XVI. Raja Sirkuit

4.7K 412 42
                                    

Sesuai dengan ajakan ronald kemarin, salsa kini sudah berada di arena balapan pertandingan antara ronald dan oscar. Setelah tadi ia sempat di jemput oleh ronald untuk berada di tempat ini.

Pertandingan kali ini entah kenapa terasa sangat ramai dari biasanya. Salsa sudah beberapa kali menyaksikan balapan yang diadakan oleh prix tapi tak pernah seramai ini. Salsa berada di kerumunan para anggota oricon. Ia berdiri di samping prash dan juga ada rafan dan davin serta beberapa anggota oricon yang lainnya.

Mata salsa kini dapat melihat oscar sudah berada di tengah arena, terlihat ia sedang bersiap-siap untuk bertanding. Sebelumnya mereka berdua sempat berpapasan namun oscar menatapnya penuh dengan pandangan meremehkan bahkan terlihat pandangannya terhadap salsa sangat merendahkannya. salsa berusaha bersikap biasa saja. Walaupun sebenarnya hatinya merasa sakit, apalagi mengingat pria itu pernah mencoba merendahkan dan menyakitinya. Namun untungnya ada ronald disebelahnya yang menyentuh bahunya lembut, seakan mengerti apa yang sedang salsa rasakan tadi.

Dan kini salsa juga dapat melihat ronald yang sedang berjalan ke arah motornya yang sudah terparkir di tengah arena di depan garis start. Ia menggunakan celana jeans robek di kedua bagian lututnya dengan kaos berwarna hitam dan dibalutkan jaket kulit dengan warna senada. Vibes ronald menjadi seorang ketua geng motor begitu terasa bila ia sudah mengenakan style seperti itu. tentu para wanita yang menyaksikan dan ingin melihat pertandingan di arena ini berbicara heboh memuji ketampanan dan penampilan ronald yang keren. Dan salsa pun kali ini mengakui kalau ronald memang tampan dan keren.

Ronald menyentuh bahu oscar dengan cukup keras, hingga pria itu menoleh ke arah ronald dengan menaikan sebelah alisnya.

"sebelum kita mulai pertandingan gimana kalau kita buat taruhan biar makin asik ?" ujar ronald kepada oscar.

Oscar terlihat menaikkan dagunya dengan angkuh "taruhan apa ?"

"gimana kalau kita taruhan, siapa yang menang di balapan kali ini bisa minta apapun ke lawannya ?"

Oscar menatap ke arah ronald dengan pandangan tertarik "oke, gue kasih tau dari awal apa yang gue mau kalau gue yang menang" ronald memberikan jeda dalam ucapannya "kalau gue yang menang, gue minta elo buat minta maaf ke salsa di depan semua orang yang ada disini, bersujud di hadapan dia minta maaf atas semua yang lo lakuin ke dia. Lo harus ngakuin kalau lo brengsek dan lo bersalah karena udah pernah coba memperkosa dia, udah kasar ke dia, udah nyakitin dia dan bahkan udah merendahkan dia, lo harus mengakui itu semua di depan semua orang disini" bahkan ronald mengucapkannya dengan ucapan yang menggebu-gebu, di dalam dadanya terasa masih penuh dengan amarah. Amarahnya yang selama ini ia pendam karena belum sempat terlepaskan.

Sebenarnya ronald bisa saja langsung menghajar oscar meluapkan kekesalannya karena sudah berlaku seenaknya terhadap salsa. namun ia sadar kalau ia bertindak seperti itu berarti ia sama saja seperti oscar, dan ia tak perlu repot-repot mengotori tangannya menyentuh pria macam oscar. Jadi ia memilih permintaan seperti ini. Hal yang lebih salsa butuhkan. Untuk setidaknya dapat menyembuhkan luka di hatinya.

Oscar menatap ronald dengan kaget dan bahkan terlihat ia ragu atas permintaan ronald padanya.

"gimana ?" ronald bertanya kembali kepada oscar.

"terus kalau gue yang menang gue bisa dapet apa ?" tanya oscar

"bebas. Apapun, bahkan kalau lo menang. Dan lo minta motor gue, dengan senang hati gue kasih. Gue tau lo terobsesi dengan motor gue" jawab ronald dan ronald dapat melihat oscar tersenyum senang mendengar jawaban ronald.

"ok deal" ucap oscar cepat. Ronald menganggukan kepalanya senang karena oscar menyetujui rencananya.

"gue sedang berbaik hati buat lo, gue akan ngebiarin lo untuk start duluan" ucap lagi ronald dan tentu itu membuat oscar semakin merasa senang. Oscar yakin untuk kali ini ia pasti menang, ia sudah banyak berlatih sebelum pertandingan ini.

The Healer - [End]Tempat cerita menjadi hidup. Temukan sekarang