You Are My Destiny (Spesial Chap) - 03 (END)

1K 81 2
                                    

JenSoo

JenTop x JiBot

JiTop x JenBot

Jevan x Jisoo

Janson x Jennie

Gender bender

Happy reading all......

_________________________________

Jisoo terbangun dari tidurnya. Mencoba membiasakan kedua matanya yang baru terbuka itu. Jisoo tersentak, ketika ia mengingat apa yang terjadi semalam.

Jisoo langsung bangun, mencoba mencari keberadaan seseorang yang ia yakini menemaninya semalam. Jisoo mengedarkan pandangannya ke semua arah, tapi ia tak menemukan keberadaan orang yang menemaninya semalam. Jisoo menunduk, matanya kembali berkaca-kaca. Ingin rasanya ia menangis.

"Apa semalam itu hanya mimpi, ya?" Ia menunduk, rasa menyesal menyerang.

Ia menangis karena menyesal, iya ia menangis karena harusnya ia tak tidur.

"Harusnya aku tidak tidur semalam, jadi aku masih bisa berlama-lama dengan Jevan."

Jisoo terus merutuki dirinya sendiri, memukul kepalanya karena terlalu bodoh hingga dirinya tertidur dan akhirnya kebersamaannya dengan Jevan berakhir. Harusnya Jisoo tak tertidur, meski Jevan memeluknya dengan hangat. Tapi justru karena pelukan itulah, Jisoo akhirnya tertidur nyaman.

Tapi sekarang, ia malah menyesalinya karena pada akhirnya malah ia tak bisa kembali merasakan kebersamaannya dengan Jevan. Jisoo masih merindukan pria itu, ia tak bisa begitu saja kehilangan Jevan apalagi setelah Jevan membuatnya begitu mencintai pria itu.

"Aku harus menemui Jevan, aku akan menjelaskan semuanya kepadanya. Jevan hanya salah paham denganku, dia pasti akan kembali percaya denganku."

Semangatnya kembali, ia harus mencoba untuk meyakinkan Jevan. Jevan akan lebih percaya dengannya, jika ia menjelaskannya secara perlahan.

Saat ia baru saja turun dari ranjangnya, hendak melangkah, kepalanya terasa kembali sakit. Ia terlalu memaksa tubuhnya, tapi entah kenapa hanya karena seorang pria, Jisoo begitu keras kepala.

Ia tetap melangkah, namun rasa sakit semakin menjadi, membuatnya tidak bisa menyeimbangkan tubuhnya. Hampir saja ia terjatuh, jika saja tak ada tangan seseorang yang menahan berat tubuhnya.

"Jangan terlalu memaksakan diri, kamu masih sakit." Kata orang itu.

Jisoo menoleh dengan cepat ketika ia mengenali suara itu. Kedua matanya terbelalak sempurna, seolah tak percaya dengan apa yang ia lihat.

"Jevan?"

Pria itu hanya tersenyum, lalu mengangkat tubuh Jisoo. Dibaringkannya di atas ranjang lagi. Saat Jevan hendak berbalik, Jisoo langsung menahan lengannya dengan cepat.

"Jangan pergi!" Pintanya, menatap Jevan dengan sendu.

"Aku tidak akan pergi. Aku hanya akan mengambil sarapan untukmu, Jennie sudah membuatkannya." Balas Jevan.

"Tidak, aku ingin kamu disini. Jangan pergi!"

Perasaan Jisoo menjadi lebih sensitif. Bahkan Jevan hanya ingin pergi untuk mengambil sarapan saja, seolah Jevan akan pergi meninggalkannya untuk selamanya. Efek masalah kemarin begitu hebat pada Jisoo.

Jevan setuju, ia lebih memilih mengirim pesan pada Jennie untuk mengantarkan sarapan Jisoo ke kamar.

"Tadi kamu dimana?"

Short Story | JenSooTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang