaan. Menyentuhku tanpa cinta kau bahkan bisa melakukannya. Tak masalah, sebenarnya di banding bercerai aku lebih memilih hidup bersamamu. Perceraian adalah sesuatu yang memalukan meski di bolehkan. Orang-orang akan memandangku menyedihkan seolah aku sudah di campakkan". Jimin tersenyum miris. Meski dirinya juga tidak mencintai min yoongi, tapi, apakah hidup Jimin akan berakhir menyedihkan begini?

"Ya, ayo hidup seperti itu meski tanpa cinta, min yoongi" Jimin meremat lembut gaunnya. Meski dalam perjanjian, pernikahan mereka hanya untuk dua tahun saja. Dengan jangka waktu itu Jimin pasti sudah berhasil mengembalikan stabilitas keluarga nya. Dan yoongi juga sudah resmi menjadi pemilik hak waris.

.....
12 Februari 2024

Rain for Dead Trees Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang