Eleven

1.7K 97 6
                                    

Setelah mengantarkan Serin dan berbincang-bincang sebentar dengan adiknya itu, Venus segera mencari suaminya itu. Seperti nya suaminya itu sedang merajuk terhadapnya dikarenakan ia mengizinkan Serin tinggal sementara di Mansion ini.

Ia heran dengan suami mengapa ia sangat menentang kehadiran Serin dan sampai menolak begitu keras tadi. Setelah apa yang Antonio katakan saat tadi, Venus sama sekali tidak enak hati dengan adiknya.

Ia mulai menuju ke arah ruang kerja milik Antonio, karena ia tau jika Antonio sedang merajuk atau kesal ia akan memilih ruang kerja nya itu sebagai tempat melampiaskan kekesalannya dan melampiaskan nya kepada tumpukan berkas-berkas kantor yang berharga itu.

Ketika ia membuka ruang kerja milik Antonio, ia tidak melihat orang yang sedang dicari nya itu.

Dimana dia? Apa sudah kembali kekamar?. Batin Venus.

Venus pun memutuskan untuk pergi mencari Antonio kekamar utama, tapi setelah sampai di kamar utama mereka, Venus sama sekali tidak melihat suami. Tapi gemercik air menandakan jika suaminya sedang berada di dalam kamar mandi mereka berdua. Venus pun menunggu Antonio seraya memainkan Handphone miliknya di sandaran ranjang mereka.

Taklama setelah itu, suara pintu kamar mandi di buka mengalikan fokus Venus terhadap handphone miliknya, Antonio keluar dengan Handuk yang hanya dililit kan di pinggang nya. Venus pun menatap Antonio yang sehabis mandi, ia sangat mengakui bahwa Antonio ini sangat tampan walaupun hanya mengenakan handuk yang hanya melilit di bagian pinggang nya saja.

Antonio membalas tatapan Venus tapi hanya sebentar, kemudian ia langsung membuang muka ke arah lain dan langsung menuju ke arah Walk in Clothes milik mereka.

"Huh" helaan nafas terdengar dari bibir Venus.

Ternyata benar dugaan Venus, bahwa Antonio merajuk kepada nya. Venus pun memutuskan untuk menunggu Antonio selesai berpakaian.

Taklama setelah itu Antonio pun keluar dengan pakaian tidur yang sudah melekat di tubuhnya.

Venus yang melihat itu pun segera mendekatkan dirinya kearah Antonio. Setelah sampai di hadapannya ia pun langsung memeluk tubuh Antonio. "Harum" gumamnya.

Antonio yang merasakan Venus memeluk nya pun merasa senang dan ingin membalas pelukan itu, tapi Antonio ingat jika dia sedang Mode merajuk dengan wanita cantik ini. Antonio pun mengurungkan niatnya itu untuk membalas pelukan Venus.

Venus yang merasakan pelukannya tidak terbalas itu mulai melepaskan pelukannya perlahan.

"Kenapa kok ga di bales pelukan aku Sayang!?. Kamu marah sama aku?" Ujarnya Venus setelah pelukan mereka terlepas.

Antonio yang mendengar pertanyaan Venus pun hanya diam, Antonio masih kesal dengan apa yang telah Venus lakukan.

"Aku minta maaf ya sayang kalo aku s membantah ucapan kamu tadi di bawah, aku benar-benar kesepian berada di Mansion ini, jika sedang libur bekerja. Andai kita mempunyai An-- "

Sebelum menyelesaikan ucapannya bibir Venus sudah terlebih dahulu di bungkam oleh bibir orang didepannya itu.

Untuk sesaat mereka terhanyut dalam ciuman itu. Setelah di rasa Venus sudah hampir kehabisan nafas, Antonio mulai melepaskan tautan pada bibir mereka itu. Venus pun segera menghirup nafas banyak-banyak.

"Kau ingin membunuh ku ya!? Dasar maniak ciuman!" Marah Venus seraya terengah-engah.

"Aku tidak suka kamu membahas Anak dan kemudian mulai menyalahkan dirimu sendiri dear, kita pasti akan segera memiliki keturunan. Kamu harus percaya pada ku." Ucap Antonio.

"Oke-oke maaf kan aku sayang. jadi kamu sudah tidak marah lagi ya?"

"Aku hanya kesal tadi, kenapa kau mengizinkan Serin tinggal sementara di Mansion ini. Dia akan menggangu kemesraan kita nanti nya, dan aku akan sangat tidak senang dengan hal itu." Ucap Antonio mencari alasan, tidak mungkin kan ia akan memberitahukan Venus bagaimana sifat asli adik-tirinya itu. Dia akan syok nanti.

"Ohh begitu. Kau pikir Serin masih anak-anak yang akan menggangu kemesraan kita?. Serin sudah dewasa sayang, dia juga mungkin mengerti jika kita ingin bermesraan dan ia tidak akan menggangu kita." Jelas Venus.

Mana mungkin  Serin tidak menggangu mereka, Venus ini memang sangat naif.

"Kamu seharusnya tidak berkata seperti itu kepada Serin, aku sangat tidak enak hati kepada nya." Ujar Venus lagi.

Antonio hanya diam, dan tak lama mulai kembali mengecup bibir Venus berulang kali. Seperti nya benar yang dikatakan Venus.

Antonio ini maniak CIUM.

"Jangan cium-cium Antonio!"

"Tidak. Aku ingin mencium dirimu seterusnya"

"Aku belum mandi tau!"

"Tidak mandi pun kamu tidak bau dear" Ucap Antonio seraya meletakan tangannya di pinggang Venus, sehingga tidak ada jarak lagi di antara mereka.

"Tapi aku mau mandi sayang!" Ucap Venus.

"Apa mandi bersama? Oke sayang!" Ucap Antonio sambil mengendong Venus ala Bridal Style, menuju kamar mandi.

Venus yang mendengar itu pun langsung membelakan mata nya.
"YAKK, LEPASKAN AKU" teriak Venus

"Tidak untuk saat ini sayang" ucap Antonio seraya menampilkan seringai misterius.

Venus yang sudah tau arti senyuman itu pun hanya bisa menerima nya dengan pasrah, Seperti malam ini mereka harus tidur malam lagi.
Karena Antonio tidak akan cukup jika hanya 1 atau 2 ronde. Biasanya dia akan meminta lagi dan lagi.

"Menyebalkan" gumam Venus.

Jangan lupa vote guys❤️

TBC..

Kamu telah mencapai bab terakhir yang dipublikasikan.

⏰ Terakhir diperbarui: Apr 22 ⏰

Tambahkan cerita ini ke Perpustakaan untuk mendapatkan notifikasi saat ada bab baru!

Chance Of Love Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang