Ruangan kecil dan usang tetapi bersih itu saat itu dipenuhi dengan pembicaraan yang hangat. Aku duduk dikelilingi oleh anak anak panti asuhan yang pakaiannya sudah tua dan tua. Aku ingat, dulu aku juga pernah berada dalam posisi itu
Setiap hari mengharapkan ibu ku akan datang dan membawa ku pergi dari tempat ini. Berharap ia akan datang dan mengatakan bahwa ia sudah menyelesaikan urusannya, dan kami akan bergandengan tangan kembali ke rumah kami yang baru
Hanya kami berdua
Tapi ia tidak pernah datang
Bahkan di saat musim berganti, tahun berganti, bahkan saat aku sudah lebih tinggi 5 cm pun dia tidak pernah datang
Mengapa? Aku ingat bahwa saat itu ayah seharusnya sudah tidak ada. Seharusnya kita bisa menjalani hidup dengan lebih baik bukan? Lalu kenapa ibu malah meninggalkan ku? Apakah ibu tidak ingin hidup bersama ku lagi?
Itulah yang selalu aku pikirkan dahulu sebagai seorang anak kecil yang hanya dipenuhi dengan pikiran polos. Dulu, dulu sekali. Tetapi seiring berjalannya waktu aku mengerti dan mengerti
"Dokja Hyung, apakah kau akan tinggal disini malam ini?"Gilyoung bertanya dengan semangat nya yang biasa. Yang selalu hidup
Dia adalah seorang anak yang ditinggalkan di pintu bangunan bobrok ini saat itu. Anak laki laki itu kecil sekali, sepertinya baru lahir dan sudah dibuang ke tempat seperti ini. Aku yang pertama kali menggendong nya di pelukan ku saat itu sebelum membawanya masuk
Gilyoung, itulah nama yang ada di dalam kertas di keranjang tempat bayi kecil itu ditempatkan. Saat itulah aku menyadari betapa menggemaskannya ciptaan Tuhan
Aku mengangkat tangan ku untuk mengusap surai gelap anak laki laki itu"Ya, besok aku tidak mempunyai pekerjaan yang harus dilakukan. Aku akan menginap malam ini"
"Benarkah?? Bisakah kita bermain sepanjang malam ini? Lalu kita bercerita sebelum tidur"
Aku sedikit tertawa akan antusias anak itu dan mengangguk
"Ayo bangun sepanjang malam dan menceritakan banyak hal"
|∆∆|
Yoo Joonghyuk mendongakkan kepalanya saat dia menatap bintang bintang yang berkilau di langit malam. Sudah lama sekali ia mulai berjalan dan ia masih saja kehilangan arah. Hutan ini tidak bagus, pikirnya mengerutkan kening
Tempat yang ia tuju masih jauh, tetapi saat ini dia juga tidak yakin harus melakukan apa. Hutan sudah dipenuhi dengan kabut dan sebentar lagi ia akan benar benar tidak dapat melihat apapun dengan jelas
Yoo Joonghyuk terus berjalan dengan sedikit ingatan yang dimilikinya akan tempat ini. Pohon pohon besar menjulang tinggi, menutupi penglihatannya akan apa yang ada di depan. Kabut sedikit demi sedikit menjadi semakin tebal dan malam semakin dingin
Saat ini, ia menangkap setitik cahaya di tengah kabut
"Apa itu?"gumam nya
Tapi bagaimanapun, Yoo Joonghyuk tahu bahwa ini adalah satu satunya solusi yang dapat dia lakukan sekarang
Di saat ia sudah dekat, terlihat sebuah rumah kayu kecil. Terlihat sudah lusuh dan berada di tempat yang agaknya berbahaya. Di pinggir jurang, yang kabut seolah menguar dari dalamnya, menutupi sekeliling rumah kayu tersebut. Tapi anehnya rumah itu seolah memancarkan cahaya yang dapat menembus kabut kabut ini
Dengan kewaspadaan yang tinggi Yoo Joonghyuk melangkah masuk ke dalam rumah itu. Benar, dalamnya juga usang dan bobrok seperti bagian luar nya. Kotor dan berdebu, tetapi rapi dan dijaga
Yoo Joonghyuk mengulurkan tangannya, menyentuh beberapa benda yang berdebu. Terdapat beberapa buku yang berserakan dan sedikit terkoyak. Tatapannya jatuh pada sebuah kertas besar yang tergantung di dinding tengah ruangan
Sebuah potret sepertinya, tetapi entah mengapa wajah orang tersebut ditutupi oleh kabut yang tebal. Dari tubuhnya Yoo Joonghyuk dapat menyimpulkan bahwa itu adalah seorang lelaki. Lalu pakaiannya terlihat biasa saja, tapi entah bagaimana mengeluarkan kesan yang lebih saat orang di dalam potret tersebut memakainya
Di ujung lukisan terdapat sebuah tulisan kecil yang Yoo Joonghyuk harus baca dengan teliti
"Nameless God"ucap nya pelan
Hening
"Engkau memanggil ku, wahai manusia"
Sebuah suara mengalun di dalam rumah kayu bobrok yang sunyi. Yoo Joonghyuk terhenyak dari pikirannya dan melihat ke segala arah
Kosong. Tidak ada siapapun
"Siapa itu?"
To be continued...
KAMU SEDANG MEMBACA
CHOICE[Omniscient Readers]
Fiksi PenggemarMenjadi orang biasa, agaknya itu adalah tujuan hidup Kim Dokja di dalam kehidupan ini. Tetapi setelah bertemu dengan Yoo Joonghyuk, menjadi orang biasa sepertinya sudah tidak mungkin lagi [HIATUS] | Yoo Joonghyuk x Kim Dokja | Bromance 1 Mei 2023...