Pagi hari yang sangat cerah kemungkinan hari ini gak ada hujan, tapi belum tau juga. Karena hujan akan muncul tiba-tiba tanpa kita sadari
"Selamat pagi semuanya"teriak aku yang sedang turun dari tangga menuju ruang makan
"Pagi juga sayang"jawab Mama yang lagi menyiapkan sarapan di meja makan
Aku melihat apa yang tidak menjawab dan melihatku sama sekali, itu membuatku sedih dan diam sementara
Mama yang menyadari itu langsung menarikku kemeja makan, dengan tersenyum mampu mengelus pundakku dan aku membalas senyuman dari mama
Dan kami pun langsung makan bersama, hanya ada suara sendok yang terdengar dan sama sekali tidak ada percakapan
Aku memberanikan diri untuk memulai percakapan
"Pa, nanti aku ingin pergi ke-"
"Tidak"belum ku selesaikan bicaraku papa sudah menjawabnya dengan tegas
Seketika kesedihan memenuhi tubuhku, aku hanya diam menahan air mata. Aku tidak ingin Mereka melihat kesedihanku
"Emang kamu mau pergi ke mana sayang?"itu bukan suara papa melainkan suara mama
"Aku ingin pergi ke taman sehabis pulang sekolah ma"jawabku yang dari tadi masih menunggu
Sarapan? Aku hanya makan sedikit, karena sedang tidak selera makan
"Yaudah nggak apa-apa sayang, tapi jangan pulang malam-malam ya"
Aku mengangkat kepalaku dan melihat Mama dengan tersenyum, akan tetapi aku juga melihat papa yang sama sekali tidak ada reaksi apapun
"Ayo sayang sekarang waktunya kamu berangkat sekolah, nanti kamu telat"ucap mamah yang menyadarkan lamunanku
Setelah mendengar itu aku langsung bergegas siap-siap dan salim kepada Papa sama Mama
"Ma aku berangkat dulu ya"
"Iya hati-hati sayang, jangan ngebut-ngebut loh"aku mengiyakannya dengan senyuman
"Pa aku berangkat dulu ya"papa tidak menjawab apa-apa akan tetapi papa tetap mau aku salim in dan itu aja sudah membuatku senang
Aku segera keluar rumah dan menaiki motor kesayanganku. Dengan segera menyalakan motorku dan kujalankan menuju ke sekolahan
Jarak rumahku dengan sekolah lumayan jauh. Makanya aku selalu berangkat pagi agar tidak telat, karena aku diajarkan untuk mendisiplinkan waktu
Dan tanpa kusadari aku sudah berada di wilayah sekolah. Aku langsung memarkirkan motorku di parkiran sekolah
Hanya beberapa murid yang baru datang, apa aku yang kepagian? Entahlah yang penting aku tidak telat
Dengan santai aku berjalan ke arah kelas dan benar aja masih kosong belum ada yang datang. Tanpa banyak pikir aku langsung ke mejaku
Mejaku berada di sebelah kaca di urutan paling belakang dan itu berada di pojok. Aku senang duduk di situ karena aku bisa memandang luar jendela
Setengah jam lagi bel masuk, sambil menunggu, aku mengeluarkan buku novel ku dan membacanya karena aku tidak tahu lagi harus ngapain
Novel yang terbaca berjudul "meninggalkan atau ditinggalkan" Dari judulnya aja sudah membuatku pusing untuk memilih
Aku menikmati duniaku sendiri, hanya ada aku dan novel, itu membuatku senang dan santai
Dan tanpa kusadari biar masuk telah berbunyi titik itu membuatku sadar dari duniaku dengan sejarah kumasukkan levelku dan mengeluarkan buku pelajaran
Hari ini jam pertama adalah seni budaya, pelajaran yang aku sukai dan aku senangi
"Selamat pagi anak-anak"
"Selamat pagi Bu"jawab murid-murid dengan nada sedikit berteriak
"Baik, hari ini kelas kita mendapatkan tambahan murid"mendengar itu murid-murid saling berbisik satu sama lain
"Silakan perkenalkan dirimu kepada teman-teman"ucap Bu Citra dengan tersenyum kepada murid baru tersebut
"Perkenalkan nama saya aksara langit Saputra kalian bisa panggil saya aksara"ucap murid baru tersebut dengan raut wajah yang mendatar
"Ganteng banget"
"Udah punya pacar belum ya"
"Kalau aku tembak di terima gak ya"
"Dingin banget"
Itu yang aku dengar dari bisikan-bisikan murid-murid lain
Aku melihatnya dan mendeteksi bentuk tubuh dan muka karena aku orangnya penasaran sama sesuatu yang baru
Dan tanpa kusadari murid baru itu juga melihatku, tatapan tajam yang begitu dingin seperti ingin menerkam mangsanya
Aku langsung membuang muka menghadap jendela
"Baik, kamu bisa duduk di sebelah nya christian, christian bisa angkat tangan"mendengar nama yang disebut christian langsung mengangkat tangan
"Terima kasih Bu"dengan muka datar murid baru itu segera pergi ke tempat duduk nya
Atau bisa kita sebut
"Aksara"
KAMU SEDANG MEMBACA
HUJAN ADALAH TEMANKU
Genç KurguSang pencinta hujan Seorang gadis perempuan yang sangat menyukai hujan. Sampai-sampai dia sudah menganggap sebagai teman nya sendiri "Kenapa kamu sangat mencintai hujan?" "Karena hujan adalah temanku dan akan selalu menjadi temanku"