41

1.3K 162 40
                                    

Afan sudah berada di ruang operasi ,jujur dia gugup dan takut saat ini

" Kamu kenapa? " Afan menghembuskan nafas nya untuk menetralkan rasa takutnya

" Gpp om " jawab afan

" Papa kamu sebentar lagi akan masuk " afan mengangguk

" Papa semangat yaa , Raka selalu doain agar operasi lancar " ujar Raka pada Rama yg akan masuk ke dalam ruangan

" Iya , afan dia ga ada kesini rak ?" Raka terdiam

" Yasudah gpp "

" Papa gausah mikirin hal lain dulu yaa , fokus aja sama kesembuhan papa dulu " Rama mengangguk

" Sebenci itu kamu sama papa fan ? " Batin Rama

Setelah nya Rama di bawa masuk kedalam ruang operasi

Di dalam ruangan operasi afan dan Rama hanya di batasi oleh tirai yg menutupi mereka , sehingga Rama tak dapat melihat keberadaan afan di sana

Rama sebenarnya cukup penasaran pada orang yg mendonorkan ginjalnya

" Terimakasih karna kamu mau mendonorkan ginjal kamu buat saya . saya sangat bersyukur , karna kamu saya bisa hidup lebih lama dengan anak2 saya " ujar rama

Afan yg mendengar suara Rama menitikkan air matanya

" Apa aku salah satu anak yg papa maksud ? " Batin afan

" Kamu udah siap ? " Afan mengangguk

Dirly mulai menyuntikkan anestesi pada afan , Begitu juga dengan Rama

" Terimakasih, sekali lagi terima kasih " ujar Rama sebelum kesadaran nya hilang

" Pa-paaa " lirih afan setelah nya kesadarannya pun juga menghilang di karenakan obat anestesi yg sudah masuk ke tubuhnya

****

" Loh itu kan Eby yaa ? " Kaget sherly melihat Eby yg berjalan mendekat ke arah mereka

Jadi di RS Raka di temani oleh Mala dan sherly , juga ada teman2 afan dan Arie

" By bukan nya Lo pergi liburan yaa sama afan ? Udah balik ? Afan nya mana? " Tanya sherly

" By afan kesini kan ? " Tanya Raka

" Afan belum bisa balik BG " jawab eby

" Kenapa? Bukannya Lo bareng dia , kenapa Lo balik sendiri? " Heran Raka

" Itu- aduh gimana yaa , anu bg afan nya masih pengen di sana lebih lama " bohong Eby

" Ha? Alasannya ?"

" Aku ga tau bg , nanti bisa Abang tanya sendiri sama BG afannya kalo dia udah pulang " ujar Eby

" Terus Lo ngapain kesini ?" Tanya Raka

" B-bg afan yg minta, dia minta aku buat nemenin Abang di sini di saat dia ga ada " bohong Eby , itu hanya alasannya agar dia berada di sini , karna ingin tau kondisi afan

Dug

" Anjing si afan , yg gue papa butuh itu dia bukan orang lain  "  marah Raka sambil menendang kursi tunggu yg ada di sana

" Raka sabar , jangan emosi . Lo ga perlu mikirin afan , sekarang yg harus Lo fikirin itu papa Lo ya " Mala menenangkan Raka

" Jawab gue by , kemana afan ? Liburan kemana dia ? Gue bakal seret dia kesini " Tanya Raka

" Gu- gue gak bisa kasi tau " ucap Eby ketakutan

" Kasih tau gue by " marah Raka dan menarik kerah baju Eby

" Lo masih bungkam ? "

Raka pun ingin menonjok Eby namun di tahan oleh ari

" Raka stop , jangan buat keributan di rumah sakit . Tenang okey " Raka pun melepaskan kerah baju Eby dengan kasar

" Afan brengsek , benci gue sama Lo anjing " maki Raka

" Lo gak boleh benci sama afan bg , dia udah banyak berkorban " ujar Eby

" Maksud Lo ? " Eby terdiam

" Maksud Lo apa ngomong gitu ? " Tanya Raka lagi

" Udah lah ka , ini di rumah sakit . Jangan buat keributan , lagian sekarang Lo fokus aja dulu sama bokap Lo , jangan mikirin hal yg lain "

***

Eby mondar mandir tak jelas , dia begitu khawatir memikirkan keaadaan afan di dalam sana

" By duduk bisa? Lo gelisah bgt keliatan nya ? " Heran sherly

" Jelas gue gelisah lah ly, Soal nya BG af- eh maksudnya ayah BG afan di dalam lagi jalani operasi , BG afan kan minta gue kesini untuk mastikan kalo papanya gak kenapa2 "

" Kalo dia khawatir kenapa ga dia langsung yg kesini ? " 

" Dia di sini bg , dia lagi berjuang di dalam " batin Eby

Ari mendekati Eby dan menepuk pundaknya  , Arie mengajak Eby untuk ikut bersamanya

" Kenapa BG ? " tanya Eby setelah menjauh dari mereka

" Afan di dalam ? "

" Ha? Maksudnya ? " Heran Eby

" Lo gausah nutupin hal ini ,gue udah tau kalo afan yg donorin ginjalnya buat Bokap nya . Dan gue juga udah tau kalo afan sakit kanker " Eby terkejut karna Ari tau soal ini

" Lo tau dari mana ?" Kaget Eby

" Gue ga bodoh Eby , gue cukup peka pahami situasi . Soal afan sakit gue tau langsung dari dia , ya walaupun gue harus jebak dia dulu " jelas Ari

" Kenapa Lo ga cegah afan by ? Lo tau kan hal itu ngebahayain nyawa dia ?"

" Lo ga tau aja bg , afan itu gak bisa di bantah . Dia tuh keras kepala kaya bokapnya . Gue bisa apa kalo ancaman dia tuh ga mau lakuin pengobatan lagi " Ari hanya menghela nafas berat

Skip

Dokter keluar setelah melakukan operasi pada Rama

" Dokter bagaimana papa saya ? " Tanya Raka

" Operasi berjalan dengan lancar , dan pasien akan segera di pindahkan ke ruang pemulihan " Raka bernafas lega setelah mendengar penjelasan dokter

" By masih cemas? Papa afan udah gpp loh ini . Lo bisa kabarin afan , gue ga mau afan kepikiran di sana " bisik sherly

" Gue sebenernya pengen sih tau keberadaan afan , tapi kayanya dia emang lagi ga mau di ganggu yaa , sampai kan sama afan yaa gue kangen sama dia by . Suruh cepat pulang nya " ujar sherly kemudian pergi ikut menyusul Mala dan Raka yg sudah pergi menuju ruang pemulihan Rama

" Dokter dirly kok belum keluar yaa BG , gue takut bgt terjadi apa2 sama afan "

" Jangan mikir gitu ah, doain aja supaya semuanya baik2 aja " ujar ari

Cklek

" Om? Afan gimana om ? Afan baik2 aja kan om ? "

Pikiran Eby semakin tak tenang karna Dirly hanya diam saja , dan juga Eby melihat jejak air mata di wajah Dirly, apalagi Dirly terlihat begitu berantakan

" Om? Kenapa diam aja ? BG afan gak kenapa2 kan ? " Tanya Eby lagi

" Afan , dia- ........"



TBC

Hmm kira2 afan gimana ya keadaan nya ?
Apakah afan menyerah ?

Hayoo kalian mau afan gimana nih ?

*Note : aku kurang tau soal medis , jadi kalo ga nyambung harap maklum yaa !

lonely [End ]☑️Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang