PART 3

49 7 1
                                    

Mataku membulat, saat mengetahui yang ku tabrak. Ternyata adalah dia 'si manusia es'. Siapa lagi kalau bukan Riel. Segera aku normal kan sikap ku, bahkan membuat agak lebih cuek agar kekagetan ku tertutupi. Dengan sikapku yang cuek, tapi dia membalas lebih cuek bahkan langsung meninggalkan ku tanpa mengatakan 'maaf'. Saat dia menghilang dari pandangan ku, aku mendecak sebal dengan mengejeknya sebagai 'manusia es' dan 'manusia gak punya hati'. Aku tahu sih yang salah aku, tetapi setidaknya bilang apa kek gitu. Setelah tersadah bahwa aku sedang telat, dengan langkah besar dan cepat aku menuju kelas ku.
Setelah sampai di dalam kelas, aku menghela nafasku yang masih tak beraturan. Karena guru yang mengajar jam sekarang belum datang. Dengan nafas yang masih belum teratur, aku berjalan menuju meja ku. Setelah aku duduk di bangku milik ku, terlihat jelas raut wajah Virla yang ingin melontarkan pertanyaan.

"Apa?" kataku bertanya.

"Lu kenapa terlambat? Terus kenapa muka lu pucet banget?" jawabnya

"Gue tadi bangun telat, emang muka gue pucet ya?" tanya ku

"Iya, kelihatan pucet banget"

"Mungkin kerena gue belom sarapan kali"

Aku mengalihkan pandang ke arah si manusia es yang baru memasuki pintu dan sedang berjalan gontai menuju mejanya. Aku memandangnya penuh dengan kekesalan. Tetapi aku bingung, bukannya tadi di berjalan mendahului aku? Malahan aku duluan yang sampai. Tiba-tiba saja Virla juga mengalihkan pandangannya yang tertuju pada arah kemana aku memandang.

"Lu ngeliatin siapa?" kata Virla tiba-tiba

Aku segera tersadar, dan mengalihkan pandangan ke arah lain.
"G-gak siapa-siapa kok" kataku terbatah-batah karena gugup.

"Serius lu gak ngeliatin siapa-siapa? tadi gue ngeliat lu---"
Sebelum Virla ngelanjutin perkataannya, seorang guru yang masih kira-kira umur 24 dengan tinggi 165 dan memakai kerudung putih yang di beri gaya.

"Selamat pagi anak-anak, maaf ibu terlambat masuk. Tadi ada usuran sebentar. Perkenalkan nama saya Bu Karima, ibu adalah guru B.Indonesia kalian. Baiklah kita mulai kegiatan mengajar-belajar (KMB) kita".

Bu Karima membahas mengenai drama dan sedikit mencontohkan bagaimana ber-drama. Kemudian Bu Karima seperti menulis nama-nama siswa dipapan tulis. Setelah dia membalikan badan yang berisi nama-nama yang sudah di kelompokan.
"Untuk mendukung KMB di kelas ini, ibu telah membagi kalian menjadi beberapa kelompok. Ibu akan memberikan waktu untuk kalian berkenalan dan duduk dengan sesama anggota kelompok, karena ibu ada urusan sebentar ke bawah. Saat ibu naik, saya mau kalian sudah duduk dengan kelompok masing-masing"

Saat melihat nama-nama kelompok, mataku membulat saat mengetahui aku satu kelompok dengan 'si manusia es'.Riel. Dan juga Virla, Salsa, Vigo, dan Reyhan.

"Virla kita satu kelompok" kataku dengan nada senang.

"Iya. Bagaimana cara kita menemukan 4 orang lagi, nih?" jawabnya

"Bagaimana kita memanggil satu per satu nama-nama murid yang se-kelompok dengan kita, seperti yang dilakukan murid yang lain"

"Oke. Aku setuju. Siapa yang bernama Salsa?" teriak Virla.

"Gue. Kita satu kelompokan,kan?" jawab Salsa

"Iya, ayo kita cari yang lain" jawabku

"Siapa yang bernama Fazriel?" tanya Virla berteriak.

"Gue" jawab Riel.

