0.03

12 4 3
                                    

Sudah pagi, hari itu hari Senin di mana Anvaya harus bersekolah. Mama dan Abang nya juga kembali lagi bekerja seperti biasa nya.

Tidak ada yang spesial pagi itu, atlanaa dan anak nya Elvano, rayanka, dan mbok Narti.
Sarapan di meja makan dengan senyap.

Tak ada candaan pagi itu karna Anya sudah terburu buru, ia berlari meminum segelas susu san mengambil sepotong roti lalu memakan nya sambil berjalan.

"Yang sopan, kebiasaan tiap pagi gini terus" ketua rayanka.

Pagi pagi sudah membuat rusak mood rayanka.

"Maaf paduka, hari ini aku harus secepat nya kesekolah karna ada urusan" jawab nya sambil ala ala meminta maaf dengan menyatukan dua tangan nya ala menyembah seseorang.

"Padahal karna belum siap pr" batin Anya.

Akhirnya Anya langsung naik ke motor nya, dan langsung pergi ke sekolah tanpa pamit.

Anak nya emang dikit kurang ajar.

💐💐💐

Akhirnya Anya sampai di parkiran, ia memarkir motor nya lalu berjalan ke arah kelas nya yang kebetulan kelas terarium di lorong pertama sekolah mereka.

Ia berjalan secepat mungkin, hari ini seperti Sadewa tak masuk karna masih sakit, akhirnya ia menghampiri teman sebangku nya

Anantaraya asmita, seorang gadis ambis di kelas mereka namun selalu saja kalah dari dewa di peringkat pararel.

Jadi dewa sama Anya ga temen sekelas ya, Sadewa 12 MIPA 1 sementara Anya itu 12 IPS 2.

"Ray, bagi pr sosiologi dong" minta Anya sambil terengah-engah lantaran tadi berlarian.

Anantaraya bukan lah anak yang pelit jadi dia dengan sukarela memberi bocah kematian itu pr nya.

Akhirnya Anya menyalin pr nya itu, sambil menyatat, raya membuka obrolan.

"Anya" sahut raya, sedangkan Anya masih sibuk menulis.

"Lo putus ya?" Lanjut raya.

"Pertanyaan sampean kok nge jleb ngono to kak " jawab Anya langsung berhenti menulis padahal sedikit lagi selesai.

"Gomen sepuh aku hanya kepo" jawab Raya.

Anak ambis tapi asik, wibu juga begitu lah raya. Mereka berteman sudah sejak jaman SMP, jadi sangat amat akrab.

" Iya ak putus ngapa? Masalah buat loe?" Jawab Anya menatap raya dengan tatapan sinis.

"Oh,bagus kalian tuh ga bisa, hari raya dia natal nya, bukan idul Fitri atau idul adha" ledek raya.

" Serah , udah diem gue masih nyatat ini" suruh Anya

"Oke kanjung ratu ndoro, putri kedai" sahut raya lalu berdiri lalu menunju kaca untuk memakai dasi.

"Loe ya, masih pagi jangan buat ak berdosa pelis sekali yah" kata Anya sedikit lantang.

Keadaan kelas cukup ramai, kelas Anya terdapat 34 siswa di mana 15 murid cewek dan 19 murid cowok.

Yang tentu kepribadian nya sangat berbeda beda, namun walau begitu susah 3 tahun mereka bersama, karna sekolah Anya tak mengatakan acak kelas saat kenaikan.

want to be a butterfly Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang