My Intel Boy [END]

7. Kencan Dadakan

Musik yang disarankan, Meloh(멜로)-Undderstand

Disebuah gudang terbengkalai yang dijadikan sebuah markas terdapat 2 orang yang memisahkan 2 teman mereka yang terlihat berperang dingin karena masalah perempuan.

"Maksud lo apaan coba? Keren lo gitu!?" Ujar laki-laki dengan wajah yang tertutup rambut panjangnya

"Masalah perasaan gaada yang bisa ngatur! Gak cuma lo doang! Kita bertiga suka sama tuh cewe asal lo tau! Mereka berdua itu diem karena hargain lo tapi buat gue gabisa!!"

Yang dibentak semula memberontak langsung diam seketika mendengar perempuan yang ia cintai rupanya disukai oleh ketiga temannya bahkan dijadikan bahan rebutan.

"L-lo juga suka sama--

"IYA! PROBLEM!? KALO LO MAU KITA SAINGAN YA AYO!!"

Yang dibentak semakin terkejut bahwa temannya malah menantangnya untuk bersaing, membuat 2 teman lainnya saling pandang.

Sret

"Lo bertiga kalo mau bersaing silahkan, kita lihat nanti siapa yang bikin dia tergoda kalau iya bakal gue lepas"

Laki-laki itu dengan kasar melepaskan pegangan temannya dan hanya membalasnya dengan nada santai lalu berjalan meningalkan markas mereka.

Ketiga temannya melihat laki-laki tersebut dengan perasaan bersalah terutama teman yang sebelumnya bertengkar dengannya, menatap punggung sahabatnya sejak umur 9 tahun dengan perasaan sangat bersalah.

"Gue tau gue bahkan kalian suka sama Bulan, tapi gue juga gamau ngerusak hubungan backstreet mereka"

⋆★ ✿⁠ ★ ⋆

"Jef"

Pak!

Bulan begitu terkejut ketika ia hendak menyapa Jefran sambil menyentuh bahunya namun ia dihadiahi tangkisan keras hingga mengakibatkan tangannya terasa linu dan nyeri.

"Lo kenapa cok!? Dikira gak sakit hah bangsat?! TENAGA LO TUH GEDE ANJING!"

Langkah Jefran terhenti mendengar ucapan Bulan yang begitu kasar menurutnya, ia tahu bahwa ini salah tapi Jefran tetap mementingkan dan meninggikan ego nya jadi Jefran hanya menoleh sedikit ke belakang lalu kembali berjalan meninggalkan Bulan sendirian di koridor yang sangat sepi.

"AWAS KALO LO NYARI GUE!!!"

Wajah Jefran terlihat sedih dan ia pun terlihat mengepalkan tangannya tapi ia tetap kukuh untuk meninggalkan Bulan karena sesuatu.

Bulan menangis se jadi-jadinya melepaskan semua rasa sakit didadanya, lalu setelah puas mengeluarkan rasa sakitnya Bulan berlari menuju kelasnya untuk bolos.

Sesampainya dikelas ia melihat Jefran sedang berbincang dengan Raidan serta ada Rion yang bercanda dengan Ezra langsung terhenti melihat keadaan Bulan yang terlihat kacau terutama mata cantiknya terlihat memerah dan sangat sembab.

"Loh?? Lo kenapa??" Tanya Rion sangat panik

"Diem, jangan ganggu gue urus temen lo"

Bulan mengabaikan cercaan pertanyaan dari Sion dkk sedangkan Jefran fokus dengan ponselnya entah memang pura-pura tidak melihatnya atau memang sedang mengabaikannya.

Setelah merapikan barang bawanya Bulan langsung menggendong sebelah tasnya dan berlari keluar kelas dalam keadaan menangis, Jefran sangat merasa bersalah sekarang ia sungguh tidak tega melihat wanita pujaannya menangis tersedu-sedu karenanya.

Bulan melangkahkan kakinya tanpa arah sampai dimana ia tak sengaja berhenti disebuah tapak jalan yang hanya dihiasi semak belukar, rasa penasarannya cukup tinggi lalu Bulan memutuskan untuk masuk ke dalam tanpa adsnya rasa takut.