Setelah menemukan Vigo dan Reyhan, kami duduk di meja panjang yang dapat diisi 6 orang. Setelah berkenalan satu dengan yang lain, kami berbincang-bincang ringan.
Keributan obrolan murid di kelas, hilang begitu saja akibat kedatang Bu Karima.

"Bagus, kalian sudah duduk rapih dengan kelompok kalian. Tadi ibu kan sudah sedikit mencontohkan bagaimana berdrama, sekarang tugas kelompok kalian adalah ber- drama di depan kelas. Kalian harus memilih salah satu drama dari 3 drama ibu anjurkan yaitu Bawang Merah-Bawang Putih, Cinderella, atau Snow White. Ibu akan memberi waktu 2 minggu untuk kalian latihan. Bel istirahat akan berbunyi kalian boleh bubar duluan untuk istirahat. Sekian dari saya, selamat siang"

Semua murid di kelas ini sudah mulai berhamburan keluar kelas. Sebelum anggota kelompok ku bubar, kataku "Eh tunggu, kita jadinya mau dramain apa?" kataku

"Nanti kita omongin di grup line, nanti gue buatin. Kalau gitu gue minta id line lu pada, dong" kata Vigo

"Nih pada nulis di sini aja, gue udah nulis id gue di situ" kata Reyhan sambil menyerahkan selembar kertas.
Seteleh menulis id Line masing-masing, semua anggota telah bubar ke kantin.

Waktu istirahat telah usai, semua murid di kelas ini sudah duduk di tempat masing-masing tetapi masing ada beberapa yang berbicara dan bercanda gurau sambil menunggu kedatangan guru yang mengajar selanjutnya. Kehingan tiba-tiba tercipta akibat ke datangan Bu Marisa, wali kelas X-2 yang juga mengajar mata pelajaran Biologi.

"Selamat siang anak-anak, sebelum kita melakukan KMB, ibu melupakan kalau kelas kita belum memiliki pengurus kelas. Menurut kalian, kita melakukan pemilihan atau ibu saja yang memilih?" tanya Bu Marisa

Keributan tercipta akibat murid-murid yang sedang berdiskusi, setelah itu semua murid berkata "ibu saja yang memilih" secara bersamaan

"Baiklah kalau begitu" jawabnya.
Bu Marisa melihat daftar nama murid X-2, dan berkata "siapa yang bernama Thomas Vigo?" tanya Bu Marisa.

"Saya, bu" jawab Vigo yg satu kelompok denganku.

"Apakah kamu mau menjadi ketua kelas? Menurut ibu kamu dapat mengurus kelas ini. Dan saya percaya kamu bisa" tanya Bu Marisa

"Baiklah, bu. Saya akan mencoba" jawab Vigo

"Siapa yang bernama Meira Ananda?" tanya Bu Marisa

"Aku, bu" jawab seseorang perempuan berkulit putih dan rambut sebahu lebih tanpa poni.

"Apakah kamu siap menjadi wakil ketua kelas kita?" tanya Bu Marisa

"Baiklah bu, saya akan mencoba juga" jawab Meira

"Kita telah memiliki ketua kelas dan wakilnya, jadi ibu berharap kalian semua bisa membantu ketua dan wakil ketua kelas untuk membentuk pengurus kelas yang lain bersama-sama dengan musyawarah. Baiklah, mari buka buku paket Biologi halaman 11"

Setelah menjelaskan beberapa materi yang  rumit dengan memberi tugas di rumah dan barang-barang yang harus dibawa untuk praktek di pertemuan berikutnya.
Bunyi bel pulang yang berbunyi, murid-murid mendesar dan ada beberapa teriak senang. Karena materi yang dijelaskan membuat otak kita lelah, kemudian kami segera membereskan buku dan alat tulis yang dimasukkan kedalam tas. Setelah semua beres, aku berjalan keluar gerbang sekolah. Aku berjalan menuju rumahku sambil mendengarkan lagu dari earphoneku untuk menenangkan kelelahan otakku.

⭐⭐⭐⭐
Yeiy...
Bisa dua part sekali update.
Kalau suka part ini vote ya...
Sorry banget, kalau ada kata yang salah

Thank you so much....

YoursTempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang